AS Berharap Kim Jong-un Tepati Komitmen Lakukan Denuklirisasi Korut
loading...
A
A
A
MANILA - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) , Robert O'Brien berharap pemimpin Korea Utara (Korut) , Kim Jong-un akan memenuhi komitmennya untuk melakukan denuklirisasi. Dia mengatakan, denuklirisasi akan memberikan manfaat luar biasa bagi Pyongyang.
"Kami berharap Kim Jong-un pada akhirnya akan memenuhi komitmen Korut untuk melakukan denuklirisasi Semenanjung Korea dan kami pikir itu akan menjadi langkah yang luar biasa, tidak hanya untuk Korea Selatan (Korsel) dan Amerika, tetapi juga untuk Korut," ucap O'Brien saat melakukan telewicara dengan jurnalis Asia Pasifik. ( )
"Sejauh status aliansi dengan Korsel, itu kuat. Saya sering berhubungan dengan Blue House dan rekan saya di sana dan kami memiliki, seperti yang Anda ketahui, ribuan pasukan Amerika yang ditempatkan di Korsel," ungkapnya.
"Jadi apapun yang terjadi pada tanggal 20 Januari, siapapun presidennya, saya yakin bahwa hubungan yang telah berlangsung selama 70 tahun itu akan terus bertahan dan akan menjadi kemitraan yang kuat dan saya kira itu mengirim pesan ke Korut," tukasnya, merujuk pada tanggal inagurasi presiden baru AS.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
"Kami berharap Kim Jong-un pada akhirnya akan memenuhi komitmen Korut untuk melakukan denuklirisasi Semenanjung Korea dan kami pikir itu akan menjadi langkah yang luar biasa, tidak hanya untuk Korea Selatan (Korsel) dan Amerika, tetapi juga untuk Korut," ucap O'Brien saat melakukan telewicara dengan jurnalis Asia Pasifik. ( )
"Sejauh status aliansi dengan Korsel, itu kuat. Saya sering berhubungan dengan Blue House dan rekan saya di sana dan kami memiliki, seperti yang Anda ketahui, ribuan pasukan Amerika yang ditempatkan di Korsel," ungkapnya.
"Jadi apapun yang terjadi pada tanggal 20 Januari, siapapun presidennya, saya yakin bahwa hubungan yang telah berlangsung selama 70 tahun itu akan terus bertahan dan akan menjadi kemitraan yang kuat dan saya kira itu mengirim pesan ke Korut," tukasnya, merujuk pada tanggal inagurasi presiden baru AS.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(esn)