Dua Tentara Pakistan Tewas dalam Baku Tembak di Perbatasan Kashmir

Rabu, 16 Desember 2020 - 05:05 WIB
loading...
Dua Tentara Pakistan Tewas dalam Baku Tembak di Perbatasan Kashmir
Tentara India berpatroli di sepanjang pagar perbatasan dengan Pakistan di sektor Ranbir Singh Pura dekat Jammu, 26 Februari 2019. Foto/REUTERS
A A A
KARACHI - Dua tentara Pakistan tewas dalam baku tembak dengan pasukan India di sepanjang perbatasan Kashmir.

Keterangan itu diungkapkan militer Pakistan pada Selasa (15/12). Pertempuran terbaru di perbatasan itu terjadi di sepanjang Garis Kontrol (LoC), perbatasan de facto yang memisahkan wilayah sengketa Jammu dan Kashmir antara dua negara tetangga bersenjata nuklir itu.

"Pasukan India mengawali pelanggaran gencatan senjata di Sektor Bagsar di sepanjang LOC. Selama baku tembak yang intens, dua tentara, Naik Shahjahan, usia 35 tahun dan Sepoy Hameed, usia 21 tahun, saat berperang dengan gagah berani memeluk syahadat (kesyahidan)," ungkap pernyataan dari Angkatan Darat Pakistan, dilansir Anadolu.

“Tentara Pakistan menanggapi dengan tepat, menyebabkan kerugian besar bagi pasukan India dalam hal pasukan dan material," tambah pernyataan militer Pakistan. (Baca Juga: Korsel Larang Selebaran Anti-Korut, Pembelot Tak Mau Setop Aksinya)

Hubungan yang sudah tegang antara dua rival Asia Selatan itu semakin memanas setelah India membatalkan otonomi khusus negara bagian Jammu dan Kashmir pada Agustus tahun lalu. (Lihat Infografis: Media Israel: Indonesia Ingin Normalisasi Hubungan dengan Israel)

Kashmir, wilayah Himalaya yang mayoritas Muslim itu dikuasai India dan Pakistan sebagian tetapi diklaim keduanya secara penuh. Sebagian kecil wilayah tersebut juga dikuasai China. (Lihat Video: Kasus Rizieq Shihab, Bupati Bogor Dicecar 50 Pertanyaan)



Sejak mereka dipisahkan pada 1947, New Delhi dan Islamabad telah berperang tiga kali yakni pada 1948, 1965, dan 1971, dua perang itu memperebutkan Kashmir.

Beberapa kelompok Kashmir telah berperang melawan pemerintahan India untuk kemerdekaan, atau untuk penyatuan dengan Pakistan.

Menurut beberapa organisasi hak asasi manusia, ribuan orang terbunuh dan disiksa dalam konflik yang berkobar sejak 1989 itu.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1544 seconds (0.1#10.140)