Israel Nyatakan Tidak akan Sejalan dengan AS Soal Kesepakatan Nuklir Iran
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel mempertahankan kemungkinan bahwa mereka tidak akan terlibat dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dalam strategi terkait program nuklir Iran. Biden diketahui ingin membawa kembali AS ke kesepakatan nuklir itu.
Pemerintahan baru AS mengaku akan kembali ke kesepakatan nuklir jika Iran berkomitmen kembali pada kewajiban mereka sendiri. Washington juga mengatakan ingin berunding dengan sekutu di Timur Tengah tentang langkah tersebut, termasuk Israel.
Namun, Duta Besar Israel untuk AS, Gilad Erdan mengatakan bahwa Tel Aviv tidak akan mau terlibat dalam upaya AS untuk kembali ke kesepakatan tersebut.
"Kami tidak akan dapat menjadi bagian dari proses seperti itu jika pemerintahan baru kembali ke kesepakatan itu," ucap Erdan kepada Radio Angkatan Darat Israel, seperti dilansir Reuters pada Selasa (16/2/2021).
Erdan kemudian mengatakan, jika AS memutuskan kembali ke kesepakatan nuklir dan mencabut semua sanksi kepada Iran, maka Washington akan kehilangan semua "senjata" untuk menahan Teheran.
"Kami pikir jika ASkembali ke kesepakatan yang sama dengan yang telah ditariknya, semua pengaruhnya akan hilang," kata Erdan.
"Pada dasarnya, saat sanksi dihapus, Iran tidak akan memiliki insentif nyata untuk bernegosiasi dan mencapai kesepakatan yang benar-benar mampu mengesampingkan kemampuan nuklirnya," sambungnya.
Israel sendiri bukanlah pihak dalam kesepakatan 2015. Namun, Tel Aviv memiliki pendukung kuat di Kongres AS dan ancaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengambil tindakan militer sepihak terhadap Iran jika dia menganggap diplomasi sebagai jalan buntu juga masuk ke dalam perencanaan kekuatan besar.
Pemerintahan baru AS mengaku akan kembali ke kesepakatan nuklir jika Iran berkomitmen kembali pada kewajiban mereka sendiri. Washington juga mengatakan ingin berunding dengan sekutu di Timur Tengah tentang langkah tersebut, termasuk Israel.
Namun, Duta Besar Israel untuk AS, Gilad Erdan mengatakan bahwa Tel Aviv tidak akan mau terlibat dalam upaya AS untuk kembali ke kesepakatan tersebut.
"Kami tidak akan dapat menjadi bagian dari proses seperti itu jika pemerintahan baru kembali ke kesepakatan itu," ucap Erdan kepada Radio Angkatan Darat Israel, seperti dilansir Reuters pada Selasa (16/2/2021).
Erdan kemudian mengatakan, jika AS memutuskan kembali ke kesepakatan nuklir dan mencabut semua sanksi kepada Iran, maka Washington akan kehilangan semua "senjata" untuk menahan Teheran.
"Kami pikir jika ASkembali ke kesepakatan yang sama dengan yang telah ditariknya, semua pengaruhnya akan hilang," kata Erdan.
"Pada dasarnya, saat sanksi dihapus, Iran tidak akan memiliki insentif nyata untuk bernegosiasi dan mencapai kesepakatan yang benar-benar mampu mengesampingkan kemampuan nuklirnya," sambungnya.
Israel sendiri bukanlah pihak dalam kesepakatan 2015. Namun, Tel Aviv memiliki pendukung kuat di Kongres AS dan ancaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengambil tindakan militer sepihak terhadap Iran jika dia menganggap diplomasi sebagai jalan buntu juga masuk ke dalam perencanaan kekuatan besar.
(esn)