Bantu Pencarian Sriwijaya Air SJ-182, Korsel Kerahkan Kapal dan Alat Pendeteksi Kedalaman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Korea Selatan (Korsel) menyatakan, mereka mengerahkan kapal untuk membantu proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat proses pencarian pesawat nahas tersebut.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Korsel di Jakarta yang diterima Sindonews pada Senin (11/1/2021), Seoul mengirimkan bantuan berupa kapal riset ARA dan alat pendeteksi keadaan bawah laut yang sedang dioperasikan oleh Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), serta tenaga ahli yang mengoperasikannya untuk membantu proses pencarian pecahan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
MTCRC adalah pusat penelitian yang dibangun pada September 2018 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Korsel dengan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia berdasarkan MoU Kerja Sama Bidang Kemaritiman yang ditandatangani pada Mei 2016 lalu. Pusat penelitian tersebut menjalankan riset bersama, program pendidikan serta pelatihan di bidang kemaritiman.
Kedubes Korsel mengatakan, Seoul mengambil keputusan untuk menyalurkan bantuan tersebut, setelah adanya permintaan darurat dari Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanuddin. ( Baca juga: Keluarga Penumpang Sriwijaya Air Ingin Pemakaman Dilakukan di Kota Asal )
"MTCRC telah menerjunkan 15 orang yang terdiri dari kapten kapal riset dan awak kapal tiga orang, lima orang tenaga ahli untuk mengoperasikan perlengkapan, tujuh orang tenaga ahli untuk pendataan, ke lokasi pencarian untuk bekerja sama dengan tim Indonesia," lanjutnya.
Kapal ARA yang dilengkapi dengan alat pendeteksi kedalaman, jelasnya, telah bertolak dari Pelabuhan Cirebon tempat kapal tersebut bersandar siang hari ini dan paling lambat besok sudah dikerahkan ke lokasi kecelakaan setelah melalui koordinasi secara mendetail, seperti bagaimana mengakses ke lokasi kejadian, dengan tim Basarnas Indonesia.
"Korsel, sebagai mitra negara yang memiliki hubungan Kemitraan Strategis Khusus (Special Strategic Partnership) dengan Indonesia, akan proaktif bekerja sama dengan Indonesia agar seluruh proses pencarian dapat berlangsung cepat dan aman," tukasnya. ( Baca juga: Kapal Polair Bawa 14 Bagian Tubuh dan 53 Serpihan Sriwijaya Air SJ-182 )
Menurut keterangan Kedutaan Besar Korsel di Jakarta yang diterima Sindonews pada Senin (11/1/2021), Seoul mengirimkan bantuan berupa kapal riset ARA dan alat pendeteksi keadaan bawah laut yang sedang dioperasikan oleh Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), serta tenaga ahli yang mengoperasikannya untuk membantu proses pencarian pecahan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
MTCRC adalah pusat penelitian yang dibangun pada September 2018 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Korsel dengan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia berdasarkan MoU Kerja Sama Bidang Kemaritiman yang ditandatangani pada Mei 2016 lalu. Pusat penelitian tersebut menjalankan riset bersama, program pendidikan serta pelatihan di bidang kemaritiman.
Kedubes Korsel mengatakan, Seoul mengambil keputusan untuk menyalurkan bantuan tersebut, setelah adanya permintaan darurat dari Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanuddin. ( Baca juga: Keluarga Penumpang Sriwijaya Air Ingin Pemakaman Dilakukan di Kota Asal )
"MTCRC telah menerjunkan 15 orang yang terdiri dari kapten kapal riset dan awak kapal tiga orang, lima orang tenaga ahli untuk mengoperasikan perlengkapan, tujuh orang tenaga ahli untuk pendataan, ke lokasi pencarian untuk bekerja sama dengan tim Indonesia," lanjutnya.
Kapal ARA yang dilengkapi dengan alat pendeteksi kedalaman, jelasnya, telah bertolak dari Pelabuhan Cirebon tempat kapal tersebut bersandar siang hari ini dan paling lambat besok sudah dikerahkan ke lokasi kecelakaan setelah melalui koordinasi secara mendetail, seperti bagaimana mengakses ke lokasi kejadian, dengan tim Basarnas Indonesia.
"Korsel, sebagai mitra negara yang memiliki hubungan Kemitraan Strategis Khusus (Special Strategic Partnership) dengan Indonesia, akan proaktif bekerja sama dengan Indonesia agar seluruh proses pencarian dapat berlangsung cepat dan aman," tukasnya. ( Baca juga: Kapal Polair Bawa 14 Bagian Tubuh dan 53 Serpihan Sriwijaya Air SJ-182 )
(esn)