Infeksi Covid-19 Mereda, Swiss Berencana Kembali Buka Perbatasan
loading...
A
A
A
BERN - Pemerintah Swiss dilaporkan berencana untuk membuka kembali perbatasan dengan negara Uni Eropa (UE) lainnya di tengah terus menurunnya infeksi Covid-19. Selain itu, Swiss juga akan mengurangi pembatasan migrasi dari Eropa.
Saat migrasi berlanjut, langkah-langkah awal akan mencakup pemrosesan latar berlakang bagi orang-orang yang mencari pekerjaan di Swiss. Selain itu, warga negara Swiss yang memiliki keluarga di negara UE lainnya atau sebaliknya, dapat kembali berkumpul.
"Kontrol di perbatasan akan berlanjut. Penyeberangan perbatasan akan dibuka dengan berkonsultasi dengan otoritas mitra dalam dan luar negeri," kata pemerintah Swiss dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Senin (11/5/2020).
Bern juga mengatakan, bulan ini akan menguji aplikasi pelacakan kontak sukarela untuk smartphone, yang dimaksudkan untuk mengingatkan orang jika mereka terlalu dekat dengan orang yang telah dites positif Covid-19.
Swiss sendiri mencatatkan 30,305 kasus infeksi Covid-19, dengan 26,600 orang telah pulih dari virus tersebut. Sementara itu, setidaknya 1,538 orang tewas di negara yang menjadi rumah bagi markas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu.
Saat migrasi berlanjut, langkah-langkah awal akan mencakup pemrosesan latar berlakang bagi orang-orang yang mencari pekerjaan di Swiss. Selain itu, warga negara Swiss yang memiliki keluarga di negara UE lainnya atau sebaliknya, dapat kembali berkumpul.
"Kontrol di perbatasan akan berlanjut. Penyeberangan perbatasan akan dibuka dengan berkonsultasi dengan otoritas mitra dalam dan luar negeri," kata pemerintah Swiss dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Senin (11/5/2020).
Bern juga mengatakan, bulan ini akan menguji aplikasi pelacakan kontak sukarela untuk smartphone, yang dimaksudkan untuk mengingatkan orang jika mereka terlalu dekat dengan orang yang telah dites positif Covid-19.
Swiss sendiri mencatatkan 30,305 kasus infeksi Covid-19, dengan 26,600 orang telah pulih dari virus tersebut. Sementara itu, setidaknya 1,538 orang tewas di negara yang menjadi rumah bagi markas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu.
(esn)