Susul Inggris, India Setujui Vaksin COVID-19 AstraZeneca
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Regulator penggunaan obat India menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca dan Universitas Oxford untuk penggunaan darurat. Hal itu diungkapkan olehdua sumber yang mengetahui hal tersebut.
Keputusan tersebut akan membuka jalan bagi peluncuran vaksin di negara terpadat kedua di dunia yang, setelah Amerika Serikat (AS), memiliki jumlah infeksi COVID-19 tertinggi di dunia.
Sebelumnya, Inggris dan Argentina telah mengesahkan penggunaan mendesak vaksin itu untuk publik.
Perwakilan Organisasi Pengendalian Standar Obat Sentral (CDSCO) India, yang para ahli bertemu untuk kedua kalinya minggu ini dan juga mempertimbangkan dua vaksin lainnya, menolak berkomentar.
Inggris dan Argentina telah mengesahkan vaksin untuk penggunaan publik yang mendesak. SedangkanIndia ingin segera mulai memberikan suntikan vaksin COVID-19.(Baca juga: Inggris Negara Pertama di Dunia Setujui Vaksin Covid AstraZeneca/Oxford )
Keputusan ini juga mempertimbangkan aplikasi otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin yang dibuat oleh Pfizer Inc dengan BioNTech Jerman, dan oleh Bharat Biotech India.
"Baik AstraZeneca dan Bharat Biotech akan mendapatkan persetujuan hari ini," salah satu sumber mengatakan kepada Reuters sebelumnya.
“Semua persiapan sudah dilakukan dengan mempertimbangkan tanggal hari ini,” imbuhnya seperti dilansir dari Al Jazeera, Jumat (1/1/2021)
Sumber lain kurang yakin tentang prospek Bharat Biotech, kata Reuters.(Baca juga: Malaysia Boyong 6,4 Juta Vaksin AstraZeneca )
"Kami berharap," kata sumber lain tentang vaksin yang dikembangkan bersama Dewan Riset Medis India yang dikelola pemerintah. Seorang perwakilan CDSCO menolak berkomentar.
Kelompok itu bertemu sehari menjelang uji coba nasional untuk pengiriman vaksin di negara dengan lebih dari 10 juta infeksi virus korona.
Elizabeth Puranam dari Al Jazeera, yang melaporkan dari ibu kota New Delhi, mengatakan persetujuan vaksin akan menjadi berita yang sangat disambut baik oleh negara tersebut karena beberapa alasan.
Lebih dari 50 juta dosis vaksin AstraZeneca telah disimpan oleh produsen lokalnya, Serum Institute of India (SII), dan salah satu sumber mengatakan suntikan dapat mulai diangkut dari cold storage ke negara bagian India paling cepat Sabtu. .
SII mengatakan dalam email mereka akan menunggu persetujuan akhir datang sebelum berkomentar.
Pemerintah India pada Rabu mengatakan Pfizer Inc telah meminta lebih banyak waktu untuk menyajikan data untuk otorisasi darurat dari vaksin yang telah dikembangkannya dengan BioNTech Jerman.
Otoritas kesehatan India mengharapkan untuk memulai kampanye vaksinasi untuk sekitar 300 juta orang awal bulan depan.(Baca juga: Rusia Akan Uji Coba Vaksin Kombinasi AstraZeneca-Sputnik V )
Dengan lebih dari 10 juta kasus, India telah melaporkan jumlah kasus virus Corona tertinggi kedua setelah AS, meskipun tingkat infeksinya telah turun secara signifikan dari puncak pertengahan September.
Keputusan tersebut akan membuka jalan bagi peluncuran vaksin di negara terpadat kedua di dunia yang, setelah Amerika Serikat (AS), memiliki jumlah infeksi COVID-19 tertinggi di dunia.
Sebelumnya, Inggris dan Argentina telah mengesahkan penggunaan mendesak vaksin itu untuk publik.
Perwakilan Organisasi Pengendalian Standar Obat Sentral (CDSCO) India, yang para ahli bertemu untuk kedua kalinya minggu ini dan juga mempertimbangkan dua vaksin lainnya, menolak berkomentar.
Inggris dan Argentina telah mengesahkan vaksin untuk penggunaan publik yang mendesak. SedangkanIndia ingin segera mulai memberikan suntikan vaksin COVID-19.(Baca juga: Inggris Negara Pertama di Dunia Setujui Vaksin Covid AstraZeneca/Oxford )
Keputusan ini juga mempertimbangkan aplikasi otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin yang dibuat oleh Pfizer Inc dengan BioNTech Jerman, dan oleh Bharat Biotech India.
"Baik AstraZeneca dan Bharat Biotech akan mendapatkan persetujuan hari ini," salah satu sumber mengatakan kepada Reuters sebelumnya.
“Semua persiapan sudah dilakukan dengan mempertimbangkan tanggal hari ini,” imbuhnya seperti dilansir dari Al Jazeera, Jumat (1/1/2021)
Sumber lain kurang yakin tentang prospek Bharat Biotech, kata Reuters.(Baca juga: Malaysia Boyong 6,4 Juta Vaksin AstraZeneca )
"Kami berharap," kata sumber lain tentang vaksin yang dikembangkan bersama Dewan Riset Medis India yang dikelola pemerintah. Seorang perwakilan CDSCO menolak berkomentar.
Kelompok itu bertemu sehari menjelang uji coba nasional untuk pengiriman vaksin di negara dengan lebih dari 10 juta infeksi virus korona.
Elizabeth Puranam dari Al Jazeera, yang melaporkan dari ibu kota New Delhi, mengatakan persetujuan vaksin akan menjadi berita yang sangat disambut baik oleh negara tersebut karena beberapa alasan.
Lebih dari 50 juta dosis vaksin AstraZeneca telah disimpan oleh produsen lokalnya, Serum Institute of India (SII), dan salah satu sumber mengatakan suntikan dapat mulai diangkut dari cold storage ke negara bagian India paling cepat Sabtu. .
SII mengatakan dalam email mereka akan menunggu persetujuan akhir datang sebelum berkomentar.
Pemerintah India pada Rabu mengatakan Pfizer Inc telah meminta lebih banyak waktu untuk menyajikan data untuk otorisasi darurat dari vaksin yang telah dikembangkannya dengan BioNTech Jerman.
Otoritas kesehatan India mengharapkan untuk memulai kampanye vaksinasi untuk sekitar 300 juta orang awal bulan depan.(Baca juga: Rusia Akan Uji Coba Vaksin Kombinasi AstraZeneca-Sputnik V )
Dengan lebih dari 10 juta kasus, India telah melaporkan jumlah kasus virus Corona tertinggi kedua setelah AS, meskipun tingkat infeksinya telah turun secara signifikan dari puncak pertengahan September.
(ber)