Kantor Hamas tersebut diduga dijalankan sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina (PIRM) atau Hamas.
"(Presiden Recep Tayyip) Erdogan akan dengan senang hati mengembalikan duta besar kami ke Ankara, tetapi yang kami inginkan adalah aktivitas Hamas di Turki," papar seorang pejabat Israel, dikutip Ynet.
Pada 2019, diklaim beberapa tokoh senior Hamas menggunakan Istanbul sebagai tempat berlindung yang aman.
Baca Juga:
Baca juga: Aksi Balasan, UEA Tangguhkan Kebijakan Bebas Visa bagi Pelancong Israel
Kemudian pada Oktober tahun lalu, Times of Israel melaporkan Hamas mendirikan kantor di kota tersebut, serta fasilitas rahasia yang diduga digunakan untuk melakukan serangan siber terhadap Israel.
Lihat infografis: Jelang Pelantikan Biden, Toko Senjata di Amerika Serikat Laris
Selama beberapa tahun terakhir, Turki telah menampilkan diri sebagai pendukung perjuangan Palestina, memutuskan hubungan dengan Israel pada 2018 ketika Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain mulai mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.