Puluhan Bayi Hasil Program Surogasi Terjebak di Hotel Kiev

Jum'at, 15 Mei 2020 - 04:12 WIB
loading...
Puluhan Bayi Hasil Program Surogasi Terjebak di Hotel Kiev
Puluhan bayi hasil program ibu pengganti terlantar karena ditutupnya perbatasan Ukraina untuk membatasi penyebaran virus Corona. Foto/Russia Today
A A A
KIEV - Hampir 50 bayi menunggu untuk diserahkan kepadacalon orang tua mereka di luar negeri terjebak di Ibu Kota Ukraina karena penutupan perbatasan. Hal ini menambah kekhawatiran tentang jika negara itu menjadi pemasok ibu pengganti bagi bayi warga asing.

Berita inibermuladari video yang dikeluarkan oleh perusahaan Biotexcom, yang menggambarkan mereka sebagai pusat reproduksi manusia. Video ini memperlihatkan 46 bayi yang baru lahir terbaring di tempat tidurnya di sebuah hotel bernama Venesia atau sedang dirawat oleh staf.

Menurut klinik itu, para orang tua asuh mengaku tidak memiliki kesempatan untuk menjemput bayi mereka karena perbatasan negara itu ditutup dan penguncian diberlakukan karena pandemi Covid-19. Namun demikian, mereka tidak perlu khawatir dengan bayinya karena para perawat secara teratur memberi mereka makan dan membawanya keluar ruangan untuk menghirup udara segar.

"Calon orang tua datang dari AS, China, Inggris, Jerman dan negara-negara lain," salah satu pengasuh mengungkapkan dalam video itu seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (15/5/2020).

Rekaman yang dibagikan secara luas kemudian menjadi viral hingga sampai ke telinga Lyudmila Denisova, ombudsman parlemen yang bertanggung jawab atas hak-hak anak-anak. Denisova kemudian memperingatkan tentang masalah massal dan sistemik.

"Ibu pengganti pengganti diiklankan dan dipasarkan sebagai produk berkualitas tinggi, tetapi menawarkan layanan seperti itu dapat mengarah terutama pada pelanggaran hak-hak anak," Denisova memperingatkan.

"Berita itu menunjukkan bahwa pemerintah tidak berbuat banyak untuk melindungi rakyatnya, seperti halnya Ukraina menjadi negara yang menyumbangkan anak-anaknya yang baru lahir kepada orang asing dan tidak dapat (memutuskan) nasib mereka," imbuhnya.

Ibu penggangi atau surogasi tidak secara eksplisit dilarang oleh undang-undang Ukraina, secara efektif terletak di zona abu-abu yang sah. Mereka yang berada di belakang bisnis bayi yang baru lahir dapat dituduh melakukan perdagangan manusia berdasarkan undang-undang yang relevan, tetapi para pejabat tampaknya tidak dapat mengecilkan industri ibu pengganti yang booming di negara itu.

Terlebih lagi, kasus memalukan seperti ini muncul di liputan media lokal dari waktu ke waktu. Beberapa minggu yang lalu, polisi Ukraina menggerebek sebuah klinik reproduksi swasta yang diduga “menjual bayi” kepada pria China.

Orang tua yang bercita-cita memiliki anak harus membayar sekitar USD50.000 untuk mengatur inseminasi buatan ibu pengganti, serta layanan hukum dan pernikahan fiktif yang diperlukan untuk memfasilitasi penyelundupan anak-anak di luar negeri.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1770 seconds (0.1#10.140)