Azerbaijan Bersumpah Berperang sampai Akhir demi Nagorno-Karabakh

Senin, 02 November 2020 - 09:06 WIB
loading...
Azerbaijan Bersumpah...
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Foto/Website Presiden Azerbaijan/Handout via REUTERS
A A A
BAKU - Presiden Ilham Aliyev menjanjikan bahwa Azerbaijan akan berperang sampai akhir demi merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh dari kendali separatis etnis Armenia . Dia mengatakan negaranya siap untuk menggunakan segala cara untuk merebut wilayah tersebut jika pembicaraan damai gagal.

Aliyev mengatakan pembicaraan damai dimaksudkan menghasilkan kesepakatan mundurnya pasukan etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh dan tujuh wilayah sekitarnya. (Baca: Azerbaijan Hancurkan Dua Sistem Rudal Armenia )

Aliyev menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan hari Minggu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Ibu Kota Azerbaijan, Baku. Dia mengatakan Armenia yang merupakan sekutu separatis di Nagorno-Karabakh—dan terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Azerbaijan—tidak memiliki dasar untuk meminta bantuan militer Rusia dalam konflik tersebut.

Konflik telah menjadi fokus tajam pada peningkatan pengaruh Turki, sekutu Azerbaijan, di bekas wilayah Soviet yang dianggap oleh Rusia berada dalam lingkup pengaruhnya. Rusia juga memiliki aliansi keamanan dengan Armenia. (Baca: Azerbaijan Tuduh Armenia Berencana Pakai Amunisi Fosfor )

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan telah meminta Moskow untuk menguraikan sejauh mana dukungan yang dapat diharapkan dari Moskow.

Menanggapi hal tersebut, kementerian luar negeri Rusia mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan memberikan "semua bantuan yang diperlukan" jika konflik meluas ke wilayah Armenia—tanah yang berada di luar zona konflik saat ini.

Aliyev, dikutip oleh kantor berita negara Azertac, mengatakan dia ingin menyelesaikan konflik melalui negosiasi yang akan menghasilkan penarikan pasukan etnis Armenia.

“Jika tidak, kami akan melanjutkan dengan cara apa pun untuk memulihkan integritas teritorial kami dan kami akan pergi (bertempur) sampai akhir," paparnya, yang dilansir Senin (2/11/2020). (Baca juga: Beredar Video Pasukan Azerbaijan Eksekusi Tentara Armenia )

Komentarnya muncul saat memperebutkan wilayah yang disengketakan di Nagorno-Karabakh memasuki minggu keenam pada hari Minggu, di mana Azerbaijan dan Armenia saling menyalahkan atas serangan baru.

Para pejabat Nagorno-Karabakh menuduh Azerbaijan menargetkan kota Martuni dengan penerbangan militer dan beberapa daerah lain dengan serangan rudal pada Sabtu malam. Menurut mereka, pasukan Azerbaijan terus menembaki pemukiman sipil di kawasan itu pada Minggu pagi.

Sebaliknya, Kementerian Pertahanan Azerbaijan menolak tuduhan menargetkan wilayah sipil dan menuduh balik pasukan Armenia menembaki posisi tentara Azerbaijan di perbatasan kedua negara. Kementerian itu juga mengatakan pasukan Armenia menembaki permukiman di wilayah Terter dan Aghjabedi.

Nagorno-Karabakh terletak di Azerbaijan tetapi telah di bawah kendali pasukan etnis Armenia yang didukung oleh Armenia sejak perang di sana berakhir pada tahun 1994. Konflik terbaru dimulai pada 27 September dan telah menyebabkan ratusan—laporan lain menyebut ribuan—orang tewas, yang menandai sebagai konflik yang terburuk dalam lebih dari 25 tahun.

Menurut pejabat Nagorno-Karabakh, 1.166 pasukan mereka dan 45 warga sipil telah tewas. Pihak berwenang Azerbaijan belum mengungkapkan kerugian militer mereka, tetapi mengatakan pertempuran itu telah menewaskan sedikitnya 91 warga sipil dan melukai 400 lainnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, menurut informasi Moskow, jumlah korban tewas sebenarnya secara signifikan lebih tinggi dan mendekati 5.000 jiwa.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ini Kesulitan Rusia...
Ini Kesulitan Rusia Jika ingin Menempatkan Jet Tempur di Biak Papua
Kenapa Alaska Dijual...
Kenapa Alaska Dijual Rusia ke Amerika Serikat?
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
Unjuk Kekuatan, Kapal...
Unjuk Kekuatan, Kapal Selam Nuklir Rusia Tembakkan Rudal Jelajah Kalibr Sejauh 1.100 Km
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Bertempur Melawan Drone Rusia
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Informasi Intelijen:...
Informasi Intelijen: India Akan Serang Pakistan dalam 24 Sampai 36 Jam Ke Depan
Tegang! Jet Tempur Pakistan...
Tegang! Jet Tempur Pakistan Usir Pesawat Militer Rafale India di Atas Kashmir
Rekomendasi
BNI Perkuat Komunikasi...
BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN Melalui Optimasi AI
Entaskan Kemiskinan,...
Entaskan Kemiskinan, Baznas RI Luncurkan Program Balai Ternak di Kabupaten Mojokerto
Mutasi TNI Akhir April...
Mutasi TNI Akhir April 2025, 5 Pati TNI AL Digeser Jadi Staf Khusus KSAL
Berita Terkini
Bagaimana Skenario Serangan...
Bagaimana Skenario Serangan Balas Dendam India ke Pakistan?
1 jam yang lalu
Bergaji Rp531 Juta per...
Bergaji Rp531 Juta per Bulan, tapi Kenapa Paus Fransiskus Tak pernah Mengambilnya?
1 jam yang lalu
Iran Gantung Agen Mossad...
Iran Gantung Agen Mossad yang Membunuh Pejabat IRGC dan Menyerang Fasilitas Nuklir
4 jam yang lalu
Hotel di Jepang Minta...
Hotel di Jepang Minta Turis Israel Tandatangani Pernyataan Tidak Terlibat Kejahatan Perang
4 jam yang lalu
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
6 jam yang lalu
5 Alasan Mahathir Mohammad...
5 Alasan Mahathir Mohammad Membenci Singapura, Salah Satunya Hidup dalam Bayang-bayang Lee Kuan Yew
7 jam yang lalu
Infografis
4 Alasan AS Kecanduan...
4 Alasan AS Kecanduan Berperang yang Bahayakan Keamanan Global
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved