Ilmuwan Pertanyakan Pernyataan PM Inggris Soal Covid-19 Jenis Baru

Minggu, 24 Januari 2021 - 19:58 WIB
loading...
Ilmuwan Pertanyakan Pernyataan PM Inggris Soal Covid-19 Jenis Baru
Peneliti mempertanyakan pernyataan PM Inggris bahwa jenis baru Covid-19 lebih mematikan, menyebutnya masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan itu. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Perdana Menteri Inggris , Boris Johnson menyatakan bahwa ada "beberapa bukti" yang menunjukkan bahwa jenis Covid-19 baru yang ditemukan pada Desember 2020 di Inggris tidak hanya lebih menular, tetapi mungkin lebih mematikan. Peneliti mempertanyakan pernyataan ini dan menyebutnya masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan itu.

Ilmuwan senior menyatakan keprihatinan bahwa data tentang varian baru Covid-19 yang menunjukkan peningkatan risiko kematian hingga 30% dibandingkan dengan yang "klasik" dirilis sebelum tinjauan menyeluruh terhadap temuan itu berlangsung.

"Saya sebenarnya cukup terkejut dengan berita yang diumumkan (Boris Johnson) pada konferensi pers," kata Mike Tildesley, seorang anggota dari Komunitas Ilmiah Pandemi Influenza di Modeling (Spi-M).

"Tampaknya telah naik sedikit dari sekitar 10 orang per seribu menjadi sekitar 13, yang merupakan kenaikan yang cukup kecil tetapi berdasarkan jumlah yang relatif kecil data, " sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (24/1/2021).
Baca Juga: AS Desak Rusia Bebaskan Ribuan Demonstran Pendukung Navalny

Hal senada disampaikan Direktur Medis Public Health England (PHE). Yvonne Doyle. Di mana, dia menyebut masih belum jelas hingga saat ini apakah jenis baru virus corona, yang muncul akhir tahun lalu di bagian tenggara Inggris, lebih mematikan daripada jenis awal.
Baca Juga: Berebut Ceruk Vaksin, Ini 10 Perusahaan yang Kuasai Pasar Dunia

"Pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk memutuskan apakah, seperti yang dikatakan Johnson, itu dapat berkorelasi dengan tingkat kematian yang lebih tinggi," ungkapnya.

Meskipun varian yang baru ditemukan menunjukkan peningkatan relatif dalam angka kematian, para ilmuwan telah menemukan bahwa risiko absolut untuk orang tua jauh lebih tinggi daripada mereka yang berada dalam kelompok usia yang lebih rendah.

Peluang kematian jika terinfeksi COVID-19 untuk mereka yang berusia 60-an berkisar dari 10 orang dari setiap 1.000 di bawah strain lama, hingga 13 dari 1.000 dengan yang saat ini. Baca juga: Pertama di Inggris, Masjid Jadi Pusat Vaksinasi COVID-19

Sebagai perbandingan, bagi mereka yang berusia 40-an, risiko kematian hanya meningkat sedikit, meningkat dari dua dalam 1.000 pada strain lama menjadi 2,5 dalam 1.000 dengan strain baru.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1824 seconds (0.1#10.140)