Ubah Citra di Mata Internasional, Pejabat Korut Kini Twitteran
loading...
A
A
A
SEOUL - Dua akun baru Twitter yang tampaknya milik pejabat Korea Utara (Korut) mulai mendapat banyak perhatian dari jagad dunia maya.
Cuitan dari akun-akun tersebut, tidak ada yang diverifikasi sejak bergabung dengan platform media sosial itu pada 1 Oktober, termasuk foto dan propaganda yang mirip dengan yang disebarkan oleh media yang dikelola pemerintah negara tertutup itu. Kicauan itu juga mengkritik partai politik Korea Selatan (Korsel) karena hubungan dekat mereka dengan Amerika Serikat (AS).
Setiap akun hanya mengikuti Uriminzokkiri, saluran propaganda di bawah naungan Komite Korea Utara untuk Reunifikasi Damai Tanah Air. Tweet dari kedua akun diposting tidak hanya dalam bahasa Korea tetapi juga China, Jepang, dan Inggris. Hal ini mungkin untuk menarik audiens yang lebih luas.
Akun tersebut juga berisi pesan dengan sentuhan pribadi.
Kim Myong-il, pemilik akun @korea_myongil, menggambarkan dirinya sebagai direktur Komite untuk Reunifikasi Damai Tanah Air. Sementara pejabat Korut lainnya yaitu Han Song-il, pemilik akun @korea_songil, mengidentifikasi dirinya sebagai direktur di sebuah institut unifikasi di Korut.
"Tidak peduli betapa sulitnya mungkin saya bertekad untuk berhenti merokok demi keuntungan diri saya sendiri dan lingkungan yang lebih bersih," cuit Kim, merujuk pada undang-undang anti-rokok yang baru diadopsi Korut seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (14/11/2020).
Kim juga adalah direktur di badan tingkat tinggi yang ditunjuk untuk urusan antar-Korea, mitra untuk Kementerian Unifikasi Korsel.
Sedangkan sebuah tweet baru-baru ini dari Han ditujukan untuk menghormati ibunya: "Meskipun ibu saya hampir berusia 50 tahun, dia selalu memperhatikan saya dengan mata penuh perhatian ... Ibu, saya menghormatimu! Saya mencintaimu!"
Sekedar informasi, Hari Ibu di Korut jatuh pada tanggal 16 November.
Cuitan dari akun-akun tersebut, tidak ada yang diverifikasi sejak bergabung dengan platform media sosial itu pada 1 Oktober, termasuk foto dan propaganda yang mirip dengan yang disebarkan oleh media yang dikelola pemerintah negara tertutup itu. Kicauan itu juga mengkritik partai politik Korea Selatan (Korsel) karena hubungan dekat mereka dengan Amerika Serikat (AS).
Setiap akun hanya mengikuti Uriminzokkiri, saluran propaganda di bawah naungan Komite Korea Utara untuk Reunifikasi Damai Tanah Air. Tweet dari kedua akun diposting tidak hanya dalam bahasa Korea tetapi juga China, Jepang, dan Inggris. Hal ini mungkin untuk menarik audiens yang lebih luas.
Akun tersebut juga berisi pesan dengan sentuhan pribadi.
Kim Myong-il, pemilik akun @korea_myongil, menggambarkan dirinya sebagai direktur Komite untuk Reunifikasi Damai Tanah Air. Sementara pejabat Korut lainnya yaitu Han Song-il, pemilik akun @korea_songil, mengidentifikasi dirinya sebagai direktur di sebuah institut unifikasi di Korut.
"Tidak peduli betapa sulitnya mungkin saya bertekad untuk berhenti merokok demi keuntungan diri saya sendiri dan lingkungan yang lebih bersih," cuit Kim, merujuk pada undang-undang anti-rokok yang baru diadopsi Korut seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (14/11/2020).
Kim juga adalah direktur di badan tingkat tinggi yang ditunjuk untuk urusan antar-Korea, mitra untuk Kementerian Unifikasi Korsel.
Sedangkan sebuah tweet baru-baru ini dari Han ditujukan untuk menghormati ibunya: "Meskipun ibu saya hampir berusia 50 tahun, dia selalu memperhatikan saya dengan mata penuh perhatian ... Ibu, saya menghormatimu! Saya mencintaimu!"
Sekedar informasi, Hari Ibu di Korut jatuh pada tanggal 16 November.