Menunggu Peran Biden Sebagai Penyelamat

Senin, 09 November 2020 - 06:09 WIB
loading...
Menunggu Peran Biden Sebagai Penyelamat
Harapan besar menanti Joe Biden setelah dinyatakan sebagai pemenang pemilu presiden Amerika Serikat (AS). Foto/dok
A A A
WASHINGTON - Harapan besar menanti Joe Biden setelah dinyatakan sebagai pemenang pemilu presiden Amerika Serikat (AS) . Politisi Partai Demokrat itu ditunggu perannya sebagai penyelamat, bukan hanya untuk negaranya, melainkan juga dunia. Terlebih saat ini dunia tengah dibelenggu krisis, mulai dari pandemi virus corona hingga ancaman resesi.



Visi menjadi penyelamat sudah dipatok Biden lewat agenda “Build Back Better” yang menjadi payung kampanye Biden dalam berbagai kebijakan memulihkan AS. Dengan program itu, AS akan berkontribusi dalam memperbaiki dunia, sebuah peran yang ditinggalkan Donald Trump selama memimpin negara adidaya tersebut.

Menunggu Peran Biden Sebagai Penyelamat


Dalam biografi akun Twitter, Biden juga menyatakan dirinya siap membangun kembali yang lebih baik bagi seluruh rakyat AS. Jika sudah berada di Gedung Putih, dia berkomitmen membalikkan hampir sebagian besar kebijakan Presiden AS Donald Trump. (Baca: Pentingnya Tafakuri Diri)

Target pertama adalah mengendalikan virus corona dengan akan mewajibkan penggunaan masker di seluruh AS untuk menyelamatkan ribuan rakyatnya.”Itu (pengendalian virus corona) merupakan satu-satunya cara kita bisa kembali menjalani kehidupan,” ujar Biden, dilansir Reuters.

Biden akan segera membentuk kelompok yang terdiri atas ahli dan pakar sains sebagai penasihat transisi untuk mengambil rencana Covid-19 Biden-Harris dan mengubahnya menjadi rencana aksi yang akan dimulai pada 20 Januari 2021. Rencana itu akan dibangun atas dasar sains yang kuat. Biden menegaskan bahwa dia akan berusaha maksimal untuk menangani pandemi.

Masih terkait penanganan pandemi Covid-19, Biden ingin memberi bantuan ekonomi kepada pemerintahan negara bagian lokal. Biden juga akan memberi paket bantuan bagi pengusaha kecil dan menengah yang terdampak pandemi.

Di sisi lain dia juga akan memastikan rencana pemulihan ekonomi akan bekerja dengan lebih baik. Untuk itu, dia akan membatalkan pemotongan pajak yang telah ditandatangani Trump untuk perusahaan dan orang kaya setelah dia berkuasa. Namun, kebijakan itu membutuhkan persetujuan Kongres. Dia juga ingin meningkatkan penegakan pajak dan mewujudkan hak-hak para pekerja. (Baca juga: Sosialisasi Minim, Banyak Sekolah Tak Tahu Penyederhanaan Kurikulum)

Untuk terus meningkatkan ekonomi AS dan menyelamatkan dari jurang resesi, Biden akan mendorong lembaga pemerintah membeli produk buatan AS. Dia juga fokus untuk membantu agar industri AS bisa tumbuh.

Biden berusaha memobilisasi inovasi dan industri untuk menjadi masa depan merupakan “buatan AS” dan semuanya menyangkut AS. Itu bertujuan agar AS tidak tergantung dengan pasokan barang dari luar negeri yang bisa menyebabkan krisis di masa depan. AS akan membangun basis industri yang menunjang jaringan pemasaran untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.

Visi menjadi penyelamat dunia juga menjadi ambisi Biden. Itu seiring dengan ideologi globalisme atau internasionalisme yang memang identik dengan Partai Demokrat. Pandangan ini sangat bertentangan dengan pendekatan nasionalisme dan patriotisme yang diusung Trump dan Partai Republik.

Dengan pendekatan globalisme, Biden akan mengubah kebijakan Trump yang mengisolasi AS dari sekutu dan pergaulan internasional. Biden akan mengajak aliansinya bersatu dan bergerak bersama dalam menangani krisis global. Nah, Biden akan menempatkan dirinya sebagai pemimpin aliansi tersebut dengan menyebutkan dirinya sebagai penyelamat.

Biden akan membalikkan kebijakan Trump terutama dengan kembali menjadi anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dia juga akan menjadikan AS kembali ke Kesepakatan Iklim Paris yang dulu dicapai pada pemerintahan Barack Obama. AS juga akan kembali ikut dalam Kesepakatan Nuklir Iran. Dia juga akan menghubungi semua aliansinya untuk membangun kredibilitas AS di luar negeri. (Baca juga: Penyakit Penyerta Covid-19 Perlu Diwaspadai)

Janji Sembuhkan Polarisasi dan Perpecahan AS

Kemarin Joe Biden mendeklarasikan bahwa saat ini adalah waktu untuk menyembuhkan Amerika yang terpecah. Itu disampaikan pada pidato pertama setelah dinyatakan menang pada pemilu yang sengit saat Presiden Donald Trump menolak mengakuinya dan menempuh jalur hukum untuk melawan hasil pemilu.

