Gempa Guncang Lepas Pantai Jepang, Puluhan Orang Terluka
loading...
A
A
A
TOKYO - Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter (SR) menghantam pantai timur Jepang pada Sabtu (14/2), melukai puluhan orang dan memicu pemadaman listrik yang luas.
Meski demikian, tampaknya tidak ada kerusakan besar dan tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
“Gempa tersebut berpusat di lepas pantai prefektur Fukushima pada kedalaman 60 km,” ungkap Badan Meteorologi Jepang. Gempa mengguncang gedung untuk beberapa waktu setelah melanda, tak lama setelah 11:00 malam.
Rumah dan perkantoran di ibu kota Tokyo, yang jaraknya ratusan kilometer, juga bergoyang dan berguncang. “Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan,” papar badan meteorologi itu.
Lihat infografis: Putra Mahkota Saudi Luncurkan ‘Coral Bloom’ di Laut Merah
“Setidaknya dua lusin orang terluka,” papar laporan kantor berita Kyodo.
Seorang juru kamera Reuters di lokasi di Fukushima mengatakan kamar hotelnya di lantai 10 bergetar selama beberapa waktu. “Seorang pria di hotel itu dibawa ke rumah sakit setelah jatuh dan kepalanya terbentur pintu,” kata juru kamera Reuters.
“Meski terluka, pria itu masih bisa berjalan,” ujar juru kamera.
Rekaman televisi juga menunjukkan pecahan kaca dari bagian depan toko.
“Sekitar 950.000 rumah pada awalnya tanpa listrik,” papar juru bicara pemerintah Katsunobu Kato mengatakan dalam pengarahan yang disiarkan penyiar publik NHK.
Pemadaman listrik tampaknya terkonsentrasi di timur laut Jepang, termasuk Fukushima dan prefektur tetangga.
“Tidak ada penyimpangan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi dan Daini, atau di pembangkit nuklir Kahiwazaki-Kariwa,” ujar pemilik Tokyo Electric Power Company Holdings.
Utilitas juga mengatakan tidak ada perubahan pada tingkat radiasi di sekitar fasilitasnya.
Kato mengatakan tidak ada kejanggalan di fasilitas nuklir Onagawa.
Gempa melanda Fukushima hanya beberapa pekan sebelum peringatan 10 tahun gempa pada 11 Maret 2011 yang menghancurkan timur laut Jepang dan memicu tsunami besar yang menyebabkan krisis nuklir terburuk di dunia dalam seperempat abad, yang berpusat di fasilitas nuklir Daiichi.
Gempa bumi biasa terjadi di Jepang, salah satu daerah seismik paling aktif di dunia. Jepang menyumbang sekitar 20% gempa bumi berkekuatan 6 SR atau lebih besar di dunia.
Meski demikian, tampaknya tidak ada kerusakan besar dan tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
“Gempa tersebut berpusat di lepas pantai prefektur Fukushima pada kedalaman 60 km,” ungkap Badan Meteorologi Jepang. Gempa mengguncang gedung untuk beberapa waktu setelah melanda, tak lama setelah 11:00 malam.
Rumah dan perkantoran di ibu kota Tokyo, yang jaraknya ratusan kilometer, juga bergoyang dan berguncang. “Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan,” papar badan meteorologi itu.
Lihat infografis: Putra Mahkota Saudi Luncurkan ‘Coral Bloom’ di Laut Merah
“Setidaknya dua lusin orang terluka,” papar laporan kantor berita Kyodo.
Seorang juru kamera Reuters di lokasi di Fukushima mengatakan kamar hotelnya di lantai 10 bergetar selama beberapa waktu. “Seorang pria di hotel itu dibawa ke rumah sakit setelah jatuh dan kepalanya terbentur pintu,” kata juru kamera Reuters.
“Meski terluka, pria itu masih bisa berjalan,” ujar juru kamera.
Rekaman televisi juga menunjukkan pecahan kaca dari bagian depan toko.
“Sekitar 950.000 rumah pada awalnya tanpa listrik,” papar juru bicara pemerintah Katsunobu Kato mengatakan dalam pengarahan yang disiarkan penyiar publik NHK.
Pemadaman listrik tampaknya terkonsentrasi di timur laut Jepang, termasuk Fukushima dan prefektur tetangga.
“Tidak ada penyimpangan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi dan Daini, atau di pembangkit nuklir Kahiwazaki-Kariwa,” ujar pemilik Tokyo Electric Power Company Holdings.
Utilitas juga mengatakan tidak ada perubahan pada tingkat radiasi di sekitar fasilitasnya.
Kato mengatakan tidak ada kejanggalan di fasilitas nuklir Onagawa.
Gempa melanda Fukushima hanya beberapa pekan sebelum peringatan 10 tahun gempa pada 11 Maret 2011 yang menghancurkan timur laut Jepang dan memicu tsunami besar yang menyebabkan krisis nuklir terburuk di dunia dalam seperempat abad, yang berpusat di fasilitas nuklir Daiichi.
Gempa bumi biasa terjadi di Jepang, salah satu daerah seismik paling aktif di dunia. Jepang menyumbang sekitar 20% gempa bumi berkekuatan 6 SR atau lebih besar di dunia.
(sya)