Kim Jong-un Jadikan Wina Pusat Operasi Intelijen di Eropa
loading...
A
A
A
Kementerian Dalam Negeri Austria mengatakan mereka tidak dapat memberikan komentar terkait keberadaan agen-agen Korut yang beroperasi di dalam perbatasan negara.
Austria bisa menjadi pusat yang dipilih untuk agen spionase Korut karena hubungan keluarga Kim dengan negara berbahasa Jerman tersebut.(Baca juga: Langgar Karantina Covid-19, Pria Korut Dieksekusi Tembak di Depan Umum )
Wina adalah rumah bagi lembaga keuangan terakhir Korut yang beroperasi di dalam UE. Golden Star Bank terletak di Wina sebelum diperintahkan untuk ditutup lebih dari satu dekade lalu.
Trem yang digunakan Kim Jong-un untuk menghadiri KTT Korea pada tahun 2018 dibangun di Austria dan pistol Glock yang digunakan rezim diproduksi di negara tersebut.
Operasi Korut di Austria dan tempat lain di Eropa menjadi semakin penting bagi Kim Jong-un karena negaranya tengah berjuang menghadapi sanksi. Perekonomian Korut juga anjlok karena konsekuensi dari pandemi virus Corona.
Perdagangan rezim itu dengan China, yang menjadi garis kehidupan finansialnya, menyusut 73 persen hingga September dan akan jatuh 80 persen pada akhir tahun.
Kim Jong-un telah mengisyaratkan kesengsaraan keuangan bangsanya dengan mengatakan kepada para pemimpin partai bahwa negara tersebut menghadapi tantangan yang tak terduga dan tak terelakkan.(Baca juga: Analis AS: Kim Jong-un dan Keluarganya Disuntik Vaksin Covid-19 China )
Austria bisa menjadi pusat yang dipilih untuk agen spionase Korut karena hubungan keluarga Kim dengan negara berbahasa Jerman tersebut.(Baca juga: Langgar Karantina Covid-19, Pria Korut Dieksekusi Tembak di Depan Umum )
Wina adalah rumah bagi lembaga keuangan terakhir Korut yang beroperasi di dalam UE. Golden Star Bank terletak di Wina sebelum diperintahkan untuk ditutup lebih dari satu dekade lalu.
Trem yang digunakan Kim Jong-un untuk menghadiri KTT Korea pada tahun 2018 dibangun di Austria dan pistol Glock yang digunakan rezim diproduksi di negara tersebut.
Operasi Korut di Austria dan tempat lain di Eropa menjadi semakin penting bagi Kim Jong-un karena negaranya tengah berjuang menghadapi sanksi. Perekonomian Korut juga anjlok karena konsekuensi dari pandemi virus Corona.
Perdagangan rezim itu dengan China, yang menjadi garis kehidupan finansialnya, menyusut 73 persen hingga September dan akan jatuh 80 persen pada akhir tahun.
Kim Jong-un telah mengisyaratkan kesengsaraan keuangan bangsanya dengan mengatakan kepada para pemimpin partai bahwa negara tersebut menghadapi tantangan yang tak terduga dan tak terelakkan.(Baca juga: Analis AS: Kim Jong-un dan Keluarganya Disuntik Vaksin Covid-19 China )
(ber)