Dituding AS Akses Data Pemilih, Iran Panggil Perwakilan Swiss
loading...

Iran dilaporkan telah memanggil perwakilan Swiss di Teheran untuk memprotes klaim AS bahwa Teheran mengakses data pemilih AS dan mencoba kacaukan pemilihan umum. Foto/REUTERS
A
A
A
TEHERAN - Iran dilaporkan telah memanggil perwakilan Swiss di Teheran untuk memprotes klaim Amerika Serikat (AS) bahwa Teheran mengakses data pemilih AS dan mencoba kacaukan pemilihan umum. Swiss adalah kepanjangan tangan AS di Iran, setelah Washington memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran.
"Penolakan kuat Iran atas klaim berulang, tidak berdasar dan palsu dari pejabat Amerika telah disampaikan kepada Duta Besar Swiss," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh. ( Baca juga: Akses Data Pemilih, AS Tuding Iran dan Rusia Coba Kacaukan Pilpres )
"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, tidak ada bedanya bagi Iran yang memenangkan pemilihan AS," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (22/10/2020).
Pejabat intelijen AS sebelumnya menyatakan bahwa Iran dan Rusia telah mengintervensi pemilihan umum. Kedua negara itu disebut telah mengakses data pemilih dan mengirimkan email palsu yang memicu ketakutan dan keresahan di masyarakat.
Direktur Intelijen Nasional AS, John Ratcliffe mengatakan, Iran telah mengirim email palsu yang dirancang untuk mengintimidasi pemilih, menghasut kerusuhan sosial dan merusak Presiden Donald Trump. Dia menyebut bahwa telah ada laporan terkait email ini dalam 24 jam terakhir. ( Baca juga: Menunggu Hajatan Paman Sam )
Ratcliffe mengatakan, Iran juga telah mendistribusikan konten video yang menyiratkan bahwa seseorang dapat melakukan kecurangan dalam surat suara, bahkan dari luar negeri. Informasi dalam video itu tidak benar, Ratcliffe menekankan, seraya menambahkan bahwa warga Amerika dapat mempercayai bahwa suaranya aman.
Dia juga mengatakan komunitas intelijen belum melihat aksi serupa dari Rusia, meski memperoleh informasi pemilih seperti yang dilakukan pada 2016 lalu. "Bahkan jika musuh mengejar upaya lebih lanjut untuk mengintimidasi ketahuilah bahwa sistem pemilu kami hebat dan Anda dapat yakin bahwa suara Anda aman," imbaunya.
"Penolakan kuat Iran atas klaim berulang, tidak berdasar dan palsu dari pejabat Amerika telah disampaikan kepada Duta Besar Swiss," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh. ( Baca juga: Akses Data Pemilih, AS Tuding Iran dan Rusia Coba Kacaukan Pilpres )
"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, tidak ada bedanya bagi Iran yang memenangkan pemilihan AS," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (22/10/2020).
Pejabat intelijen AS sebelumnya menyatakan bahwa Iran dan Rusia telah mengintervensi pemilihan umum. Kedua negara itu disebut telah mengakses data pemilih dan mengirimkan email palsu yang memicu ketakutan dan keresahan di masyarakat.
Direktur Intelijen Nasional AS, John Ratcliffe mengatakan, Iran telah mengirim email palsu yang dirancang untuk mengintimidasi pemilih, menghasut kerusuhan sosial dan merusak Presiden Donald Trump. Dia menyebut bahwa telah ada laporan terkait email ini dalam 24 jam terakhir. ( Baca juga: Menunggu Hajatan Paman Sam )
Ratcliffe mengatakan, Iran juga telah mendistribusikan konten video yang menyiratkan bahwa seseorang dapat melakukan kecurangan dalam surat suara, bahkan dari luar negeri. Informasi dalam video itu tidak benar, Ratcliffe menekankan, seraya menambahkan bahwa warga Amerika dapat mempercayai bahwa suaranya aman.
Dia juga mengatakan komunitas intelijen belum melihat aksi serupa dari Rusia, meski memperoleh informasi pemilih seperti yang dilakukan pada 2016 lalu. "Bahkan jika musuh mengejar upaya lebih lanjut untuk mengintimidasi ketahuilah bahwa sistem pemilu kami hebat dan Anda dapat yakin bahwa suara Anda aman," imbaunya.
(esn)
Lihat Juga :