Pasukan Azerbaijan Masuki Distrik Pertama yang Diserahkan Armenia
loading...
A
A
A
STEPANAKERT - Azerbaijan mengatakan pasukannya telah memasuki distrik yang berbatasan dengan Nagorno-Karabakh yang diserahkan kembali oleh separatis Armenia setelah hampir 30 tahun. Penyerahan distrik itu sebagai bagian dari kesepakatan damai yang ditengahi Rusia untuk mengakhiri pertempuran brutal selama berminggu-minggu di wilayah tersebut.
"Pasukan pindah ke distrik Aghdam, satu dari tiga yang akan dikembalikan," kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan, sehari setelah barisan tentara dan tank Armenia keluar dari wilayah itu seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (20/11/2020).
Selain Aghdam, Armenia juga akan menyerahkan distrik Kalbajar yang terjepit antara Nagorno-Karabakh dan Armenia pada 25 November dan distrik Lachin pada 1 Desember.
Pada hari Kamis, penduduk Armenia di Aghdam dengan tergesa-gesa memetik buah delima dan kesemek dari pohon yang mengelilingi rumah mereka dan mengemasi van dengan furnitur, sebelum melarikan diri sebelum batas waktu resmi untuk menyerahkan provinsi di pegunungan itu.
"Kami ingin membangun sauna, dapur. Tapi sekarang saya harus membongkar semuanya. Dan saya akan membakar rumah dengan semua yang saya miliki ketika saya pergi," kata Gagik Grigoryan, seorang pekerja listrik berusia 40 tahun, kepada AFP sebelum meninggalkan rumahnya.
Bentrokan sengit antara pasukan Azerbaijan dan separatis Armenia pecah pada akhir September di wilayah Nagorno-Karabakh. Perang brutal itu berlangsung selama enam minggu, menyebabkan ribuan orang tewas dan membuat lebih banyak orang mengungsi.
Keduanya akhirnya setuju untuk mengakhiri permusuhan minggu lalu di bawah kerangka kesepakatan yang ditengahi Rusia. Berdasarkan kesepakatan itu, Moskow mengerahkan penjaga perdamaian ke wilayah tersebut dan mengharuskan Armenia untuk menyerahkan sebagian wilayah.
Separatis di Nagorno-Karabakh dan beberapa distrik sekitarnya merebut wilayah itu dan mengklaim kemerdekaan yang belum diakui secara internasional, bahkan oleh Armenia, setelah perang pasca-Soviet pada 1990-an yang menewaskan sekitar 30.000 orang.
Sebagai bagian dari kesepakatan damai pekan lalu, Armenia setuju untuk mengembalikan sekitar 15 hingga 20 persen wilayah Nagorno-Karabakh yang direbut Azerbaijan dalam pertempuran baru-baru ini, termasuk kota bersejarah Shusha.
"Pasukan pindah ke distrik Aghdam, satu dari tiga yang akan dikembalikan," kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan, sehari setelah barisan tentara dan tank Armenia keluar dari wilayah itu seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (20/11/2020).
Selain Aghdam, Armenia juga akan menyerahkan distrik Kalbajar yang terjepit antara Nagorno-Karabakh dan Armenia pada 25 November dan distrik Lachin pada 1 Desember.
Pada hari Kamis, penduduk Armenia di Aghdam dengan tergesa-gesa memetik buah delima dan kesemek dari pohon yang mengelilingi rumah mereka dan mengemasi van dengan furnitur, sebelum melarikan diri sebelum batas waktu resmi untuk menyerahkan provinsi di pegunungan itu.
"Kami ingin membangun sauna, dapur. Tapi sekarang saya harus membongkar semuanya. Dan saya akan membakar rumah dengan semua yang saya miliki ketika saya pergi," kata Gagik Grigoryan, seorang pekerja listrik berusia 40 tahun, kepada AFP sebelum meninggalkan rumahnya.
Bentrokan sengit antara pasukan Azerbaijan dan separatis Armenia pecah pada akhir September di wilayah Nagorno-Karabakh. Perang brutal itu berlangsung selama enam minggu, menyebabkan ribuan orang tewas dan membuat lebih banyak orang mengungsi.
Keduanya akhirnya setuju untuk mengakhiri permusuhan minggu lalu di bawah kerangka kesepakatan yang ditengahi Rusia. Berdasarkan kesepakatan itu, Moskow mengerahkan penjaga perdamaian ke wilayah tersebut dan mengharuskan Armenia untuk menyerahkan sebagian wilayah.
Separatis di Nagorno-Karabakh dan beberapa distrik sekitarnya merebut wilayah itu dan mengklaim kemerdekaan yang belum diakui secara internasional, bahkan oleh Armenia, setelah perang pasca-Soviet pada 1990-an yang menewaskan sekitar 30.000 orang.
Sebagai bagian dari kesepakatan damai pekan lalu, Armenia setuju untuk mengembalikan sekitar 15 hingga 20 persen wilayah Nagorno-Karabakh yang direbut Azerbaijan dalam pertempuran baru-baru ini, termasuk kota bersejarah Shusha.