Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan bahwa program-program ini, yang dilakukan di bawah undang-undang AS yang disebut MECEA yang mengizinkan pegawai pemerintah Amerika untuk bepergian menggunakan dana pemerintah asing, disamarkan sebagai "pertukaran budaya". ( Baca juga: China-ASEAN Expo Buka Jalan Kerja Sama di Sektor Ekonomi Digital )
"Sementara program lain yang didanai di bawah naungan MECEA saling menguntungkan, lima program tersebut sepenuhnya didanai dan dioperasikan oleh pemerintah China sebagai alat propaganda soft power," kata Pompeo.
(Baca juga : Maduro Klaim AS 'Dorong' Istrinya untuk Ceraikan Dia )
Baca Juga:
"Mereka menyediakan akses yang dikurasi dengan hati-hati kepada pejabat Partai Komunis China, bukan kepada orang China, yang tidak menikmati kebebasan berbicara dan berkumpul," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (6/12/2020).
Pengakhiran program tersebut adalah cerminan terbaru dari hubungan antagonis tajam Presiden AS, Donald Trump dengan China. ( Baca juga: Fisikawan China Tantang Kehebatan Kuantum Google )
Di bawah Trump, AS melancarkan perang dagang dengan Beijing, telah menantang ambisi teritorial Beijing di perairan Asia yang disengketakan, mengkritik tindakan kerasnya terhadap kebebasan di Hong Kong dan menyalahkan penanganan China atas wabah pandemi Covid-19.
(esn)