Rusia Bantah Teken Perjanjian Kontrol Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh dengan Turki
loading...

Rusia membantah klaim Turki bahwa Ankara dan Moskow bersama-sama memantau kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani oleh Armenia dan Azerbaijan untuk mengakhiri konflik atas wilayah Nagorno-Karabakh. Foto/REUTERS
A
A
A
MOSKOW - Rusia membantah klaim Turki bahwa Ankara dan Moskow bersama-sama memantau kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani oleh Armenia dan Azerbaijan untuk mengakhiri konflik atas wilayah Nagorno-Karabakh. Klaim itu disampaikan Presiden Turki , Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan mengatakan bahwa Turki dan Rusia menandatangani perjanjian untuk mendirikan pusat bersama untuk mengkoordinasikan upaya pemantauan gencatan senjata dan bahwa Ankara akan berpartisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian.
Namun, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, pernyataan Turki tentang pembuatan pusat pemantauan di Karabakh bertentangan dengan sikap Moskow. ( Baca juga: Erdogan: Turki Awasi Gencatan Senjata di Karabakh dengan Rusia )
"Ini bukan bagaimana kami memahaminya. Tidak ada kesepakatan soal kehadiran penjaga perdamaian Turki di Nagorno-Karabakh," ucap Peskov, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (12/11/2020).
Sebelumnya diwartakan, Kantor kepresidenan Turki menyatakan Erdogan membahas pembentukan "pusat bersama" dalam percakapan telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin kemarin.
"Presiden Erdogan mengatakan, Turki akan terlibat pengawasan dan pemantauan kegiatan bersama dengan Rusia melalui pusat bersama di lokasi yang akan ditunjuk Azerbaijan di wilayah yang diselamatkan dari pendudukan Armenia," ungkap kantor kepresidenan Turki.
Dia menekankan pentingnya membuka koridor antara Azerbaijan dan Nakhchivan untuk memungkinkan kembalinya para pengungsi Azerbaijan. ( Baca juga: Erdogan pada Putin: Gencatan Senjata Nagorno-Karabakh Langkah Tepat )
Erdogan mengatakan bahwa Turki dan Rusia menandatangani perjanjian untuk mendirikan pusat bersama untuk mengkoordinasikan upaya pemantauan gencatan senjata dan bahwa Ankara akan berpartisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian.
Namun, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, pernyataan Turki tentang pembuatan pusat pemantauan di Karabakh bertentangan dengan sikap Moskow. ( Baca juga: Erdogan: Turki Awasi Gencatan Senjata di Karabakh dengan Rusia )
"Ini bukan bagaimana kami memahaminya. Tidak ada kesepakatan soal kehadiran penjaga perdamaian Turki di Nagorno-Karabakh," ucap Peskov, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (12/11/2020).
Sebelumnya diwartakan, Kantor kepresidenan Turki menyatakan Erdogan membahas pembentukan "pusat bersama" dalam percakapan telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin kemarin.
"Presiden Erdogan mengatakan, Turki akan terlibat pengawasan dan pemantauan kegiatan bersama dengan Rusia melalui pusat bersama di lokasi yang akan ditunjuk Azerbaijan di wilayah yang diselamatkan dari pendudukan Armenia," ungkap kantor kepresidenan Turki.
Dia menekankan pentingnya membuka koridor antara Azerbaijan dan Nakhchivan untuk memungkinkan kembalinya para pengungsi Azerbaijan. ( Baca juga: Erdogan pada Putin: Gencatan Senjata Nagorno-Karabakh Langkah Tepat )
(esn)
Lihat Juga :