Penerapan Prokes dan Jaga Jarak Membuat Jumlah Kasus Flu Menurun Tajam
loading...
A
A
A
ABU DHABI - Para dokter di Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan, jumlah orang yang menderita flu musiman anjlok tahun ini. Hal ini karena meningkatnya praktik kebersihan dan keselamatan kesehatan untuk membatasi penyebaran Covid-19 .
Biasanya, pada kurun Desember, Januari, dan Februari merupakan puncak flu musiman. Tapi, para ahli kesehatan mengatakan, kasusnya telah menurun drastis tahun ini.
Pankaj Tardeja, kepala departemen dan dokter spesialis anak di Rumah Sakit Khusus NMC, Al Ain, adalah satu di antara ahli kesehatan yang telah menyaksikan penurunan pasien yang menderita flu musiman.
Dia berkata, mengingat flu dan COVID-19 serupa sifatnya, di mana keduanya disebarkan melalui penularan dari manusia ke manusia. Saat orang mengambil langkah untuk membatasi kemungkinan tertular virus Corona, kasus flu telah menurun.
“Tindakan kesehatan masyarakat, seperti membersihkan tangan dengan benar, etika pernapasan yang baik, penggunaan masker, jarak sosial, tetap di dalam ruangan telah membatasi penyebaran virus, termasuk virus flu,” ucapnya, seperti dilansir Al Arabiya.
"Selain itu, tindakan pencegahan yang diambil di sekolah, pembibitan, pusat penitipan anak, dan pusat komunitas untuk Covid-19 sebagai imbalannya dapat menahan penyebaran flu musiman," sambungnya.
Tardeja mengatakan, kampanye di seluruh UEA untuk mendorong masyarakat umum dalam mengambil vaksin influenza juga telah membantu mengurangi jumlah kasus flu.
"Secara umum, pandemi telah memupuk kebiasaan makan yang lebih baik dan bergizi yang kembali membantu membangun kekebalan terhadap berbagai penyakit," ujarnya. Menurutnya, pada akhirnya, pandemi tersebut menyebabkan praktik kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Siddeg Fadul, seorang spesialis pengobatan keluarga di Rumah Sakit Internasional Bareen, setuju dengan pendapat tersebut.
“Untuk memperlambat penyebaran COVID-19, banyak negara telah menerapkan strategi perlindungan seperti jarak sosial, pembersih tangan, masker wajah, karantina, serta penutupan sekolah dan tempat umum," ungkapnya.
Biasanya, pada kurun Desember, Januari, dan Februari merupakan puncak flu musiman. Tapi, para ahli kesehatan mengatakan, kasusnya telah menurun drastis tahun ini.
Pankaj Tardeja, kepala departemen dan dokter spesialis anak di Rumah Sakit Khusus NMC, Al Ain, adalah satu di antara ahli kesehatan yang telah menyaksikan penurunan pasien yang menderita flu musiman.
Dia berkata, mengingat flu dan COVID-19 serupa sifatnya, di mana keduanya disebarkan melalui penularan dari manusia ke manusia. Saat orang mengambil langkah untuk membatasi kemungkinan tertular virus Corona, kasus flu telah menurun.
“Tindakan kesehatan masyarakat, seperti membersihkan tangan dengan benar, etika pernapasan yang baik, penggunaan masker, jarak sosial, tetap di dalam ruangan telah membatasi penyebaran virus, termasuk virus flu,” ucapnya, seperti dilansir Al Arabiya.
"Selain itu, tindakan pencegahan yang diambil di sekolah, pembibitan, pusat penitipan anak, dan pusat komunitas untuk Covid-19 sebagai imbalannya dapat menahan penyebaran flu musiman," sambungnya.
Tardeja mengatakan, kampanye di seluruh UEA untuk mendorong masyarakat umum dalam mengambil vaksin influenza juga telah membantu mengurangi jumlah kasus flu.
"Secara umum, pandemi telah memupuk kebiasaan makan yang lebih baik dan bergizi yang kembali membantu membangun kekebalan terhadap berbagai penyakit," ujarnya. Menurutnya, pada akhirnya, pandemi tersebut menyebabkan praktik kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Siddeg Fadul, seorang spesialis pengobatan keluarga di Rumah Sakit Internasional Bareen, setuju dengan pendapat tersebut.
“Untuk memperlambat penyebaran COVID-19, banyak negara telah menerapkan strategi perlindungan seperti jarak sosial, pembersih tangan, masker wajah, karantina, serta penutupan sekolah dan tempat umum," ungkapnya.
(esn)