Merasa Diintimidasi Rusia, NATO Akan Kirim Kapal Perang ke Laut Hitam

Kamis, 03 Desember 2020 - 02:36 WIB
loading...
Merasa Diintimidasi Rusia, NATO Akan Kirim Kapal Perang ke Laut Hitam
Merasa diintimidasi Rusia, NATO akan kirim kapal perang ke Laut Hitam. Foto/Ilustrasi
A A A
BRUSSELS - Sebuah laporan NATO yang mengejutkan menuduh Rusia mengancam kepentingan Barat dari Samudra Atlantik hingga Kutub Utara. Laporan itu muncul saat Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO meminta anggotanya untuk meningkatkan kehadiran mereka di perbatasan.

Analisis itu menyatakan bahwa Moskow terlibat dalam kebijakan tegas dan tindakan agresif, yang telah berdampak negatif terhadap keamanan kawasan Euro-Atlantik.

"Dalam jangka panjang hingga 2030, Rusia kemungkinan akan tetap menjadi ancaman militer utama bagi Aliansi Atlantik Utara," kata penulis laporan itu seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (3/12/2020).



Laporan itu menambahkan bahwa Moskow sering memerintahkan operasi militer yang mengintimidasi di sekitar NATO.

Laporan tersebut muncul hanya dua hari setelah Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan pada konferensi pers bahwa anggotanya perlu lebih memperkuat kehadiran mereka di perbatasan Rusia di semenanjung Krimea dan Laut Hitam. Ia juga berbicara tentang perlunya meningkatkan kehadiran angkatan laut mereka di wilayah tersebut.

"Kami melihat Rusia melanggar dan merusak perjanjian," kata Stoltenberg dalam pidatonya kepada para pemimpin negara anggota NATO pada hari Selasa lalu.(Baca juga: Kekuatan Militer China Bikin Sekjen NATO Ketar Ketir )

Moskow, bagaimanapun, telah menyatakan keprihatinan serupa setelah Amerika Serikat (AS) secara sepihak membatalkan sejumlah perjanjian internasional, termasuk pakta Open Skies era Perang Dingin yang memungkinkan transparansi atas pergerakan pasukan dan perangkat keras militer di benua itu.

Tahun lalu, Gedung Putih Presiden Donald Trump juga merobek Perjanjian Nuklir Jangka Menengah era Reagan yang telah melarang sejumlah senjata yang sangat merusak dengan jarak antara 500 km dan 5.500 km. Saat itu, Washington juga menuduh Rusia melanggar ketentuan pakta, sedangkan Moskow membantah keras tuduhan tersebut.

Sebagai bagian dari meningkatnya ketegangan, pekan lalu AS melakukan serangkaian uji peluncuran roket selama latihan NATO di Rumania, menembakkan rudal jarak jauh dengan kemampuan menghantam wilayah Rusia ke Laut Hitam. (Baca juga: NATO Serukan Dunia Singkirkan Bom Nuklir, tapi Tidak untuk Anggotanya )

Menanggapi latihan tersebut, wakil kepala Kamar Umum Crimea, Alexander Formanchuk, mengatakan kepada wartawan bahwa angkatan bersenjata Rusia telah mengerahkan perangkat keras yang canggih di semenanjung itu, yang akan menetralkan serangan rudal mendadak.

Politisi tersebut berpendapat bahwa latihan tersebut sesuai dengan pola eskalasi yang lebih luas, dengan mengatakan bahwa provokasi terhadap Crimea telah menjadi lebih sering.

"Sayangnya, kita menyaksikan semakin memburuknya hubungan internasional dan situasi internasional. Dan topik Crimea adalah alasan yang tepat untuk meningkatkan provokasi semacam itu," ujarnya.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0906 seconds (0.1#10.140)