Doa Buat Harris Digelar di Desa Leluhur di India, untuk Trump di Delhi
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Para pendukung kandidat Wakil Presiden (wapres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Kamala Harris menggelar doa bersama di dekat desa leluhurnya di India menjelang pemilu AS pada Selasa (3/11).
Adapun kelompok umat Hindu lainnya berdoa untuk kemenangan Presiden AS Donald Trump dalam pemilu itu.
Wilayah India selatan adalah tempat kakek dari pihak ibu Harris lahir. Warga di sana mendukung Partai Demokrat agar menang karena hubungan keluarga tersebut.
Adapun kelompok yang mengklaim mendapat dukungan dari 5 juta umat Hindu di India mengatakan mereka ingin Trump terpilih kembali untuk menjaga lawan utama India, Pakistan dan China, tetap terkendali. (Baca Juga: Twitter dan Facebook Punya Jurus Cegah Klaim Kemenangan Dini Pemilu AS)
Beberapa jam sebelum pemilu presiden AS, orang-orang yang tinggal di dalam dan sekitar Thulasendrapuram, desa kakek Harris, berkumpul di satu kuil untuk berdoa secara khusus. (Lihat Infografis: Pakar: Trump Akan Menang Pilpres, Meski Kalah dalam Survei)
“Seorang politisi lokal melakukan abhishekam, praktik menuangkan susu di atas patung Hindu sambil membaca ayat-ayat tertentu, di hadapan sekitar 20 penduduk desa,” papar R Manikandan, penjaga toko di dekat kuil. (Lihat Video: Pangeran Williams Diam-diam Pernah Positif Covid-19)
Dia mengatakan ada lebih dari 15 mobil dan sepeda motor, milik wartawan yang bekerja untuk media lokal dan internasional. Mereka berkumpul di Thulasendrapuram untuk meliput ritual tersebut.
RR Kalidas Vandayar, pengusaha dan kepala asosiasi kriket di kota terdekat, berencana menawarkan makanan kepada lebih dari 150 orang untuk meminta restu mereka bagi Harris, yang mencalonkan diri bersama calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.
“Dia berasal dari sini dan kami bangga padanya,” ungkap saudara laki-laki Vandayar, RR Jayakumar Vandayar.
Ratusan mil di utara Delhi, hampir dua lusin anggota kelompok Hindu Sena (Tentara Hindu) bergabung dengan seorang pendeta yang mengenakan jubah warga kunyit untuk melakukan ritual api dan menyanyikan syair untuk kemenangan Trump.
Mereka mengangkat foto Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi. "India dapat memerangi terorisme hanya jika Trump ada, dan baik China maupun Pakistan akan tetap terkendali selama dia menjadi presiden," ujar pendiri kelompok itu, Wisnu Gupta, melalui telepon pada Reuters.
“Kami berharap Harris baik-baik saja karena keturunan Indianya, tetapi wakil presiden tidak sekuat itu.”
Adapun kelompok umat Hindu lainnya berdoa untuk kemenangan Presiden AS Donald Trump dalam pemilu itu.
Wilayah India selatan adalah tempat kakek dari pihak ibu Harris lahir. Warga di sana mendukung Partai Demokrat agar menang karena hubungan keluarga tersebut.
Adapun kelompok yang mengklaim mendapat dukungan dari 5 juta umat Hindu di India mengatakan mereka ingin Trump terpilih kembali untuk menjaga lawan utama India, Pakistan dan China, tetap terkendali. (Baca Juga: Twitter dan Facebook Punya Jurus Cegah Klaim Kemenangan Dini Pemilu AS)
Beberapa jam sebelum pemilu presiden AS, orang-orang yang tinggal di dalam dan sekitar Thulasendrapuram, desa kakek Harris, berkumpul di satu kuil untuk berdoa secara khusus. (Lihat Infografis: Pakar: Trump Akan Menang Pilpres, Meski Kalah dalam Survei)
“Seorang politisi lokal melakukan abhishekam, praktik menuangkan susu di atas patung Hindu sambil membaca ayat-ayat tertentu, di hadapan sekitar 20 penduduk desa,” papar R Manikandan, penjaga toko di dekat kuil. (Lihat Video: Pangeran Williams Diam-diam Pernah Positif Covid-19)
Dia mengatakan ada lebih dari 15 mobil dan sepeda motor, milik wartawan yang bekerja untuk media lokal dan internasional. Mereka berkumpul di Thulasendrapuram untuk meliput ritual tersebut.
RR Kalidas Vandayar, pengusaha dan kepala asosiasi kriket di kota terdekat, berencana menawarkan makanan kepada lebih dari 150 orang untuk meminta restu mereka bagi Harris, yang mencalonkan diri bersama calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.
“Dia berasal dari sini dan kami bangga padanya,” ungkap saudara laki-laki Vandayar, RR Jayakumar Vandayar.
Ratusan mil di utara Delhi, hampir dua lusin anggota kelompok Hindu Sena (Tentara Hindu) bergabung dengan seorang pendeta yang mengenakan jubah warga kunyit untuk melakukan ritual api dan menyanyikan syair untuk kemenangan Trump.
Mereka mengangkat foto Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi. "India dapat memerangi terorisme hanya jika Trump ada, dan baik China maupun Pakistan akan tetap terkendali selama dia menjadi presiden," ujar pendiri kelompok itu, Wisnu Gupta, melalui telepon pada Reuters.
“Kami berharap Harris baik-baik saja karena keturunan Indianya, tetapi wakil presiden tidak sekuat itu.”
(sya)