AS Ingin Hidupkan Sanksi Berdasar Perjanjian Nuklir, Iran: Itu Klaim Bodoh!

Kamis, 14 Mei 2020 - 21:08 WIB
loading...
AS Ingin Hidupkan Sanksi...
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, klaim AS bahwa mereka bisa menghidupkan sanksi PBB terhadap Teheran dibawah perjajian nuklir adalah klaim bodoh. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran , Mohammad Javad Zarif mengatakan, klaim Amerika Serikat (AS) bahwa mereka bisa menghidupkan sanksi PBB terhadap Teheran dibawah perjajian nuklir adalah klaim bodoh. Zarif menegaskann, AS bukan lagi bagian dari perjanjian tersebut.

Utusan khusus AS untuk Iran, Brian Hook sebelumnya mengatakan, Washington akan menghidupkan kembali sanksi PBB terhadap Iran, jika Dewan Keamanan (DK) tidak memperpanjang embargo senjata terhadap Teheran yang akan berakhir pada Oktober. ( Baca juga: AS Ancam Hidupkan Kembali Seluruh Sanksi PBB Terhadap Iran )

Dalam tulisannya di Wall Street Journal, Hook mengatakan, AS telah menyusun resolusi DK PBB mengenai hal ini dan akan terus maju dengan diplomasi, dan membangun dukungan atas resolusi itu. ( Baca juga: AS Ingin Hidupkan Sanksi Iran Berdasar Perjanjian Nuklir, Rusia: Itu Konyol! )

Zarif menuturkan bahwa dia tidak aneh dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Hook. "Klaim bodoh oleh pejabat AS bukanlah hal baru," kata Zarf dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (14/5/2020).

"Tidak mengherankan untuk mendengar hal-hal seperti itu dari orang-orang yang merekomendasikan minum desinfektan untuk menangkal virus Corona, untuk berpendapat bahwa mereka masih merupakan pihak dalam perjanjian setelah secara resmi meninggalkannya," sambungnya.

Diplomat senior AS itu tampaknya merujuk pada saran Presiden AS, Donald Trump untuk penelitian apakah Covid-19 dapat diobati dengan menyuntikkan desinfektan ke dalam tubuh.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Pernyataan Paus Fransiskus...
Pernyataan Paus Fransiskus Tentang Palestina
Terungkap! Menhan AS...
Terungkap! Menhan AS Hegseth Bagikan Informasi Rahasia Serang Yaman ke Istri dan Kakak
Rekomendasi
Dorong Transformasi,...
Dorong Transformasi, Nilai Ekspor Mebel dan Kerajinan Jepara Tembus Rp5 Triliun
Soal Pajak BBM 10% di...
Soal Pajak BBM 10% di Jakarta, Pramono: Masih Pembahasan, Belum Berlaku
Profil Dean Zandbergen,...
Profil Dean Zandbergen, Penyerang Belanda Keturunan Depok yang Mengaku Dikontak PSSI
Berita Terkini
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
39 menit yang lalu
Paus Fransiskus akan...
Paus Fransiskus akan Dimakamkan pada Hari Sabtu 26 April
1 jam yang lalu
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
2 jam yang lalu
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
11 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
11 jam yang lalu
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
12 jam yang lalu
Infografis
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur F-35 AS Dibatalkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved