Viral, Seorang Wanita Melakukan Masturbasi di Toko Ikea China
loading...
A
A
A
BEIJING - Ikea, perusahaan furniture Swedia, mengatakan akan mengambil langkah-langkah keamanan yang lebih hati-hati di toko-tokonya di China. Langkah itu diambil setelah video eksplisit seorang wanita yang melakukan masturbasi di salah satu tokonya di negeri Tirai Bambu viral di media sosial.
Video asusila yang menyebar luas menunjukkan seorang wanita setengah telanjang sedang "bersenang-senang" di berbagai sofa dan tempat tidur di showroom toko furniture Ikea di China. Pembeli yang tak menyadari kejadian itu terlihat berjalan di belakangnya.
Video yang versi tidak disensor telah dihapus dari media sosial China, setelah ada respons dari perusahaan Ikea Swedia. Video itu sudah ditonton sembilan juta kali.
"Kami dengan tegas menentang dan mengutuk perilaku semacam ini, dan segera melaporkannya ke polisi di kota toko yang dicurigai," kata Ikea dalam sebuah pernyataan, tanpa mengungkapkan nama cabang toko di China yang dimaksud.
Perusahaan peralatan rumah tangga itu mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan mengambil "tindakan keamanan dan kebersihan publik yang lebih hati-hati" dan mendorong semua pelanggan untuk menelusuri toko dengan cara yang teratur dan beradab.
Identitas wanita dalam video asusila dan orang yang memfilmkannya belum terungkap.
Beberapa pengguna media sosial Cina berspekulasi itu adalah toko di provinsi Guangdong, karena bahasa Kanton—yang digunakan di beberapa bagian China selatan—terdengar pada pengumuman toko sebagai latar belakang video.
Pengguna media sosial yang bingung menunjukkan bahwa tidak ada yang memakai masker wajah dalam video tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa kejadian itu diduga direkam sebelum wabah virus corona baru di China.
"Wanita ini sangat berani, saya tidak mengerti, (dia) melakukannya di siang hari bolong," bunyi komentar seorang pengguna Weibo yang mendapatkan lebih dari 8.000 like.
"Ada begitu banyak orang di sekitar, saya hanya tidak mengerti," tulis pengguna Weibo yang lain, seperti dikutip AFP, Senin (11/5/2020).
Ini bukan video eksplisit pertama yang menyebabkan kegemparan di platform media sosial China yang dikontrol ketat.
Cabang Beijing dari gerai toko pakaian Jepang, Uniqlo, menjadi terkenal pada tahun 2015, setelah video dari pasangan yang melakukan hubungan seks di salah satu kamar ganti menjadi viral.
Dalam kejadian 2015 polisi menangkap lima orang, termasuk pasangan muda tersebut. Sedangkan Uniqlo dengan tegas membantah bahwa itu adalah aksi publisitas.
"Klip itu sangat melanggar nilai-nilai inti sosialis," kata Administrasi Dunia Maya China saat itu.
Berdasarkan hukum di China, seseorang dapat menghadapi penahanan administratif hingga sepuluh hari karena ketelanjangan publik yang disengaja. Sedangkan bagi mereka yang mengunggah dan menyebarkan konten cabul secara online menghadapi penahanan 15 hari dan denda maksimum 3.000 yuan.
Video asusila yang menyebar luas menunjukkan seorang wanita setengah telanjang sedang "bersenang-senang" di berbagai sofa dan tempat tidur di showroom toko furniture Ikea di China. Pembeli yang tak menyadari kejadian itu terlihat berjalan di belakangnya.
Video yang versi tidak disensor telah dihapus dari media sosial China, setelah ada respons dari perusahaan Ikea Swedia. Video itu sudah ditonton sembilan juta kali.
"Kami dengan tegas menentang dan mengutuk perilaku semacam ini, dan segera melaporkannya ke polisi di kota toko yang dicurigai," kata Ikea dalam sebuah pernyataan, tanpa mengungkapkan nama cabang toko di China yang dimaksud.
Perusahaan peralatan rumah tangga itu mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan mengambil "tindakan keamanan dan kebersihan publik yang lebih hati-hati" dan mendorong semua pelanggan untuk menelusuri toko dengan cara yang teratur dan beradab.
Identitas wanita dalam video asusila dan orang yang memfilmkannya belum terungkap.
Beberapa pengguna media sosial Cina berspekulasi itu adalah toko di provinsi Guangdong, karena bahasa Kanton—yang digunakan di beberapa bagian China selatan—terdengar pada pengumuman toko sebagai latar belakang video.
Pengguna media sosial yang bingung menunjukkan bahwa tidak ada yang memakai masker wajah dalam video tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa kejadian itu diduga direkam sebelum wabah virus corona baru di China.
"Wanita ini sangat berani, saya tidak mengerti, (dia) melakukannya di siang hari bolong," bunyi komentar seorang pengguna Weibo yang mendapatkan lebih dari 8.000 like.
"Ada begitu banyak orang di sekitar, saya hanya tidak mengerti," tulis pengguna Weibo yang lain, seperti dikutip AFP, Senin (11/5/2020).
Ini bukan video eksplisit pertama yang menyebabkan kegemparan di platform media sosial China yang dikontrol ketat.
Cabang Beijing dari gerai toko pakaian Jepang, Uniqlo, menjadi terkenal pada tahun 2015, setelah video dari pasangan yang melakukan hubungan seks di salah satu kamar ganti menjadi viral.
Dalam kejadian 2015 polisi menangkap lima orang, termasuk pasangan muda tersebut. Sedangkan Uniqlo dengan tegas membantah bahwa itu adalah aksi publisitas.
"Klip itu sangat melanggar nilai-nilai inti sosialis," kata Administrasi Dunia Maya China saat itu.
Berdasarkan hukum di China, seseorang dapat menghadapi penahanan administratif hingga sepuluh hari karena ketelanjangan publik yang disengaja. Sedangkan bagi mereka yang mengunggah dan menyebarkan konten cabul secara online menghadapi penahanan 15 hari dan denda maksimum 3.000 yuan.
(min)