Pembom H-6N China Terlihat Bawa Rudal Jelajah Hipersonik Misterius

Selasa, 20 Oktober 2020 - 06:22 WIB
loading...
Pembom H-6N China Terlihat Bawa Rudal Jelajah Hipersonik Misterius
Pesawat pembom H-6N China terlihat membawa rudal jelajah hipersonik baru. Foto/Twitter @RupprechtDeino
A A A
BEIJING - Sebuah pesawat pembom H-6N China terlihat membawa rudal jelajah hipersonik yang masih misterius. Orang dalam militer setempat mengatakan misil canggih itu modifikasi rudal Changjian yang lebih lambat.

Rekaman video yang diunggah di media sosial menunjukkan pesawat pembom tersebut mendarat di sebuah lapangan terbang dengan rudal digantung di bawah badan pesawat. Belum jelas lokasi kemunculan pesawat tersebut, namun rekaman video itu diambil selama akhir pekan lalu. (Baca: China Tempatkan Rudal Canggih Dekat Taiwan, Dikhawatirkan Persiapan Perang )

Dua orang dalam Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) secara anonim mengatakan kepada South China Morning Post (SCMP) pada hari Senin (19/10/2020) bahwa senjata yang dibawa pesawat pembom itu adalah rudal jelajah hipersonik dimodifikasi dari rudal Changjian.

“Changjian-20 telah ada selama lebih dari satu dekade. Karena negara-negara lain berlomba untuk mengembangkan sistem pertahanan yang lebih maju dan senjata hipersonik lainnya, sudah waktunya bagi Angkatan Udara China untuk meningkatkan rudal guna meningkatkan jangkauan serangannya," kata salah satu sumber militer PLA kepada SCMP. (Baca: Memanas, China Ancam Tahan Warga AS yang Kunjungi Taiwan )

“Saat ini, kemampuan serangan Angkatan Udara China dibatasi oleh pembomnya. Untuk pembom H-6, hanya varian H-6N yang mampu mengisi bahan bakar di udara, menghasilkan kelemahan jangkauan yang jelas. Ini mendorong Angkatan Udara untuk meningkatkan misilnya guna mengurangi masalah jangkauan," lanjut sumber militer.

Militer China belum berkomentar terkait penampakan rudal jelajah misterius yang dibawa pesawat pembom H-6N tersebut.

Sumber PLA lainnya mengatakan kepada media tersebut bahwa senjata itu dirancang untuk menutupi kekurangan rudal Changjian lainnya, yang relatif lambat, memiliki jangkauan yang lebih pendek dan kurang efektif dalam menembus perisai pertahanan.

"Rudal baru ini dapat menandingi senjata serupa lainnya yang sedang dikembangkan oleh Rusia atau pun Amerika Serikat. Tapi kami masih perlu meningkatkan pembom kami untuk mengeluarkan potensi penuhnya," katanya. (Baca juga: China Bantah Ancam Tahan Warga AS yang Kunjungi Taiwan )

Rusia memiliki rudal jelajah hipersonik yang diluncurkan dari udara, Kh-47M2 Kinzhal, dan India telah menguji rudal jelajah supersonik BrahMos yang ditenagai oleh ramjet, yang suatu hari dapat menghasilkan potensi hipersonik. Sedangkan misil AGM-183 Air-Launch milik Amerika Serikat telah diluncurkan.

Menurut Missile Defense Advocacy Alliance (MDAA), CJ-20 memiliki jangkauan 3.700 kilometer dan dirancang untuk dibawa oleh H-6K, varian yang lebih umum dari H-6N, yang dikhususkan untuk membawa senjata besar seperti rudal balistik dan hipersonik. Tidak diketahui apakah rudal hipersonik Changjian dapat membawa hulu ledak nuklir seperti CJ-20 atau tidak.

Rudal jelajah hipersonik Changjian belum dilaporkan kepada publik oleh intelijen atau analis Barat. Laporan tahunan Pentagon kepada Kongres dalam beberapa tahun terakhir telah fokus pada Dongfeng-17, sebuah rudal balistik yang diluncurkan dari udara (ALBM).

Mengenai di mana rekaman video pembom H-6N diambil, Rod Lee dari China Aerospace Studies Institute di Air University, Maxwell Air Force Base, Alabama, mengatakan kepada Defense News bahwa lokasinya kemungkinan pangkalan udara Neixiang Ma'ao di Provinsi Henan. Pangkalan itu menampung brigade pembom H-6 bersenjata nuklir.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1420 seconds (0.1#10.140)