Sejarah Pelantikan Presiden AS: Drama Tinggi dan Para Pecundang
loading...

Beberapa pekerja mempersiapkan tempat untuk pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris pada Rabu (20/1/2021) di Washington DC. Foto/REUTERS
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan lengser akan memboikot pelantikan penggantinya; Joe Biden, Rabu (20/1/2021) besok. Trump sejatinya bukanlah presiden pertama AS yang akan jadi "pecundang", tapi dia menjadi yang pertama memboikot pelantikan presiden Amerika sejak 1869.
Baca juga : WNI Covid-19 di Luar Negeri: 1.988 Sembuh, 674 Dirawat, 169 Meninggal
Faktanya, seperti diberitakan AFP, Selasa (19/1/2021), banyak pelantikan presiden di masa lalu dilakukan dalam suasana "demam", dengan beberapa beralih ke drama tingkat tinggi
Para Pemboikot
Sejarah buruk pelantikan presiden AS seperti kembali ke masa lalu.
Baca juga : Pandemi Gagal Bunuh Selera dan Gaya Konsumen Rolls-Royce
Pada tahun 1801, presiden kedua AS John Adams menghina penggantinya Thomas Jefferson, dengan meninggalkan Gedung Putih saat fajar setelah menyebut mantan wakil presidennya sebagai "seorang anak laki-laki keturunan setengah Indian yang berjiwa rendah".
Baca juga: Jelang Pelantikan Biden, Toko Senjata Seluruh AS Kewalahan Penuhi Permintaan
Putra Adams; John Quincy Adams, memenangkan pemilu yang disengketakan pada tahun 1824 melawan Andrew Jackson yang mengklaim bahwa suaranya telah dicuri.
Empat tahun kemudian Andrew Jackson membalikkan keadaan setelah kampanye yang lebih kontroversial. Seperti sang Ayah, Adams junior adalah pecundang dan meninggalkan Gedung Putih pada malam sebelum pelantikan penggaantinya.
Baca juga : WNI Covid-19 di Luar Negeri: 1.988 Sembuh, 674 Dirawat, 169 Meninggal
Faktanya, seperti diberitakan AFP, Selasa (19/1/2021), banyak pelantikan presiden di masa lalu dilakukan dalam suasana "demam", dengan beberapa beralih ke drama tingkat tinggi
Para Pemboikot
Sejarah buruk pelantikan presiden AS seperti kembali ke masa lalu.
Baca juga : Pandemi Gagal Bunuh Selera dan Gaya Konsumen Rolls-Royce
Pada tahun 1801, presiden kedua AS John Adams menghina penggantinya Thomas Jefferson, dengan meninggalkan Gedung Putih saat fajar setelah menyebut mantan wakil presidennya sebagai "seorang anak laki-laki keturunan setengah Indian yang berjiwa rendah".
Baca juga: Jelang Pelantikan Biden, Toko Senjata Seluruh AS Kewalahan Penuhi Permintaan
Putra Adams; John Quincy Adams, memenangkan pemilu yang disengketakan pada tahun 1824 melawan Andrew Jackson yang mengklaim bahwa suaranya telah dicuri.
Empat tahun kemudian Andrew Jackson membalikkan keadaan setelah kampanye yang lebih kontroversial. Seperti sang Ayah, Adams junior adalah pecundang dan meninggalkan Gedung Putih pada malam sebelum pelantikan penggaantinya.
Lihat Juga :