Tenggak Miras Oplosan, Lebih dari 100 Warga Meksiko Tewas
loading...
A
A
A
MEXICO CITY - Lebih dari 100 orang di Meksiko tewas akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan selama dua pekan terakhir.
Surat kabar Meksiko, Reforma, melaporkan kejadian itu akibat wabah virus corona menghambat produksi bir oleh sejumlah perusahaan yang sah.
Miras oplosan itu berisi sejumlah bahan berbahaya seperti methanol. Miras oplosan beredar luas saat Heineken dan Grupo Modelo menghentikan produksi sesuai arahan pemerintah untuk menghentikan aktivitas tidak penting.
Otoritas lokal meluncurkan investigasi untuk mencari pemasok miras oplosan itu. Pemerintah meminta warga tidak mengonsumsi miras oplosan yang tak diketahui asalnya.
“Korban tewas di sejumlah negara bagian termasuk Jalisco, Yucatan, Puebla dan Morelos terjadi sejak awal bulan, dan meningkat setelah Hari Ibu di Meksiko pada Minggu (10/5),” papar para pejabat dan media lokal.
Korban tewas bertambah menjadi 20 pada Rabu (13/5) di Chiconcuautla, Puebla, sehari setelah otorias mendeklarasikan darurat kesehatan setelah 17 orang tewas akibat menenggak miras oplosan.
Pemerintah lokal telah menyita 200 liter miras lokal yang disebut refine dan menyelidiki isi miras tersebut.
Di Yucatan, media lokal melaporkan banyak warga meninggal akibat miras oplosan itu. Pada April, pemerintah melarang penjualan miras untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga saat semakin banyak orang yang tinggal di rumah selama pandemi corona.
Regulator kesehatan federal, Cofepris, menyelidiki penjualan miras oplosan itu.
Bulan lalu, konglomerat Meksiko, Femsa yang memiliki jaringan toko Oxxo menyatakan pihaknya memiliki stok bir yang cukup untuk 10 hari. (Baca Juga: Tiba di Tanah Air, Ratusan ABK Jalani Karantina di Asrama Haji Pondok Gede)
Surat kabar Meksiko, Reforma, melaporkan kejadian itu akibat wabah virus corona menghambat produksi bir oleh sejumlah perusahaan yang sah.
Miras oplosan itu berisi sejumlah bahan berbahaya seperti methanol. Miras oplosan beredar luas saat Heineken dan Grupo Modelo menghentikan produksi sesuai arahan pemerintah untuk menghentikan aktivitas tidak penting.
Otoritas lokal meluncurkan investigasi untuk mencari pemasok miras oplosan itu. Pemerintah meminta warga tidak mengonsumsi miras oplosan yang tak diketahui asalnya.
“Korban tewas di sejumlah negara bagian termasuk Jalisco, Yucatan, Puebla dan Morelos terjadi sejak awal bulan, dan meningkat setelah Hari Ibu di Meksiko pada Minggu (10/5),” papar para pejabat dan media lokal.
Korban tewas bertambah menjadi 20 pada Rabu (13/5) di Chiconcuautla, Puebla, sehari setelah otorias mendeklarasikan darurat kesehatan setelah 17 orang tewas akibat menenggak miras oplosan.
Pemerintah lokal telah menyita 200 liter miras lokal yang disebut refine dan menyelidiki isi miras tersebut.
Di Yucatan, media lokal melaporkan banyak warga meninggal akibat miras oplosan itu. Pada April, pemerintah melarang penjualan miras untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga saat semakin banyak orang yang tinggal di rumah selama pandemi corona.
Regulator kesehatan federal, Cofepris, menyelidiki penjualan miras oplosan itu.
Bulan lalu, konglomerat Meksiko, Femsa yang memiliki jaringan toko Oxxo menyatakan pihaknya memiliki stok bir yang cukup untuk 10 hari. (Baca Juga: Tiba di Tanah Air, Ratusan ABK Jalani Karantina di Asrama Haji Pondok Gede)
(sya)