Pelaku Pemenggalan Kepala Guru di Prancis Sempat Teriakkan Takbir

Sabtu, 17 Oktober 2020 - 03:24 WIB
loading...
Pelaku Pemenggalan Kepala...
Pelaku yang menggorok kepala guru di Prancis sempat berteriak takbir. Foto/Daily Mail
A A A
PARIS - Seorang pria bersenjatakan pisau membunuh seorang guru sejarah sekolah menengah dengan menggorok lehernya di depan sekolahnya di pinggiran kota Paris, Prancis . Pelaku penyerangan ditembak mati oleh patroli polisi tidak jauh dari lokasi kejadian.

Korban diketahui menunjukkan kartun Nabi Muhammad , yang dianggap sebagai penghinaan oleh umat Islam, kepada para muridnya. Pembunuhan sadis terhadap korban pun dianggap sebagai aksi terorisme .

Jaksa anti-teror Prancis mengatakan sedang menyelidiki serangan yang terjadi di Conflans Sainte-Honorine, pinggiran barat laut Paris itu. Presiden Emmanuel Macron juga telah tiba di tempat kejadian pada Jumat malam.

Dalam serangan itu, sumber polisi mengatakan bahwa para saksi telah mendengar penyerang berteriak "Allahu Akbar", atau "Tuhan Yang Maha Besar". Seorang juru bicara polisi mengatakan bahwa informasi ini sedang diperiksa seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (17/10/2020).

Sumber polisi lain juga mengatakan bahwa korban telah dipenggal dalam serangan itu, tetapi hal ini belum dikonfirmasi. Serangan itu terjadi di jalan depan sekolah menengah tempat korban bekerja.

Sebuah utas Twitter yang diposting pada 9 Oktober berisi tuduhan bahwa seorang guru sejarah di Conflans Sainte-Honorine telah menunjukkan kartun kepada murid-muridnya yang dimaksudkan untuk menggambarkan Nabi Muhammad.

Utas berisi video seorang pria yang mengatakan putrinya, seorang Muslim, adalah salah satu murid di kelas. Ia pun mengaku terkejut dan kesal dengan tindakan gurunya itu.(Lihat video: Bali Tuan Rumah Forum Penanganan Bencana Internasional 2022 )

Pria dalam video tersebut mendesak pengguna Twitter untuk mengadu kepada pihak berwenang dan meminta guru tersebut dicopot dari posisinya. Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut secara independen.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Darmanin mengatakan dia telah mendirikan pusat krisis untuk menangani serangan tersebut.

Insiden itu mengingatkan kembali serangan lima tahun lalu di kantor majalah satir Charlie Hebdo . Majalah tersebut telah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, memicu persoalan yang masih menimbulkan masalah di masyarakat Prancis.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1713 seconds (0.1#10.140)