Filipina Larang Kedatangan Pelancong AS mulai Minggu

Sabtu, 02 Januari 2021 - 04:04 WIB
loading...
Filipina Larang Kedatangan Pelancong AS mulai Minggu
Para penumpang memakai baju pelindung di konter check-in maskapai Emirates, Bandara Internasional Ninoy Aquino, Metro Manila, Filipina. Foto/REUTERS
A A A
MANILA - Filipina akan melarang masuk pelancong asing dari Amerika Serikat (AS) mulai Minggu setelah lebih banyak infeksi varian baru virus corona terdeteksi di Florida.

“Larangan perjalanan yang berlaku hingga 15 Januari itu mencakup mereka yang telah ke Amerika Serikat dalam waktu 14 hari sebelum kedatangan di Filipina,” ungkap juru bicara Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Tindakan tersebut memperluas pembatasan perjalanan yang diumumkan Manila pada Selasa, yang awalnya mencakup penumpang dari 19 negara dan wilayah serta mulai berlaku mulai tengah malam pada 29 Desember.

Pejabat kesehatan negara bagian AS telah mendeteksi varian baru COVID-19 di Florida, negara bagian AS ketiga yang diketahui mengidentifikasi kasus semacam itu. (Baca Juga: AS Tarik Kapal Induk Nimitz dari Timur Tengah Meski Tegang dengan Iran)

Juru bicara Harry Roque mengatakan Kantor Presiden memutuskan memasukkan Amerika Serikat dalam peraturan tentang rekomendasi Departemen Kesehatan dan Luar Negeri. (Lihat Infografis: Lima Tips Menjalani Hidup Bahagia di Tahun Baru 2021)

Penumpang dari Amerika Serikat yang akan tiba sebelum 3 Januari akan diizinkan memasuki Filipina, tetapi mereka harus menjalani karantina selama 14 hari meskipun pada awalnya dinyatakan negatif. (Lihat Video: Pasien RS Wisma Atlet Gelar Pernikahan Virtual, Dirias dan Duduk di Pelaminan)



Pembatasan tersebut tidak mencakup warga Filipina yang bepergian dari Amerika Serikat tetapi mereka juga diharuskan menjalani karantina selama 14 hari di fasilitas pemerintah saat mereka tiba.

Varian baru Covid-19 belum terdeteksi di Filipina.

Dengan lebih dari 475.000 infeksi yang dikonfirmasi dan 9.248 kematian, Filipina memiliki jumlah kasus dan korban Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)