Mengenal Mohsen Fakhrizadeh, 'Bapak Bom Nuklir Iran' yang Tewas Dibunuh

Sabtu, 28 November 2020 - 07:01 WIB
loading...
A A A
IAEA sudah lama ingin menanyakan Fakhrizadeh sebagai bagian dari penyelidikan yang berlarut-larut apakah Iran melakukan penelitian senjata nuklir terlarang.

Menurut sumber diplomatik yang mengetahui masalah tersebut, Iran mengakui keberadaan Fakhrizadeh beberapa tahun lalu tetapi mengatakan dia adalah seorang perwira militer yang tidak terlibat dalam program nuklir.

Pembunuhan empat ilmuwan Iran yang terkait dengan program nuklir antara tahun 2010 dan 2012 kemungkinan telah memperkuat tekad Teheran untuk tidak memberikan akses IAEA ke Fakhrizadeh—karena khawatir hal ini dapat menyebabkan informasi tentang dirinya dan keberadaannya bocor. Iran menuduh musuh bebuyutannya; Amerika Serikat dan Israel, berada di balik pembunuhan itu.

Fakhrizadeh juga diyakini terlibat dalam pengembangan rudal balistik Iran, dan seorang sumber Iran mengatakan kepada Reuters, Sabtu (28/11/2020), bahwa dia dianggap sebagai bapak program itu.

Dia disebutkan dalam resolusi PBB 2007 tentang Iran sebagai orang yang terlibat dalam kegiatan nuklir atau pun rudal balistik.

Apa yang Diketahui tentang Latar Belakangnya?

Pada Mei 2011, kelompok oposisi yang diasingkan; Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI), mengeluarkan laporan dengan merilis foto Fakhrizadeh yang berambut hitam dan berjanggut pendek. Tidak mungkin untuk memverifikasi foto itu secara independen. (Baca juga: Israel Dituding Jadi Dalang Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran )

NCRI mengatakan dalam laporannya bahwa Fakhrizadeh yang lahir pada tahun 1958 di kota suci Muslim Syiah; Qom, adalah seorang wakil menteri pertahanan dan brigadir jenderal IRCG. Dia memegang gelar doktor teknik nuklir dan mengajar di Universitas Imam Hussein Iran.

Sumber tingkat tinggi Iran menggambarkan Fakhrizadeh kepada Reuters pada tahun 2014 sebagai "aset dan ahli" yang didedikasikan untuk kemajuan teknologi Iran dan menikmati dukungan penuh dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Sumber tersebut menambahkan bahwa Fakhrizadeh memiliki tiga paspor dan sering bepergian, termasuk di Asia, untuk mendapatkan "informasi terbaru" dari luar negeri, tetapi tidak mau menjelaskan lebih lanjut. Sumber keamanan Barat mengatakan Iran sudah lama mahir mendapatkan bahan nuklir dan pengetahuan dari pasar gelap internasional.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0752 seconds (0.1#10.140)