Saudi-Qatar Buka Blokade Jadi Sinyal Unifikasi Negara Teluk

Rabu, 06 Januari 2021 - 06:52 WIB
loading...
Saudi-Qatar Buka Blokade...
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (kanan) menyambut Raja Bahrain Hamad bin Isa al-Khalifa untuk menghadiri KTT ke-41 Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di Bandara Al-Ula, Arab Saudi, kemarin. FOTO/REUTERS / Courtesy of Saudi Royal Court
A A A
RIYADH - Blokade Arab Saudi terhadap Qatar akan resmi berakhir karena Riyadh sepakat untuk membuka perbatasan laut, udara dan darat dengan Doha. Namun, resolusi tersebut bukan akhir dari konflik kedua negara tersebut kendati memunculkan harapan akan kembali bersatunya negara-negara Teluk.

Kesepakatan itu tercapai bertepatan dengan konferensi negara-negara Teluk yang digelar di kota al-Ula, Arab Saudi, kemarin. Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani menghadiri pertemuan tersebut dan disambut hangat Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).

Resolusi tercapai atas usaha keras Jared Kushner, menantu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang menjadi mediator dalam menjembatani ketegangan kedua belah pihak. Seorang pejabat senior pemerintahan Trump, menegaskan terobosan mengakhiri ketegangan selama tiga tahun blokade Saudi dan tiga negara lain terhadap Qatar telah mencapai kesepakatan. Hal senada juga diungkapkan Menteri Luar Negeri Kuwait Ahmad Nasser al-Sabah yang menyatakan Saudi akan membuka kembali wilayah udara, darat dan laut dengan Qatar.

(Baca juga: AS Sambut Kesepakatan Arab Saudi dan Qatar Buka Lagi Perbatasan )

Seorang pejabat AS menyatakan, Putra Mahkota MBS dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani mendatangani kesepakatan tersebut. Namun, belum ada tanda-tanda tiga negara yang menjadi aliansi Saudi yakni Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir akan mencabut blokade terhadap Qatar. “Ekspektasi kita mereka (tiga negara) akan mencabut blokade,” kata pejabat pemerintahan Trump, dilansir Reuters.

Empat negara yang terlibat ketegangan tersebut merupakan aliansi utama AS. Qatar memiliki pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah dengan 10.000 pasukan. Bahrain merupakan pangkalan Armada Kelima Angkatan Laut AS. Sedangkan Arab Saudi dan UEA juga menampung banyak tentara AS. Itu menjadi Washington memiliki kepentingan untuk menurunkan ekskalasi ketegangan di antara para aliansinya.

(Baca juga: Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir Cabut Blokade Qatar Hari Ini )

"Penasehat Gedung Putih Jared Kushner yang membantu kesepakatan terus bekerja melalui telepon hingga kesepakatan tercapai,” kata pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Saudi memang ditekan Trump membuka perbatasannya dengan Qatar, setelah menolak membuka hubungan diplomasi dengan Israel. Belum ada kabar prasyarat yang diajukan Saudi untuk membuka blokade tersebut. Resolusi itu pun dinilai hanya setengah hati dilakukan Saudi.

Saudi dan Qatar memiliki pandangan ideologi yang sangat berbeda. Di balik membaiknya hubungan Saudi dan Qatar, kedua negara masih menyimpan bara yang masih menyala. Ketika momen memburuk dan kondisi tidak mendukung, bisa saja kembali memicu konflik serta ketegangan antara Doha dan Qatar.

Ketegangan kedua negara berawal ketika Saudi tidak menyukai dukungan Qatar terhadap Ikhwanul Muslimin (IM) yang dianggap Riyadh sebagai ancaman bagi negaranya. Qatar masih melindungi banyak ulama IM. Padahal, IM menjadi organisasi terlarang di banyak negara di Timur Tengah. Tekanan Saudi agar Qatar tidak mengakomodir IM tidak pernah didengar dan dilaksanakan Doha.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Negara-negara Arab Dikecam...
Negara-negara Arab Dikecam karena Tak Berani Melawan Israel dalam Pembersihan Etnis Palestina di Tepi Barat
5 Alasan Turki bisa...
5 Alasan Turki bisa Jadi Pemimpin NATO jika AS Keluar
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman dan Zelensky Bahas Upaya Perdamaian di Ukraina
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman Ampuni Para Pembangkang, Bebas Pulang ke Arab Saudi Tanpa Dihukum
Arab Saudi Buru Koruptor...
Arab Saudi Buru Koruptor Besar-besaran, 131 Orang Ditangkap dan 370 Diselidiki
Pesan Ramadan Raja Salman:...
Pesan Ramadan Raja Salman: Kami Memohon Allah agar Rakyat Palestina Hidup Aman
Negara-negara di Dunia...
Negara-negara di Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan Tersingkat dan Terlama
Menteri Arab Saudi Kecam...
Menteri Arab Saudi Kecam Pengumpul Sumbangan Atas Nama Agama, Padahal Bohong
Ragam Penentuan Awal...
Ragam Penentuan Awal Puasa di Berbagai Negara, Siapa Saja yang Mulai 1 Maret 2025?
Rekomendasi
BMKG: Gempa M5,2 Bayah...
BMKG: Gempa M5,2 Bayah Banten Masuk Kategori Megathrust Event, Tak Berpotensi Tsunami
Wujudkan 1.000 Sarjana...
Wujudkan 1.000 Sarjana Pertanian, 98 Mahasiswa USU Raih Beasiswa JHL Foundation
Jampidsus Febrie Adriansyah...
Jampidsus Febrie Adriansyah Dilaporkan ke KPK, Pakar Hukum Sebut Bentuk Serangan Balik Koruptor
Berita Terkini
Dilantik Jadi PM, Mark...
Dilantik Jadi PM, Mark Carney Tegaskan Kanada Tak Akan Pernah Jadi Negara Bagian AS ke 51
1 jam yang lalu
Siapa Rae Lil Black?...
Siapa Rae Lil Black? Mantan Bintang Porno Jepang yang Jadi Mualaf setelah Berlibur ke Malaysia
1 jam yang lalu
Grup Yahudi Rilis Video...
Grup Yahudi Rilis Video Penangkapan Aktivis Pro-Palestina Mahmoud Khalil yang Mengerikan
3 jam yang lalu
Israel Tahan 676 Jenazah...
Israel Tahan 676 Jenazah Palestina di Pemakaman Angka dan Lemari Es
3 jam yang lalu
Pemukim Israel Serang...
Pemukim Israel Serang dan Bakar Desa Palestina di Tepi Barat
5 jam yang lalu
Israel Tolak Tawaran...
Israel Tolak Tawaran Hamas Bebaskan Tawanan Israel-Amerika
6 jam yang lalu
Infografis
5 Negara dengan Netizen...
5 Negara dengan Netizen Paling Tidak Sopan di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved