Dituding AS Akses Data Pemilih, Iran Panggil Perwakilan Swiss

Kamis, 22 Oktober 2020 - 18:40 WIB
loading...
Dituding AS Akses Data...
Iran dilaporkan telah memanggil perwakilan Swiss di Teheran untuk memprotes klaim AS bahwa Teheran mengakses data pemilih AS dan mencoba kacaukan pemilihan umum. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Iran dilaporkan telah memanggil perwakilan Swiss di Teheran untuk memprotes klaim Amerika Serikat (AS) bahwa Teheran mengakses data pemilih AS dan mencoba kacaukan pemilihan umum. Swiss adalah kepanjangan tangan AS di Iran, setelah Washington memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran.

"Penolakan kuat Iran atas klaim berulang, tidak berdasar dan palsu dari pejabat Amerika telah disampaikan kepada Duta Besar Swiss," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh. ( Baca juga: Akses Data Pemilih, AS Tuding Iran dan Rusia Coba Kacaukan Pilpres )

"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, tidak ada bedanya bagi Iran yang memenangkan pemilihan AS," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (22/10/2020).

Pejabat intelijen AS sebelumnya menyatakan bahwa Iran dan Rusia telah mengintervensi pemilihan umum. Kedua negara itu disebut telah mengakses data pemilih dan mengirimkan email palsu yang memicu ketakutan dan keresahan di masyarakat.

Direktur Intelijen Nasional AS, John Ratcliffe mengatakan, Iran telah mengirim email palsu yang dirancang untuk mengintimidasi pemilih, menghasut kerusuhan sosial dan merusak Presiden Donald Trump. Dia menyebut bahwa telah ada laporan terkait email ini dalam 24 jam terakhir. ( Baca juga: Menunggu Hajatan Paman Sam )

Ratcliffe mengatakan, Iran juga telah mendistribusikan konten video yang menyiratkan bahwa seseorang dapat melakukan kecurangan dalam surat suara, bahkan dari luar negeri. Informasi dalam video itu tidak benar, Ratcliffe menekankan, seraya menambahkan bahwa warga Amerika dapat mempercayai bahwa suaranya aman.

Dia juga mengatakan komunitas intelijen belum melihat aksi serupa dari Rusia, meski memperoleh informasi pemilih seperti yang dilakukan pada 2016 lalu. "Bahkan jika musuh mengejar upaya lebih lanjut untuk mengintimidasi ketahuilah bahwa sistem pemilu kami hebat dan Anda dapat yakin bahwa suara Anda aman," imbaunya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Amerika Serikat Dibayangi...
Amerika Serikat Dibayangi Ancaman Gagal Bayar Utang Rp594.120 Triliun, Kapan Terjadinya?
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Tripoli Mencekam! Baku...
Tripoli Mencekam! Baku Tembak Kelompok Milisi Bersenjata Pecah
Rekomendasi
13 Ciri - Ciri Manusia...
13 Ciri - Ciri Manusia Disukai Jin yang Wajib Diketahui, Terutama Bagi Kaum Hawa
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
10 Aktor Terkaya di...
10 Aktor Terkaya di Dunia, Arnold Schwarzenegger Duduki Puncak
Berita Terkini
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
PM India Narendra Modi:...
PM India Narendra Modi: Pakistan Panik dan Memohon Gencatan Senjata
Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
PM India Ultimatum Pakistan:...
PM India Ultimatum Pakistan: Serangan Belum Berakhir, Hanya Ditunda!
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
Infografis
J-36 China Diklaim Bisa...
J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved