Bertemu Menlu China, Menlu RI Tegaskan Pentingnya Jaga Stabilitas Laut China Selatan

Rabu, 13 Januari 2021 - 18:36 WIB
loading...
Bertemu Menlu China, Menlu RI Tegaskan Pentingnya Jaga Stabilitas Laut China Selatan
Menlu RI, Retno Marsudi saat melakukan pertemuan dengan Menlu China,Wang Yi menegaskan pentingnya menjaga stabilitas di kawasan Laut China Selatan. Foto/Kemlu RI
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menegaskan pentingnya menjaga stabilitas di kawasan Laut China Selatan. Keduanya melakukan pertemuan di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta.

"Saya menyampaikan kembali mengenai pentingnya menjaga Laut China Selatan, sebagai laut yang damai dan stabil," ucap Retno pada Rabu (13/1/2021). "Untuk mencapainya, hanya satu hal yang harus dilakukan oleh semua negara, yaitu menghormati dan menjalankan hukum internasional termasuk UNCLOS 1982," sambungnya.

Baca juga: Luhut Tawarkan Menlu China Investasi di Danau Toba, Ini Alasannya

Selain Laut China Selatan, dalam pertemuan tersebut keduanya juga membahas mengenai sejumlah isu bilateral, mulai dari kerjasama bidang kesehatan, hingga ekonomi.

Retno menuturkan, dia menyampaikan kepada Wang Yi rencana Indonesia untuk membangun ketahanan kesehatan nasional, antara lain melalui kemandirian industri obat, bahan baku obat, dan alat kesehatan.

"Indonesia bermaksud menjalin kerja sama dengan China dan negara lain, terkait rencana ini," ujarnya.Baca juga: COVID-19 Kembali Muncul, Provinsi Berpenduduk 37 Juta di China Nyatakan Darurat

Terkait dengan isu ekonomi, Retno mengatakan,kunci dari kerja sama ekonomi adalah sinergi yang saling menguntungkan, sekali lagi, sinergi yang saling menguntungkan.

"Dalam pertemuan bilateral tadi, saya menekankan kembali beberapa hal terkait kerja sama ekonomi.Pertama, perlu terus diupayakan perdagangan yang meningkat dan lebih seimbang.Dalam kaitan ini, saya menyambut baik naiknya ekspor Indonesia ke China pada tahun lalu sebesar lebih 10% di saat perekonomian global menghadapi guncangan yang berat akibat pandemi," ungkapnya.

Dia menggarisbawahi pentingnya untuk mengatasi halangan dalam perdagangan, terutama, akses pasar bagi ekspor unggulan Indonesia ke China, misalnya produk perikanan, buah tropis, sarang burung walet, dan tentunya kelapa sawit.

"Kedua yang saya sampaikan dalam konteks kerja sama ekonomi adalah pentingnya terus meningkatkan kerja sama investasi yang berkualitas, bersahabat dengan lingkungan, dan yang dapat menyerap tenaga kerja Indonesia," jelasnya.

(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0956 seconds (0.1#10.140)