Hadiri Perayaan Kemenangan Azerbaijan, Erdogan: Perjuang Belum Berakhir
loading...
A
A
A
BAKU - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam kunjungannya ke Azerbaijan "perjuangan" Baku terhadap musuhnya Armenia belum berakhir setelah kemenangan menentukan sekutu dekatnya itu atas wilayah yang disengketakan.
"Azerbaijan menyelamatkan tanahnya dari pendudukan tidak berarti bahwa perjuangan telah berakhir," kata Erdogan dalam parade militer di Baku.
“Perjuangan yang dilakukan di bidang politik dan militer akan berlanjut mulai sekarang di banyak bidang lainnya,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (11/12/2020).
Erdogan tiba di Baku untuk menghadiri perayaan nasional yang menandai kemenangan Azerbaijan dalam konflik di Nagorno Karabakh .
Dalam pidatonya, pemimpin Turki itu juga mengatakan bahwa kebebasan Karabakh akan menjadi awal dari era baru di wilayah tersebut. Ia menambahkan bahwa Armenia harus bertanggung jawab atas kejahatan perang yang dilakukan selama konflik.
Turki mendukung Azerbaijan selama bentrokan dengan pasukan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan baru-baru ini.(Baca juga: Ekspor Militer Turki ke Azerbaijan Naik 610% Tahun Ini )
Pertempuran meletus pada 27 September dan berakhir enam minggu kemudian dengan kesepakatan yang ditengahi Moskow. Berdasarkan kesepakatan itu, Armenia menyerahkan bagian kepada Baku wilayah yang disengketakan dan distrik yang berdekatan dengan Azerbaijan yang dikendalikannya sejak 1990-an.
Ankara secara luas dituduh mengirim tentara bayaran dari Suriah untuk mendukung tentara Azerbaijan, tetapi membantah tuduhan itu.(Baca juga: Lebih dari 900 Pejuang Suriah Pulang dari Nagorno Karabakh )
"Azerbaijan menyelamatkan tanahnya dari pendudukan tidak berarti bahwa perjuangan telah berakhir," kata Erdogan dalam parade militer di Baku.
“Perjuangan yang dilakukan di bidang politik dan militer akan berlanjut mulai sekarang di banyak bidang lainnya,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (11/12/2020).
Erdogan tiba di Baku untuk menghadiri perayaan nasional yang menandai kemenangan Azerbaijan dalam konflik di Nagorno Karabakh .
Dalam pidatonya, pemimpin Turki itu juga mengatakan bahwa kebebasan Karabakh akan menjadi awal dari era baru di wilayah tersebut. Ia menambahkan bahwa Armenia harus bertanggung jawab atas kejahatan perang yang dilakukan selama konflik.
Turki mendukung Azerbaijan selama bentrokan dengan pasukan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan baru-baru ini.(Baca juga: Ekspor Militer Turki ke Azerbaijan Naik 610% Tahun Ini )
Pertempuran meletus pada 27 September dan berakhir enam minggu kemudian dengan kesepakatan yang ditengahi Moskow. Berdasarkan kesepakatan itu, Armenia menyerahkan bagian kepada Baku wilayah yang disengketakan dan distrik yang berdekatan dengan Azerbaijan yang dikendalikannya sejak 1990-an.
Ankara secara luas dituduh mengirim tentara bayaran dari Suriah untuk mendukung tentara Azerbaijan, tetapi membantah tuduhan itu.(Baca juga: Lebih dari 900 Pejuang Suriah Pulang dari Nagorno Karabakh )
(ber)