Kemenangan Biden itu setelah penghitungan di Pennsylvania menjadikan perolehan suara elektoralnya lebih dari batas ambang kemenangan yakni 270. Itu terjadi setelah empat hari penuh ketegangan dan mengakibatkan pendukungnya turun ke jalanan sebagai bentuk perayaan.

BBC memproyeksikan Biden menang di negara bagian kunci, Pennsylvania, yang mengantarkannya ke perolehan suara elektoral sebanyak 273 - melebihi batas minimal 270 yang diperlukan untuk menuju Gedung Putih. Biden dari Partai Demokrat juga dipastikan menang di Nevada, negara dengan enam suara elektoral dan sejauh ini total dia meraih 279 elektoral. (Baca juga: Kemendagri: Perusahaan Fintech Wajib Lindungi Data Pribadi)

Nevada selalu memilih untuk Demokrat sejak 1992, namun mendukung George W Bush dari Partai Republik pada 2000 dan 2004. Proyeksi CNN juga menyebutkan Biden meraih 279 suara dan Trump hanya 214 suara elektoral. Sedangkan proyeksi Fox News justru menempatkan Biden dengan 290 suara elektoral dan Trump meraih 214 suara.

“Rakyat bangsa ini telah bicara. Mereka mengirimkan pesan kemenangan yang nyata, kemenangan yang menakjubkan,” kata Biden saat berpidato di rumahnya di Wilmington, Delaware, Sabtu (8/10) waktu setempat, dilansir Reuters.

Dia juga berjanji sebagai presiden nanti akan mempersatukan AS dan membentuk pasukan yang kuat untuk memerangi pandemi corona, membangun kembali kesejahteraan ekonomi, mengamankan kesehatan bagi keluarga AS, dan mencabut rasisme yang sistemik.

Tanpa menyebut rivalnya dari Partai Republik, Biden berbicara kepada langsung kepada 70 juta warga yang mendukung Presiden Donald Trump yang sebagian turun ke jalanan menentang hasil pemilu. “Bagi kalian semua yang memilih Presiden Trump, saya paham dengan ketidaksepakatan pada malam ini (kemarin). Saya juga pernah mengalami beberapa kekalahan. Tapi, saat ini marilah beri kesempatan. Saat ini waktunya untuk menghapus retorika kasar, menurunkan temperatur, dan saling melihat satu sama lain, saling mendengar satu sama lain,” pintanya. (Baca juga: Biden Manfaatkan Aliansi untuk Hadapi China)

“Saat ini adalah waktunya untuk menyembuhkan di AS,” imbuhnya. Biden mengungkapkan, dirinya bersumpah untuk menjadi presiden yang berusaha mempersatukan, bukan memecah-belah; yang tidak melihat red states dan blue states, namun hanya melihat AS. “Saya juga akan bekerja sepenuh hati untuk mendapatkan kepercayaan dari kalian semua,” paparnya.

Biden menjelaskan dirinya menginginkan jabatan presiden untuk mengembalikan jiwa Amerika, untuk membangun kembali tulang punggung bangsa ini, kelas menengah, dan untuk membuat Amerika dihormati lagi di seluruh dunia, dan untuk menyatukan kita semua di dalam negeri ini. Dia mengaku bangga dan terhormat dalam hidupnya bahwa begitu banyak orang yang telah memilih visi tersebut - yang sekarang telah menjadi tugas zaman ini.

Kemenangan Biden tidak lepas dari dukungan warga kulit hitam AS. Dia berterima kasih kepada rakyat Afrika-Amerika untuk mendorong kampanyenya ketika dia tertinggal dalam pemilihan awal. Dia juga menegaskan, komunitas kulit hitam berdiri di belakangnya. “Mereka selalu menjadi tulang punggung saya, dan saya akan memiliki kalian,” tegasnya.

Pada pidato kemenangannya, Biden juga mengenalkan wakil presiden terpilih Senator Kamala Harris yang akan menjadi wakil presiden terpilih pertama kulit hitam dan keturunan India. Dalam pidato pertamanya sebagai wakil presiden terpilih, Kamala Harris mengulang slogan kampanye Biden 2020.

“Kita rakyat Amerika punya kekuatan untuk membangun masa depan,” ujar Harris. “Kalian mengantarkan hari baru untuk Amerika. Kalian memilih harapan, dan persatuan, kesopanan, sains, dan ya, kebenaran,” kata Harris kepada hadirin. (Lihat videonya: Viral Video Jalan Rusak di Lebak)

Harris juga memuji sosok Biden dan keluarganya, kemudian mulai berbicara tentang dirinya sendiri - dan makna momen ini bagi perempuan. Perempuan pertama yang terpilih sebagai wakil presiden itu berkata ibunya bahwa sangat percaya pada Amerika tempat momen seperti ini mungkin terjadi. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1493 seconds (0.1#10.140)