Pamerkan Misil 'Monster', Korut Tidak Ingin Dianggap Remeh
loading...
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) kembali menunjukkan posisinya sebagai negara dengan kekuatan nuklir yang bisa menjadi ancaman bagi siapa saja yang melontarkan ancaman.
Korut memamerkan misil jarak jauh untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Misil balistik lintas benua yang diangkut dengan truk 11 ban tersebut merupakan senjata terkuat yang dimiliki Pyongyang. (Baca: Inilah Pintu-pintu Surga untuk Perempuan)
“Misil itu adalah sebuah monster,” kata Deputi Direktur Open Nuclear Network Melissa Hanham dilansir Reuters. Misil itu ditampilkan dalam sebuah parade militer tentara Korut yang dihadiri langsung pemimpin tertinggi Kim Jong-un. Misil lainnya seperti Hwasong-15 merupakan misil jarak jauh yang pernah diuji coba Korut. Selain itu, Korut juga menunjukkan misil balistik yang bisa diluncurkan dari kapal selam.
Para pakar mengungkapkan, misil besar milik Korut didesain memang untuk bisa menargetkan lebih banyak lokasi dan sulit dicegat oleh misil musuh. Michael Elleman, Direktur Non-Proliferation and Nuclear Policy untuk International Institute for Strategic Studies, memperkirakan misil baru Korut itu memiliki beban mencapai 2.000–3.500 kg. Misil baru tersebut memiliki kemampuan lebih dahsyat dibandingkan dengan misil R-16 milik Uni Soviet dan R-26. (Baca juga: Pilkada di Masa Pandemi, Perlu Ada Jaminan dari Penyelenggara Pemilu)
Misil baru itu digunakan untuk menunjukkan pada dunia dan musuh-musuh Korut yang mengabaikan kemampuan Pyongyang. Apalagi misil baru tersebut juga memiliki kekuatan untuk menghantam wilayah Amerika Serikat (AS).
“Korut juga sedang mempersiapkan uji coba misil yang lebih besar,” kata Markus Garlauskas, mantan agen rahasia AS yang bertugas di Korut. “Jika Hwasong-15 mampu mengangkut hulu ledak nuklir super ke wilayah AS, pertanyaan selanjutnya bagaimana dengan misil baru yang lebih besar,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Riki Ellison, pendiri lembaga nirlaba Missile Defense Advocacy Alliance, bahwa Pyongyang ingin melaksanakan uji coba misil yang lebih besar dalam beberapa bulan mendatang. “Itu juga mengirimkan pesan kepada Joe Biden dan Donald Trump,” katanya. (Baca juga: Dua Sekolah di Solo Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka)
Namun demikian, Jenny Town, peneliti di Stimson Center, masih meragukan apakah misil yang ditunjukkan hanya dalam bentuk konseptual atau hanya untuk membohongi publik saja. “Tak mungkin misil itu akan dimasukkan ke sistem tanpa uji coba minimal sekali,” katanya.
Korut menggelar parade militer untuk merayakan ulang tahun ke-75 Partai Pekerja. Parade itu dilaksanakan sebelum fajar pada Sabtu lalu. Namun, tidak ada penjelasan kenapa waktu itu dilaksanakan parade. Tidak ada media asing dan orang asing yang diizinkan menghadiri acara tersebut. Selama parade itu, tidak ada yang mengenakan masker.
