Bolsonaro Sebut Orang yang Divaksinasi COVID-19 Bisa Menjadi 'Buaya'

Minggu, 20 Desember 2020 - 16:38 WIB
loading...
Bolsonaro Sebut Orang yang Divaksinasi COVID-19 Bisa Menjadi Buaya
Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Foto/JOTA
A A A
BRASILIA - Presiden Brasil , Jair Bolsonaro , mengecam klausul kesepakatan produsen vaksin COVID-19 Pfizer-BionTech yang tidak akan bertanggung jawab atas efek samping vaksin yang tidak terduga. Sebagai bentuk ekspresi atas ketidakpercayaannya kepada produsen obat itu, ia menyatakan bahwa vaksinasi bisa mengubah orang menjadi buaya.

"Dalam kontrak Pfizer sangat jelas: 'kami tidak bertanggung jawab atas efek samping apa pun.' Jika Anda berubah menjadi buaya, itu masalah Anda. Jika Anda menjadi manusia super, jika seorang wanita mulai menumbuhkan janggut atau jika seorang pria mulai berbicara dengan suara banci, mereka tidak akan ada hubungannya dengan itu," keluh Bolsonaro seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (20/12/2020).

Bolsonaro menyatakan bahwa vaksinasi tidak diwajibkan di Brasil tetapi obat harus tersedia bagi siapa saja yang ingin diimunisasi. Pekan lalu, Bolsonaro menyatakan tidak akan menerima vaksin.



Sebelumnya, Mahkamah Agung (MA) Brasil mengeluarkan putusan yang membuka jalan pemberian sanksi bagi mereka yang menolak disuntik vaksin COVID-19 .

Dalam putusannya, pengadilan tertinggi itu memutuskan bahwa warga negara dapat secara hukum "diharuskan" untuk mendapatkan vaksin virus Corona. MA Brasil juga meletakkan dasar untuk "sanksi" bagi mereka yang menolak suntikan vaksin(Baca juga: Warga Brasil Wajib Divaksin COVID-19, Menolak Bisa Disanksi )

Pada 13 Desember, kementerian kesehatan Brasil mengumumkan rencana vaksinasi dalam jangka waktu lima bulan untuk memvaksinasi 51 juta orang dalam kelompok prioritas seperti profesional kesehatan dan orang tua. Rencana tersebut dikritik karena belum ada tanggal untuk vaksinasi universal.

Otoritas Brasil telah berkomitmen sekitar USD390 juta untuk membeli 100 juta dosis vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca dan menyiapkan produksi di Fiocruz Institute. Selain itu, Brasil mengharapkan untuk menerima 42,5 juta dosis vaksin melalui inisiatif Covax dan sedang dalam pembicaraan dengan Pfizer untuk membeli 70 juta dosis vaksin mereka.

Bolsonaro, yang menunjukkan skeptisisme tentang pandemi virus Corona dan tindakan anti-pandemi yang ketat, dinyatakan positif COVID-19 pada bulan Juli lalu.(Baca juga: Presiden Brazil: Ada Jamur di Paru-paru Saya Setelah Terinfeksi Covid-19 )

Brasil sendiri memiliki angka kematian COVID-19 tertinggi kedua di dunia, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins. Hingga saat ini, lebih dari 7,2 juta kasus COVID-19 telah dilaporkan, bersama dengan setidaknya 186.356 kematian sejak awal pandemi.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0954 seconds (0.1#10.140)