Rusia Bantah Teken Perjanjian Kontrol Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh dengan Turki

Kamis, 12 November 2020 - 15:17 WIB
loading...
Rusia Bantah Teken Perjanjian...
Rusia membantah klaim Turki bahwa Ankara dan Moskow bersama-sama memantau kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani oleh Armenia dan Azerbaijan untuk mengakhiri konflik atas wilayah Nagorno-Karabakh. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Rusia membantah klaim Turki bahwa Ankara dan Moskow bersama-sama memantau kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani oleh Armenia dan Azerbaijan untuk mengakhiri konflik atas wilayah Nagorno-Karabakh. Klaim itu disampaikan Presiden Turki , Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan mengatakan bahwa Turki dan Rusia menandatangani perjanjian untuk mendirikan pusat bersama untuk mengkoordinasikan upaya pemantauan gencatan senjata dan bahwa Ankara akan berpartisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian.

Namun, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, pernyataan Turki tentang pembuatan pusat pemantauan di Karabakh bertentangan dengan sikap Moskow. ( Baca juga: Erdogan: Turki Awasi Gencatan Senjata di Karabakh dengan Rusia )

"Ini bukan bagaimana kami memahaminya. Tidak ada kesepakatan soal kehadiran penjaga perdamaian Turki di Nagorno-Karabakh," ucap Peskov, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (12/11/2020).

Sebelumnya diwartakan, Kantor kepresidenan Turki menyatakan Erdogan membahas pembentukan "pusat bersama" dalam percakapan telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin kemarin.

"Presiden Erdogan mengatakan, Turki akan terlibat pengawasan dan pemantauan kegiatan bersama dengan Rusia melalui pusat bersama di lokasi yang akan ditunjuk Azerbaijan di wilayah yang diselamatkan dari pendudukan Armenia," ungkap kantor kepresidenan Turki.

Dia menekankan pentingnya membuka koridor antara Azerbaijan dan Nakhchivan untuk memungkinkan kembalinya para pengungsi Azerbaijan. ( Baca juga: Erdogan pada Putin: Gencatan Senjata Nagorno-Karabakh Langkah Tepat )
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ukraina Mengharapkan...
Ukraina Mengharapkan 3 Juta Peluru Sekutu untuk Melawan Rusia
Putin: Rusia Berdiri...
Putin: Rusia Berdiri Sendiri Melawan Barat
Putin Selalu Memikirkan...
Putin Selalu Memikirkan Siapa Penggantinya
Putin Berharap Tak Gunakan...
Putin Berharap Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Alasannya
Oposisi Jerman Desak...
Oposisi Jerman Desak NATO Diganti Aliasi Baru yang Libatkan Rusia dan AS
Langka, Pesawat Turki...
Langka, Pesawat Turki Kerjai Jet Tempur Israel saat Bombardir Suriah
10 Negara Baru Ucapkan...
10 Negara Baru Ucapkan Selamat Tinggal pada Dolar AS, Beralih ke Mata Uang Lokal
Serangan Rudal Houthi...
Serangan Rudal Houthi Hampir Hantam Bandara Ben Gurion Israel
Setelah Paus, Trump...
Setelah Paus, Trump Pose Jagoan Star Wars Netizen Heran Pakai Pedang Merah
Rekomendasi
Komdigi Bekukan Izin...
Komdigi Bekukan Izin Worldcoin dan WorldID, Ini Alasannya
Harga Emas Antam Merangkak...
Harga Emas Antam Merangkak Naik, Ini Daftar Lengkap dan Terbaru
Mayat Titik Jupe Dicor...
Mayat Titik Jupe Dicor Semen, Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Korban
Berita Terkini
Profil Abdelkader Harkassi,...
Profil Abdelkader Harkassi, Imam Spanyol yang Berangkat Haji dengan Naik Kuda
Trump Perintahkan Pembukaan...
Trump Perintahkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz untuk Penjahat Paling Kejam di AS
Sosok Asim Munir, Jenderal...
Sosok Asim Munir, Jenderal Pakistan Penghafal Al-Qur'an yang Bikin India Marah
Ukraina Mengharapkan...
Ukraina Mengharapkan 3 Juta Peluru Sekutu untuk Melawan Rusia
Permintaan Terakhir...
Permintaan Terakhir Paus Fransiskus: Kirim Mobil Paus untuk Tolong Anak-anak Gaza!
Ini Tampang Komandan...
Ini Tampang Komandan Israel Pembunuh Hind Rajab, Kini Diadukan ke ICC
Infografis
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Duel Lawan Drone Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved