Kapal Perang AS Bawa Rudal Dekati Taiwan, Begini Reaksi China

Jum'at, 15 Mei 2020 - 07:44 WIB
loading...
Kapal Perang AS Bawa...
Kapal perang Amerika Serikat, USS McCampbell dengan senjata rudal. Foto/REUTERS/John Harris/US Navy/Handout
A A A
BEIJING - Kapal perang Amerika Serikat (AS), USS McCampbell, yang membawa rudal telah beroperasi di Selat Taiwan sejak Rabu lalu. China , yang sejak awal menentang kehadiran militer Washington di dekat pulau itu, mengaku memantau ketat pergerakan kapal Amerika.

USS McCampbell muncul di perairan sensitif itu menjelang pelatikan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen untuk masa jabatan periode kedua yang akan berlangsung pekan depan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan Beijing "memperhatikan" dengan seksama kapal Amerika Serikat tersebut. (Baca: Bawa Rudal, Kapal Perang AS Dekati Taiwan )

"Kami berharap pihak AS dapat menangani dengan tepat masalah yang relevan, dan memainkan peran konstruktif dalam perdamaian dan stabilitas regional, bukan sebaliknya," katanya pada Kamis, seperti dikutip Reuters, Jumat (15/5/2020).

Taiwan merupakan pulau yang memerintah sendiri, namun China masih menganggap pulau itu bagian dari wilayahnya dan berulang kali mengancam akan menggunakan kekuatan militer untuk memaksanya tunduk.

Kehadiran USS McCampbell di dekat Taiwan akan semakin memanaskan ketegangan antara Beijing dan Washington yang saat ini berseteru perihal siapa yang salah dalam munculnya pandemi virus corona baru penyebab Covid-19. ( )

Armada Pasifik AS , dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya, mengatakan USS McCampbell telah transit di selat sempit yang memisahkan Taiwan dari daratan China pada hari Rabu. Armada Pasifik juga menunjukkan foto-foto kapal tersebut beroperasi di Selat Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal Amerika itu berlayar ke selatan dengan apa yang disebutnya sebagai "misi biasa". Sedangkan South China Morning Post (SCMP) melaporkan kapal perang Amerika sudah memulai latihan tembak rudal di sekitar Selat Taiwan.

Tsai akan dilantik sebagai presiden Taiwan untuk masa jabatan periode kedua Rabu depan. Dia telah memenangkan pemilu pada Januari lalu dengan bersumpah akan mempertahankan demokrasi Taiwan dan menolak tunduk pada China. Beijing menganggap sosok Tsai sebagai separatis, namun presiden perempuan itu menolak label tersebut.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1813 seconds (0.1#10.140)