Video Bersepeda Tanpa Jilbabnya Viral, Perempuan Iran Ditangkap
loading...
A
A
A
TEHERAN - Seorang perempuan muda Iran ditangkap otoritas keamanan setempat karena bersepeda tanpa menggunakan jilbab . Aksi itu dilakukan sebagai aksi protes menentang pembatasan kebebasan perempuan di negara itu.
Perempuan yang belum disebutkan namanya itu terlihat dalam sebuah video yang viral mengendarai sepeda perlahan di sepanjang jalan di kota Najafabad. Dalam video tersebut, terlihat rambut sang perempuan terurai dan tangan kanannya terangkat ke udara.
Video itu beredar luas di internet pada hari Selasa dan dalam beberapa jam perempuan itu telah dilacak dan ditahan seperti dilaporkan media pemerintah.
"Seseorang yang baru-baru ini melanggar norma dan menghina jilbab di wilayah ini telah ditangkap," kata gubernur setempat, Mojataba Raei, seperti dikutip dari New Zealand Herald, Kamis (22/10/2020).
Kantor berita milik pemerintah, IRNA, melaporkan bahwa penampakan perempuan yang mengendarai sepedanya tanpa cadar di alun-alun utama dan di depan masjid besar telah memicu aksi protes dengan kemarahan dari penduduk dan ulama di Najafabad.(Baca juga: Dikecam Presiden, Departement Store Singapura Batal Larang Karyawan Pakai Jilbab )
Mengenakan jilbab yang menutupi rambut dan leher telah menjadi kewajiban bagi semua perempuan di Iran sejak revolusi Islam 1979, yang memberlakukan aturan berpakaian yang ketat.
Pada tahun 2016, Pemimpin Tertinggi negara Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan fatwa yang melarang perempuan bersepeda di depan umum, mengklaim bahwa hal itu "melanggar kesucian" dengan menarik perhatian pria.
Beberapa perempuan Iran telah ditangkap karena bersepeda atau menentang wajib mengenakan jilbab. Masih Alinejad, seorang aktivis dengan lebih dari 206.000 pengikut di Twitter, membagikan video dan cuplikan terbaru dari protes bersepeda yang serupa.(Baca juga: Kenakan Jilbab, Siswa Muslim Diskualifikasi dari Lomba Lari )
Berbicara tentang pengendara sepeda Najfabad, dia mengatakan kepada The Telegraph: "Dia mengendarai sepedanya dengan damai dengan senyum di wajahnya, untuk menikmati kebebasan, tetapi sekarang dia di penjara."
“Saat ini, banyak perempuan yang dipenjara karena protes serupa menentang pemaksaan jilbab," imbuhnya.
Perempuan yang belum disebutkan namanya itu terlihat dalam sebuah video yang viral mengendarai sepeda perlahan di sepanjang jalan di kota Najafabad. Dalam video tersebut, terlihat rambut sang perempuan terurai dan tangan kanannya terangkat ke udara.
Video itu beredar luas di internet pada hari Selasa dan dalam beberapa jam perempuan itu telah dilacak dan ditahan seperti dilaporkan media pemerintah.
"Seseorang yang baru-baru ini melanggar norma dan menghina jilbab di wilayah ini telah ditangkap," kata gubernur setempat, Mojataba Raei, seperti dikutip dari New Zealand Herald, Kamis (22/10/2020).
Kantor berita milik pemerintah, IRNA, melaporkan bahwa penampakan perempuan yang mengendarai sepedanya tanpa cadar di alun-alun utama dan di depan masjid besar telah memicu aksi protes dengan kemarahan dari penduduk dan ulama di Najafabad.(Baca juga: Dikecam Presiden, Departement Store Singapura Batal Larang Karyawan Pakai Jilbab )
Mengenakan jilbab yang menutupi rambut dan leher telah menjadi kewajiban bagi semua perempuan di Iran sejak revolusi Islam 1979, yang memberlakukan aturan berpakaian yang ketat.
Pada tahun 2016, Pemimpin Tertinggi negara Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan fatwa yang melarang perempuan bersepeda di depan umum, mengklaim bahwa hal itu "melanggar kesucian" dengan menarik perhatian pria.
Beberapa perempuan Iran telah ditangkap karena bersepeda atau menentang wajib mengenakan jilbab. Masih Alinejad, seorang aktivis dengan lebih dari 206.000 pengikut di Twitter, membagikan video dan cuplikan terbaru dari protes bersepeda yang serupa.(Baca juga: Kenakan Jilbab, Siswa Muslim Diskualifikasi dari Lomba Lari )
Berbicara tentang pengendara sepeda Najfabad, dia mengatakan kepada The Telegraph: "Dia mengendarai sepedanya dengan damai dengan senyum di wajahnya, untuk menikmati kebebasan, tetapi sekarang dia di penjara."
“Saat ini, banyak perempuan yang dipenjara karena protes serupa menentang pemaksaan jilbab," imbuhnya.