Pemukim Yahudi Pasang Tempat Lilin Besar di Atap Masjid Ibrahimi
loading...
A
A
A
HEBRON - Pemukim Yahudi memasang tempat lilin besar di atap Masjid Ibrahimi, Hebron, selatan Tepi Barat, untuk menandai acara Yahudi.
Pusat Informasi Palestina melaporkan kejadian itu. Direktur Masjid Ibrahimi Sheikh Hifthi Abu Sneineh mengecam praktik tersebut oleh para pemukim Yahudi sebagai tindakan agresi dan provokasi terhadap Muslim. Dia menekankan bahwa Masjid Ibrahimi adalah tempat suci Islam.
Otoritas Pendudukan Israel (IOA) secara paksa memaksakan kontrolnya atas Masjid Ibrahimi setelah pembantaian 1994 yang dilakukan seorang pemukim ekstremis Yahudi hingga menewaskan puluhan Muslim dan melukai banyak orang lainnya.
Sejak pembantaian tersebut, IOA mengizinkan pemukim Yahudi mencemari tempat suci Islam itu dan melakukan banyak pelanggaran terhadap kesuciannya. (Baca Juga: Menlu AS Kunjungi Permukiman Ilegal Israel di Tepi Barat)
IOA juga melarang adzan di Masjid Ibrahimi puluhan kali setiap bulan. (Lihat Infografis: Trump Kembali Mengeluarkan Kebijakan Kontroversial)
“Pada September lalu, pasukan pendudukan Israel menutup Masjid Ibrahimi selama hari libur Yahudi, Rosh Hashanah,” ungkap laporan kantor berita Wafa. (Lihat Video: Tegas, Pangdam Jaya Dudung Abdurachman akan Bubarkan FPI)
Jamaah Muslim juga dilarang masuk masjid untuk salat. Direktur masjidSheikh Hifthi Abu Sneineh mengecam pelanggaran Israel terhadap konvensi hak asasi manusia (HAM) yang menjamin hak kebebasan beragama.
Sheikh Hifthi Abu Sneineh mengatakan otoritas Israel menutup masjid untuk memberi jalan bagi pemukim Yahudi ilegal.
Kota Tua Hebron, termasuk Masjid Ibrahimi yang dikenal orang Yahudi sebagai Gua Leluhur, terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada 2017.
Masjid Ibrahimi ditutup mulai awal Maret karena pandemi virus corona. Masjid itu dibuka kembali pada Mei, bersama dengan Gereja Kelahiran di Betlehem.
Masjid tersebut diyakini sebagai tempat pemakaman Nabi Ibrahim, Ishak dan Yakub, serta istri mereka, dan tempat suci bagi Muslim dan Yahudi.
Masjid itu telah menjadi pusat ketegangan selama beberapa dekade terutama karena Israel mengambil alih lebih banyak ruang salat di bagian tengah untuk dipakai para pemukim Yahudi ilegal.
Pada Februari 1994, seorang pemukim Yahudi bernama Baruch Goldstein menembak dan membunuh 29 Muslim saat mereka sedang salat.
Baruch Goldstein memakai seragam Pasukan Pertahanan Israel dan menggunakan senjata militernya untuk melakukan pembunuhan massal.
Orang-orang yang selamat dari serangan mematikan itu kemudian memukuli Goldstein sampai mati.
Kuburan Goldstein yang berada di pemukiman ilegal dekat Kiryat Arba telah menjadi tempat suci bagi warga Yahudi.
Secara total, lebih dari 200.000 warga Palestina tinggal di Hebron, dibandingkan hanya beberapa ratus pemukim ilegal yang bersenjata lengkap dan dilindungi tentara Israel.
Pusat Informasi Palestina melaporkan kejadian itu. Direktur Masjid Ibrahimi Sheikh Hifthi Abu Sneineh mengecam praktik tersebut oleh para pemukim Yahudi sebagai tindakan agresi dan provokasi terhadap Muslim. Dia menekankan bahwa Masjid Ibrahimi adalah tempat suci Islam.
Otoritas Pendudukan Israel (IOA) secara paksa memaksakan kontrolnya atas Masjid Ibrahimi setelah pembantaian 1994 yang dilakukan seorang pemukim ekstremis Yahudi hingga menewaskan puluhan Muslim dan melukai banyak orang lainnya.
Sejak pembantaian tersebut, IOA mengizinkan pemukim Yahudi mencemari tempat suci Islam itu dan melakukan banyak pelanggaran terhadap kesuciannya. (Baca Juga: Menlu AS Kunjungi Permukiman Ilegal Israel di Tepi Barat)
IOA juga melarang adzan di Masjid Ibrahimi puluhan kali setiap bulan. (Lihat Infografis: Trump Kembali Mengeluarkan Kebijakan Kontroversial)
“Pada September lalu, pasukan pendudukan Israel menutup Masjid Ibrahimi selama hari libur Yahudi, Rosh Hashanah,” ungkap laporan kantor berita Wafa. (Lihat Video: Tegas, Pangdam Jaya Dudung Abdurachman akan Bubarkan FPI)
Jamaah Muslim juga dilarang masuk masjid untuk salat. Direktur masjidSheikh Hifthi Abu Sneineh mengecam pelanggaran Israel terhadap konvensi hak asasi manusia (HAM) yang menjamin hak kebebasan beragama.
Sheikh Hifthi Abu Sneineh mengatakan otoritas Israel menutup masjid untuk memberi jalan bagi pemukim Yahudi ilegal.
Kota Tua Hebron, termasuk Masjid Ibrahimi yang dikenal orang Yahudi sebagai Gua Leluhur, terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada 2017.
Masjid Ibrahimi ditutup mulai awal Maret karena pandemi virus corona. Masjid itu dibuka kembali pada Mei, bersama dengan Gereja Kelahiran di Betlehem.
Masjid tersebut diyakini sebagai tempat pemakaman Nabi Ibrahim, Ishak dan Yakub, serta istri mereka, dan tempat suci bagi Muslim dan Yahudi.
Masjid itu telah menjadi pusat ketegangan selama beberapa dekade terutama karena Israel mengambil alih lebih banyak ruang salat di bagian tengah untuk dipakai para pemukim Yahudi ilegal.
Pada Februari 1994, seorang pemukim Yahudi bernama Baruch Goldstein menembak dan membunuh 29 Muslim saat mereka sedang salat.
Baruch Goldstein memakai seragam Pasukan Pertahanan Israel dan menggunakan senjata militernya untuk melakukan pembunuhan massal.
Orang-orang yang selamat dari serangan mematikan itu kemudian memukuli Goldstein sampai mati.
Kuburan Goldstein yang berada di pemukiman ilegal dekat Kiryat Arba telah menjadi tempat suci bagi warga Yahudi.
Secara total, lebih dari 200.000 warga Palestina tinggal di Hebron, dibandingkan hanya beberapa ratus pemukim ilegal yang bersenjata lengkap dan dilindungi tentara Israel.
(sya)