Dahsyatnya Ledakan Kilang Minyak di Afsel: Bangunan Bergetar, Langit Dipenuhi Bola Api
loading...
A
A
A
CAPE TOWN - Sedikitnya tujuh orang terluka setelah sebuah kilang minyak mentah di Durban, Afrika Selatan (Afsel) , meledak. Tim gawat darurat telah memenuhi tempat kejadian, dengan polisi, pemadam kebakaran, dan personel ambulans di tempat kejadian membentuk barisan keamanan dan mendesak masyarakat untuk menjauh.
Ledakan terjadi tak lama setelah pukul 07.00 pagi waktu setempat, menyusul kebakaran besar pada Jumat pagi.
“Saya melihat bola api besar di tengah kilang, dengan asap hitam tebal mengepul darinya. Beberapa menit kemudian, banyak kendaraan melewati rumah saya,” kata penduduk Durban, Shane Lloyd Pretorius, seperti dilansir dari Russia Today, Jumat (4/12/2020).
Menurut juru bicara layanan medis darurat provinsi mereka yang terluka dikatakan dalam kondisi stabil dan kobaran api telah dikendalikan. (Baca juga: Difabel Nyetir Mobil, India Menghambat, Afsel All Out Membantu )
Rekaman saksi mata dari tempat kejadian dimaksudkan untuk menunjukkan kondisi setelah ledakan, dengan penduduk melaporkan bahwa rumah dan bangunan di daerah itu bergetar dan bergetar, disebabkan keganasan ledakan tersebut.
Investigasi terhadap keadaan dan penyebab ledakan telah dilakukan. Fasilitas, yang memiliki kapasitas penyulingan minyak mentah 120.000 barel per hari, dioperasikan oleh perusahaan energi Afrika Engen, yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Petronas Malaysia.
Ini adalah satu dari enam kilang di Afsel dan yang kedua mengalami ledakan tahun ini, menyusul insiden di fasilitas yang dioperasikan oleh Astron Energy di Cape Town pada Juli, yang menewaskan dua orang dan melukai tujuh lainnya. (Baca juga: Duar, Jerapah di Afsel Mati Tersambar Petir )
Ledakan terjadi tak lama setelah pukul 07.00 pagi waktu setempat, menyusul kebakaran besar pada Jumat pagi.
“Saya melihat bola api besar di tengah kilang, dengan asap hitam tebal mengepul darinya. Beberapa menit kemudian, banyak kendaraan melewati rumah saya,” kata penduduk Durban, Shane Lloyd Pretorius, seperti dilansir dari Russia Today, Jumat (4/12/2020).
Menurut juru bicara layanan medis darurat provinsi mereka yang terluka dikatakan dalam kondisi stabil dan kobaran api telah dikendalikan. (Baca juga: Difabel Nyetir Mobil, India Menghambat, Afsel All Out Membantu )
Rekaman saksi mata dari tempat kejadian dimaksudkan untuk menunjukkan kondisi setelah ledakan, dengan penduduk melaporkan bahwa rumah dan bangunan di daerah itu bergetar dan bergetar, disebabkan keganasan ledakan tersebut.
Investigasi terhadap keadaan dan penyebab ledakan telah dilakukan. Fasilitas, yang memiliki kapasitas penyulingan minyak mentah 120.000 barel per hari, dioperasikan oleh perusahaan energi Afrika Engen, yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Petronas Malaysia.
Ini adalah satu dari enam kilang di Afsel dan yang kedua mengalami ledakan tahun ini, menyusul insiden di fasilitas yang dioperasikan oleh Astron Energy di Cape Town pada Juli, yang menewaskan dua orang dan melukai tujuh lainnya. (Baca juga: Duar, Jerapah di Afsel Mati Tersambar Petir )
(ber)