Jerman Mulai Vaksinasi COVID-19 Pekan Depan setelah Persetujuan Eropa
loading...
A
A
A
BERLIN - Jerman dapat memulai vaksinasi COVID-19 sebelum akhir bulan ini jika regulator Eropa menyetujui vaksin Pfizer dan BioNTech pekan depan.
Menteri Kesehatan (Menkes) Jerman Jens Spahn menyatakan berbagai laporan media yang menunjukkan Badan Pengobatan Eropa (EMA) akan memberi lisensi vaksin BioNTech pada 23 Desember adalah "kabar baik" untuk semua.
“Otoritas kesehatan Jerman telah membuat semua persiapan dan siap untuk memulai imunisasi antara maksimal dua hingga empat hari setelah otorisasi yang diharapkan dari EMA,” papar Spahn, dilansir Anadolu.
Dikembangkan di Jerman, vaksin BioNTech dan Pfizer telah menerima otorisasi penggunaan darurat di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
AS dan Inggris telah mulai memvaksinasi kelompok populasi prioritas. (Baca Juga: Saudi Deklarasikan Kemenangan atas Covid-19)
Jerman memiliki jumlah infeksi virus corona tertinggi kelima di Eropa, setelah Prancis, Spanyol, Inggris, dan Italia. (Lihat Infografis: Media Israel: Indonesia Ingin Normalisasi Hubungan dengan Israel)
Negara-negara maju terus mengupayakan penyediaan vaksin untuk seluruh populasinya. (Lihat Video: Kasus Rizieq Shihab, Bupati Bogor Dicecar 50 Pertanyaan)
Sayangnya, negara-negara paling miskin dikhawatirkan tidak mendapat vaksin karena semua stok sudah dipesan oleh negara-negara kaya.
Negara yang berhasil mengembangkan vaksin COVID-19 sendiri telah mulai vaksinasi warganya, seperti yang dilakukan Rusia.
Moskow juga menjual vaksin buatannya itu ke negara-negara lain.
Menteri Kesehatan (Menkes) Jerman Jens Spahn menyatakan berbagai laporan media yang menunjukkan Badan Pengobatan Eropa (EMA) akan memberi lisensi vaksin BioNTech pada 23 Desember adalah "kabar baik" untuk semua.
“Otoritas kesehatan Jerman telah membuat semua persiapan dan siap untuk memulai imunisasi antara maksimal dua hingga empat hari setelah otorisasi yang diharapkan dari EMA,” papar Spahn, dilansir Anadolu.
Dikembangkan di Jerman, vaksin BioNTech dan Pfizer telah menerima otorisasi penggunaan darurat di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
AS dan Inggris telah mulai memvaksinasi kelompok populasi prioritas. (Baca Juga: Saudi Deklarasikan Kemenangan atas Covid-19)
Jerman memiliki jumlah infeksi virus corona tertinggi kelima di Eropa, setelah Prancis, Spanyol, Inggris, dan Italia. (Lihat Infografis: Media Israel: Indonesia Ingin Normalisasi Hubungan dengan Israel)
Negara-negara maju terus mengupayakan penyediaan vaksin untuk seluruh populasinya. (Lihat Video: Kasus Rizieq Shihab, Bupati Bogor Dicecar 50 Pertanyaan)
Sayangnya, negara-negara paling miskin dikhawatirkan tidak mendapat vaksin karena semua stok sudah dipesan oleh negara-negara kaya.
Negara yang berhasil mengembangkan vaksin COVID-19 sendiri telah mulai vaksinasi warganya, seperti yang dilakukan Rusia.
Moskow juga menjual vaksin buatannya itu ke negara-negara lain.
(sya)