Dunia Berduka, Ketua Negosiator Palestina Saeb Erekat Meninggal Dunia
loading...
A
A
A
"Saeb percaya pada wacana tersebut, tidak pernah terlibat dalam kekerasan, dan bahkan berusaha untuk mendirikan negaranya bersama Negara Israel, dalam semangat Inisiatif Jenewa. Dia mendidik anak-anaknya dengan damai dan memastikan untuk mengirim mereka ke kamp musim panas dengan anak-anak Israel," ucapnya.
"Selalu tidak mudah untuk mendengar pandangannya tetapi dia selalu memperhatikan pendapat lain. Dalam beberapa tahun terakhir, dia merasa putus asa dengan kepemimpinan Israel, tetapi tidak kehilangan harapan untuk perubahan. Baginya, perubahan akan datang terlambat," imbuhnya.
"Terobosan yang dia capai selama negosiasi akan menjadi bagian dari kesepakatan di masa depan dan akan menjadi kenangan abadi atas kontribusinya untuk masa depan yang lebih baik bagi kedua bangsa," kata Beilin.
"Kematian Saeb Erekat adalah hari yang menyedihkan bagi semua pendukung perdamaian di Israel dan Otoritas Palestina," kata LSM sayap kiri Israel, Peace Now, menanggapi wafatnya Erekat.
"Erekat, 'manusia perdamaian', adalah bagian dari setiap proses antara Israel dan PA (Otoritas Palesina) serta berjuang untuk membangun kepercayaan nyata antara Israel dan Palestina hingga hari terakhirnya. Kami akan mengingat dedikasinya pada visi perdamaian dan dua negara," sambung LSM itu.
"Selama orang-orang seperti Erekat menjangkau kami untuk perdamaian, adalah tugas kami untuk terus bekerja kembali ke meja perundingan," kata Peace Now.
Namun sikap berkebalikan ditunjukkan kepala organisasi sayap kanan Lehava, Rabbi Bentzi Gopstein, yang mengungkapkan kegembiraan atas meninggalnya Erekat.
"Bersukacitalah atas hilangnya orang jahat. Baik untuk memulai hari dengan pesan tentang kematian seorang teroris yang mendanai dan mendukung pembunuhan orang Yahudi selama bertahun-tahun. Berita serupa segera diharapkan tentang Abu Mazen (Presiden Palestina Mahmoud Abbas), dan semua musuh Israel," katanya.
"Selalu tidak mudah untuk mendengar pandangannya tetapi dia selalu memperhatikan pendapat lain. Dalam beberapa tahun terakhir, dia merasa putus asa dengan kepemimpinan Israel, tetapi tidak kehilangan harapan untuk perubahan. Baginya, perubahan akan datang terlambat," imbuhnya.
"Terobosan yang dia capai selama negosiasi akan menjadi bagian dari kesepakatan di masa depan dan akan menjadi kenangan abadi atas kontribusinya untuk masa depan yang lebih baik bagi kedua bangsa," kata Beilin.
"Kematian Saeb Erekat adalah hari yang menyedihkan bagi semua pendukung perdamaian di Israel dan Otoritas Palestina," kata LSM sayap kiri Israel, Peace Now, menanggapi wafatnya Erekat.
"Erekat, 'manusia perdamaian', adalah bagian dari setiap proses antara Israel dan PA (Otoritas Palesina) serta berjuang untuk membangun kepercayaan nyata antara Israel dan Palestina hingga hari terakhirnya. Kami akan mengingat dedikasinya pada visi perdamaian dan dua negara," sambung LSM itu.
"Selama orang-orang seperti Erekat menjangkau kami untuk perdamaian, adalah tugas kami untuk terus bekerja kembali ke meja perundingan," kata Peace Now.
Namun sikap berkebalikan ditunjukkan kepala organisasi sayap kanan Lehava, Rabbi Bentzi Gopstein, yang mengungkapkan kegembiraan atas meninggalnya Erekat.
"Bersukacitalah atas hilangnya orang jahat. Baik untuk memulai hari dengan pesan tentang kematian seorang teroris yang mendanai dan mendukung pembunuhan orang Yahudi selama bertahun-tahun. Berita serupa segera diharapkan tentang Abu Mazen (Presiden Palestina Mahmoud Abbas), dan semua musuh Israel," katanya.
(ber)