Massa Pendukung Trump Serbu Gedung Capitol, Situasi Chaos

Kamis, 07 Januari 2021 - 03:21 WIB
loading...
Massa Pendukung Trump...
Massa pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump bentrok dengan pasukan polisi di kompleks Gedung Capitol, Washington, Rabu (6/1/2021). Foto/REUTERS/Leah Millis
A A A
WASHINGTON - Massa pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump marah dan menyerbu Gedung Capitol, tempat Kongres menghitung suara elektoral pemilihan presiden ( pilpres ) Amerika.

Amuk massa ini membuat situasi di gedung parlemen itu chaos atau kacau hingga akhirnya di-lockdown dan Kongres berhenti menghitung suara elektoral. (Baca: Wapres Pence Membangkang pada Trump, Tolak Ubah Hasil Pilpres AS )

Situasi chaos terjadi tidak lama setelah rapat gabungan Kongres digelar untuk mengonfirmasi kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS 3 November lalu. Rapat itu menyulut kemarahan massa pendukung Trump dengan melanggar barikade dan bentrok dengan polisi di tangga Gedung Capitol.

Beberapa kantor di gedung parlemen itu dievakuasi, dan kemudian lockdown penuh diberlakukan saat pengunjuk rasa berhasil masuk.

"Karena ancaman keamanan eksternal yang terletak di West Front, tidak ada masuk atau keluar yang diizinkan saat ini," kata Kepolisian Capitol dalam sebuah pernyataan hari Rabu waktu Washington atau Kamis (7/1/2021) WIB.

“Anda dapat bergerak di seluruh gedung tetapi menjauh dari jendela dan pintu eksterior. Jika Anda berada di luar, carilah perlindungan," lanjut pernyataan tersebut. (Baca juga: Trump Lagi-lagi Tak Akui Hasil Pilpres AS: 'Kami Tak Akan Pernah Menyerah' )

Penghitungan suara elektoral ditangguhkan dan anggota Kongres dikunci di dalam ruang Senat.

Wakil Presiden Mike Pence, yang sebelumnya mengatakan menentang tuntutan Trump untuk mengubah hasil pilpres, telah dievakuasi untuk keselamatannya.

Sebagai Presiden Senat, adalah tugas Pence untuk memimpin sidang atau rapat gabungan. Namun, dia tidak memiliki kekuatan untuk mengeluarkan hasil suara elektoral (electoral votes).

Alih-alih berusaha meredakan situasi, Trump awalnya menanggapi tindakan pendukungnya dengan menyerang Pence di Twitter.

“Mike Pence tidak memiliki keberanian untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk melindungi negara kita dan Konstitusi kita, memberikan kesempatan kepada negara bagian untuk mengesahkan serangkaian fakta yang dikoreksi, bukan fakta palsu atau tidak akurat yang sebelumnya diminta untuk disertifikasi. AS menuntut kebenaran!," tulis Trump di Twitter.

Trump mem-posting tweet lain beberapa menit kemudian, mendesak para pendukungnya untuk mendukung polisi dan tetap damai.

"Tolong dukung Polisi Capitol dan penegak hukum kami. Mereka benar-benar berpihak pada negara kita. Tetap damai!," tulis Trump.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
23 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Anggap Zelensky Tidak...
Anggap Zelensky Tidak Populer, Trump Dukung Pemilu di Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved