Rusia Siap Bantu Venezuela Selidiki Invasi Tentara Bayaran AS
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia akan mempertimbangkan permintaan Venezuela untuk membantu penyelidikan invasi oleh tentara bayaran Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
"Kami dan negara-negara lain memberikan bantuan kemanusiaan kepada Venezuela, termasuk obat-obatan," kata Lavrov pada konferensi pers setelah pertemuan para menteri luar negeri Persemakmuran Negara Merdeka (CIS).
"Sehubungan dengan bentuk-bentuk kerja sama lainnya, untuk menjawab pertanyaan Anda tentang penyelidikan invasi Venezuela oleh tentara bayaran yang ditugaskan untuk sabotase, serangan teroris dan penggulingan presiden yang sah, dinas khusus kami telah berhubungan, dan jika ada permintaan, berdasarkan perjanjian yang relevan, untuk bantuan tersebut dalam kasus seperti itu, tentu saja, itu akan dipertimbangkan," tutur Lavrov seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (13/5/2020).
Pada 3 Mei, Menteri Dalam Negeri Venezuela Nestor Reverol mengatakan upaya invasi maritim oleh militan Kolombia telah dicegah ketika mereka mencoba mendekati bagian utara negara bagian La Guaira dengan kapal cepat. Delapan militan tewas, dan beberapa lainnya ditahan dalam operasi balasan. Salah satu orang yang ditahan adalah warga negara Amerika Serikat (AS) Luke Denman.
Denman, yang bekerja untuk Silvercorp USA, mengatakan selama interogasi bahwa tujuan kelompok itu adalah untuk merebut bandara Caracas dan mengendalikannya sampai Presiden Venezuela Nicolas Maduro diterbangkan ke AS.
Pada gilirannya, Kolombia membantah keterlibatan dalam invasi yang gagal tersebut, dengan Kementerian Luar Negeri negara itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 3 Mei bahwa pemerintah Venezuela hanya berusaha untuk mengalihkan perhatian dari "krisis internal" di negara itu.
"Kami dan negara-negara lain memberikan bantuan kemanusiaan kepada Venezuela, termasuk obat-obatan," kata Lavrov pada konferensi pers setelah pertemuan para menteri luar negeri Persemakmuran Negara Merdeka (CIS).
"Sehubungan dengan bentuk-bentuk kerja sama lainnya, untuk menjawab pertanyaan Anda tentang penyelidikan invasi Venezuela oleh tentara bayaran yang ditugaskan untuk sabotase, serangan teroris dan penggulingan presiden yang sah, dinas khusus kami telah berhubungan, dan jika ada permintaan, berdasarkan perjanjian yang relevan, untuk bantuan tersebut dalam kasus seperti itu, tentu saja, itu akan dipertimbangkan," tutur Lavrov seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (13/5/2020).
Pada 3 Mei, Menteri Dalam Negeri Venezuela Nestor Reverol mengatakan upaya invasi maritim oleh militan Kolombia telah dicegah ketika mereka mencoba mendekati bagian utara negara bagian La Guaira dengan kapal cepat. Delapan militan tewas, dan beberapa lainnya ditahan dalam operasi balasan. Salah satu orang yang ditahan adalah warga negara Amerika Serikat (AS) Luke Denman.
Denman, yang bekerja untuk Silvercorp USA, mengatakan selama interogasi bahwa tujuan kelompok itu adalah untuk merebut bandara Caracas dan mengendalikannya sampai Presiden Venezuela Nicolas Maduro diterbangkan ke AS.
Pada gilirannya, Kolombia membantah keterlibatan dalam invasi yang gagal tersebut, dengan Kementerian Luar Negeri negara itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 3 Mei bahwa pemerintah Venezuela hanya berusaha untuk mengalihkan perhatian dari "krisis internal" di negara itu.
(ber)