“Kita akan memperkuat militer untuk pertahanan diri dan penyerangan,” kata Kim Jong-un dalam sambutannya. Dia juga mengatakan, dirinya berterima kasih karena tidak ada warga Korut yang terinfeksi Covid-19. “Saya berharap kesehatan baik bagi seluruh rakyat di seluruh dunia yang berjuang melawan penyakit dari virus setan itu,” ujarnya. (Lihat videonya: Pengelola Kantor Wajib Patuhi Protokol Kesehatan)
Sebelumnya, publik Korea Selatan (Korsel) memberikan perhatian penuh dengan keselamatan putri mantan Duta Besar Korea Utara (Korut) di Italia, Jo Song-gil, yang membelot. Pasalnya, putri Jo dikabarkan kembali ke Korut sedangkan ayahnya mendapatkan suara di Korsel. (Muh Shamil)
Korut memamerkan misil jarak jauh untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Misil balistik lintas benua yang diangkut dengan truk 11 ban tersebut merupakan senjata terkuat yang dimiliki Pyongyang. (Baca: Inilah Pintu-pintu Surga untuk Perempuan)
“Misil itu adalah sebuah monster,” kata Deputi Direktur Open Nuclear Network Melissa Hanham dilansir Reuters. Misil itu ditampilkan dalam sebuah parade militer tentara Korut yang dihadiri langsung pemimpin tertinggi Kim Jong-un. Misil lainnya seperti Hwasong-15 merupakan misil jarak jauh yang pernah diuji coba Korut. Selain itu, Korut juga menunjukkan misil balistik yang bisa diluncurkan dari kapal selam.
Para pakar mengungkapkan, misil besar milik Korut didesain memang untuk bisa menargetkan lebih banyak lokasi dan sulit dicegat oleh misil musuh. Michael Elleman, Direktur Non-Proliferation and Nuclear Policy untuk International Institute for Strategic Studies, memperkirakan misil baru Korut itu memiliki beban mencapai 2.000–3.500 kg. Misil baru tersebut memiliki kemampuan lebih dahsyat dibandingkan dengan misil R-16 milik Uni Soviet dan R-26. (Baca juga: Pilkada di Masa Pandemi, Perlu Ada Jaminan dari Penyelenggara Pemilu)
Misil baru itu digunakan untuk menunjukkan pada dunia dan musuh-musuh Korut yang mengabaikan kemampuan Pyongyang. Apalagi misil baru tersebut juga memiliki kekuatan untuk menghantam wilayah Amerika Serikat (AS).
“Korut juga sedang mempersiapkan uji coba misil yang lebih besar,” kata Markus Garlauskas, mantan agen rahasia AS yang bertugas di Korut. “Jika Hwasong-15 mampu mengangkut hulu ledak nuklir super ke wilayah AS, pertanyaan selanjutnya bagaimana dengan misil baru yang lebih besar,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Riki Ellison, pendiri lembaga nirlaba Missile Defense Advocacy Alliance, bahwa Pyongyang ingin melaksanakan uji coba misil yang lebih besar dalam beberapa bulan mendatang. “Itu juga mengirimkan pesan kepada Joe Biden dan Donald Trump,” katanya. (Baca juga: Dua Sekolah di Solo Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka)
Namun demikian, Jenny Town, peneliti di Stimson Center, masih meragukan apakah misil yang ditunjukkan hanya dalam bentuk konseptual atau hanya untuk membohongi publik saja. “Tak mungkin misil itu akan dimasukkan ke sistem tanpa uji coba minimal sekali,” katanya.
Korut menggelar parade militer untuk merayakan ulang tahun ke-75 Partai Pekerja. Parade itu dilaksanakan sebelum fajar pada Sabtu lalu. Namun, tidak ada penjelasan kenapa waktu itu dilaksanakan parade. Tidak ada media asing dan orang asing yang diizinkan menghadiri acara tersebut. Selama parade itu, tidak ada yang mengenakan masker.
“Kita akan memperkuat militer untuk pertahanan diri dan penyerangan,” kata Kim Jong-un dalam sambutannya. Dia juga mengatakan, dirinya berterima kasih karena tidak ada warga Korut yang terinfeksi Covid-19. “Saya berharap kesehatan baik bagi seluruh rakyat di seluruh dunia yang berjuang melawan penyakit dari virus setan itu,” ujarnya. (Lihat videonya: Pengelola Kantor Wajib Patuhi Protokol Kesehatan)
Sebelumnya, publik Korea Selatan (Korsel) memberikan perhatian penuh dengan keselamatan putri mantan Duta Besar Korea Utara (Korut) di Italia, Jo Song-gil, yang membelot. Pasalnya, putri Jo dikabarkan kembali ke Korut sedangkan ayahnya mendapatkan suara di Korsel. (Muh Shamil)
(ysw)