China Peringatkan Prancis Tidak Jual Senjata ke Taiwan

Rabu, 13 Mei 2020 - 18:32 WIB
loading...
China Peringatkan Prancis Tidak Jual Senjata ke Taiwan
China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Foto/New York Times
A A A
BEIJING - China memperingatkan Prancis untuk tidak menjual senjata kepada negara tetangganya Taiwan. Negara yang dianggap Beijing sebagai bagiannya itu berencana membeli senjata sebagai bagian dari peningkatan armada kapal perang buatan Prancis yang dibeli 30 tahun lalu.

China mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari "satu China", dan prinsip ini harus diterima oleh negara mana pun yang memiliki hubungan diplomatik. Penjualan senjata ke Taiwan selalu sangat sensitif dan kerap memicu reaksi keras dari Beijing.

Taiwan sebagian besar dilengkapi dengan senjata buatan Amerika Serikat (AS). Tetapi pada 1991 Perancis menjual ke Taiwan enam kapal frigat yang memicu kemarahan China. Prancis juga menjual 60 jet tempur Mirage ke Taiwan pada tahun 1992.

Taiwan bulan lalu mengatakan sedang berusaha untuk membeli peralatan dari Prancis untuk meningkatkan sistem gangguan rudal kapal.

Berbicara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan China dengan tegas menentang penjualan senjata ke Taiwan.

"Kami telah menyatakan keprihatinan serius kami kepada Prancis," katanya dalam konferensi pers harian.

"Kami sekali lagi mendesak pihak Prancis untuk mematuhi prinsip satu China dan menarik rencana penjualan senjata ke Taiwan untuk menghindari kerugian dalam hubungan China-Prancis," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/5/2020).

Kementerian Pertahanan Taiwan kemudian merespon dengan mengatakan angkatan laut pihaknya mengikuti peraturan pengadaan terkait untuk pembelian senjata untuk memenuhi "kebutuhan tempur". Mereka menolak berkomentar lebih lanjut.

Taiwan mengatakan perlu meningkatkan angkatan bersenjatanya untuk menghadapi ancaman yang tumbuh dari China, yang dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan latihan militernya di dekat pulau itu.

China menggambarkan Taiwan sebagai masalah teritorial yang paling sensitif dan penting, dan tidak pernah meninggalkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya. Taiwan sendiri tidak menunjukkan minat untuk diperintah oleh China yang otokratis.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1516 seconds (0.1#10.140)