Bos Mata-mata Trump: China Ancaman Terbesar bagi Kebebasan Dunia sejak PD II
loading...
A
A
A
Ini adalah pendekatan yang telah membawa hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia ke titik terendah dalam beberapa dekade dan analis mengatakan itu dapat membatasi ruang manuver pemerintahan Joe Biden yang akan datang untuk berurusan dengan Beijing. (Baca juga: Media China Sentil Indonesia karena Menentang Klaim China di Laut China Selatan )
Ratcliffe menyinggung laporan yang dikumpulkan oleh badan intelijen AS bahwa perwakilan China berusaha mencampuri politik dalam negeri AS.
Dia juga menuduh China telah mencuri teknologi pertahanan AS untuk memicu rencana modernisasi militer agresif yang diluncurkan oleh Presiden Xi Jinping.
“Pemilu sudah selesai. Sekarang mari kita semua jujur tentang China," katanya kepada Reuters setelah tulisan opini itu diterbitkan.
Di antara masalah lain, Washington dan Beijing telah bentrok mengenai penanganan wabah virus corona oleh China, cengkeramannya yang semakin ketat di Hong Kong, klaim yang disengketakan di Laut China Selatan, perang dagang dan tuduhan kejahatan hak asasi manusia di Xinjiang.
China kemarin mengatakan bahwa politisi di Amerika Serikat mengarang berita tentang Muslim Uighur yang ditahan dipaksa bekerja di wilayah Xinjiang.
Ratcliffe, yang hanya bertugas sebentar di Komite Intelijen Parlemen sebelum Trump menunjuknya untuk peran barunya, telah dituduh oleh kubu Partai Demokrat dan pejabat intelijen saat ini dan sebelumnya telah mempolitisasi intelijen.
Dalam tulisan opininya, Ratcliffe mengatakan pihak berwenang China telah "melakukan pengujian manusia" pada anggota tentara China dengan harapan mengembangkan tentara dengan kemampuan yang ditingkatkan secara biologis. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang tuduhan tersebut.
Lembaga think tank yang berbasis di AS telah melaporkan bahwa China semakin mementingkan bioteknologi dalam strategi militernya, tetapi mereka belum merilis laporan terperinci tentang jenis pengujian yang dituduhkan oleh Ratcliffe.
Kemarin, pemerintahan Trump membatasi perjalanan anggota Partai Komunis China untuk melakukan perjalanan ke AS. Pembatasan itu juga berlaku bagi keluarga anggota partai berkuasa di China tersebut.
Ratcliffe menyinggung laporan yang dikumpulkan oleh badan intelijen AS bahwa perwakilan China berusaha mencampuri politik dalam negeri AS.
Dia juga menuduh China telah mencuri teknologi pertahanan AS untuk memicu rencana modernisasi militer agresif yang diluncurkan oleh Presiden Xi Jinping.
“Pemilu sudah selesai. Sekarang mari kita semua jujur tentang China," katanya kepada Reuters setelah tulisan opini itu diterbitkan.
Di antara masalah lain, Washington dan Beijing telah bentrok mengenai penanganan wabah virus corona oleh China, cengkeramannya yang semakin ketat di Hong Kong, klaim yang disengketakan di Laut China Selatan, perang dagang dan tuduhan kejahatan hak asasi manusia di Xinjiang.
China kemarin mengatakan bahwa politisi di Amerika Serikat mengarang berita tentang Muslim Uighur yang ditahan dipaksa bekerja di wilayah Xinjiang.
Ratcliffe, yang hanya bertugas sebentar di Komite Intelijen Parlemen sebelum Trump menunjuknya untuk peran barunya, telah dituduh oleh kubu Partai Demokrat dan pejabat intelijen saat ini dan sebelumnya telah mempolitisasi intelijen.
Dalam tulisan opininya, Ratcliffe mengatakan pihak berwenang China telah "melakukan pengujian manusia" pada anggota tentara China dengan harapan mengembangkan tentara dengan kemampuan yang ditingkatkan secara biologis. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang tuduhan tersebut.
Lembaga think tank yang berbasis di AS telah melaporkan bahwa China semakin mementingkan bioteknologi dalam strategi militernya, tetapi mereka belum merilis laporan terperinci tentang jenis pengujian yang dituduhkan oleh Ratcliffe.
Kemarin, pemerintahan Trump membatasi perjalanan anggota Partai Komunis China untuk melakukan perjalanan ke AS. Pembatasan itu juga berlaku bagi keluarga anggota partai berkuasa di China tersebut.