Thailand Larang Segala Bentuk Unjuk Rasa dengan Dekrit Darurat

Kamis, 15 Oktober 2020 - 12:18 WIB
loading...
Thailand Larang Segala...
Polisi mengusir demonstran dari depan kantor Perdana Menteri di Bangkok, Thailand, 15 Oktober 2020. Foto/REUTERS
A A A
BANGKOK - Pemerintah Thailand mengumumkan dekrit darurat untuk melarang unjuk rasa damai di Bangkok, termasuk melarang semua bentuk perkumpulan berjumlah besar.

Kepolisian membacakan bahkan kebijakan itu diperlukan untuk menjaga kedamaian dan ketertiban. Kepolisian pada Kamis (15/10) pagi menahan beberapa aktivis, termasuk tiga pemimpin unjuk rasa.

Gerakan demokrasi yang dipimpin mahasiswa itu mendesak perdana menteri (PM) mundur dan membatasi kekuasaan raja.



Dekrit darurat itu mulai berlaku pada pukul 04.00 pagi waktu lokal pada Kamis (15/10). Kepolisian menyatakan telah menahan sekitar 20 orang tapi tidak disebutkan nama-nama orang yang ditangkap. (Baca Juga: Tuntut Demokrasi dan Reformasi Kerajaan, Warga Thailand Turun ke Jalan)

BBC kemudian mengetahui bahwa mereka yang ditangkap termasuk para pemimpin protes yakni pengacara hak asasi manusia (HAM) Anon Nampa, aktivis mahasiswa Parit Chiwarak, yang dijuluki “Penguin” dan Panusaya Sithijirawattanakul. (Lihat Infografis: Senapan Runduk Masa Depan Rusia, Havoc Berjangkauan 7 Kilometer)

Dalam rekaman video yang dirilis online, para personel kepolisian membacakan dakwaan pada Panusaya di ruangan sebelum wanita aktivis itu digiring keluar ruangan. (Lihat Video: 160 Juta Warga Jadi Prioritas Penerimaan Vaksin Covid-19)

Anon, 36, yang pertama kali membongkar tabu membahas kerajaan Thailand dengan menyerukan reformasi pada Agustus. Panusaya menjadi salah satu wajah paling terkenal dari protes itu sejak wanita itu membaca 10 poin manifesto mendesak reformasi kerajaan akhir bulan itu. Panusaya, 21, telah ditahan hingga sekarang.

Dekrit dari PM Thailand Prayuth Chan-ocha itu diumumkan di televisi nasional. Menurut dekrit itu, pengunjuk rasa berniat memicu insiden yang mengakibatkan kekacauan dan konflik serta kekacauan publik.

Sejumlah pengunjuk rasa mengangkat salut tiga jari yang menjadi simbol gerakan protes di depan konvoi ratu saat mereka didorong mundur oleh personel kepolisian.

Beberapa saat setelah dekrit berlaku, kepolisian Thailand membersihkan demonstran dari luar kantor PM. Beberapa demonstran mencoba bertahan dengan barikade seadanya tapi dapat dipukul mundur oleh aparat.

Ratusan polisi tampak di jalanan setelah demonstran dibersihkan. Dekrit itu juga membatasi perkumpulan hingga empat orang, membatasi media, melarang publikasi berita yang dapat menciptakan kekhawatiran atau bertujuan mengalihkan informasi, menciptakan kesalahpahaman yang akan mempengaruhi keamanan nasional atau perdamaian dan ketertiban.

Dekrit itu juga mengizinkan otoritas menghentikan orang-orang masuk ke lokasi mana pun yang telah ditetapkan.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mantan PM Malaysia Abdullah...
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal Dunia
Dua Turis China Berhubungan...
Dua Turis China Berhubungan Intim di Trotoar Thailand pada Siang Bolong, Orang-orang Terkejut
Siapa Noppajit “Meen”...
Siapa Noppajit Meen Somboonsate? Penyapu Jalanan di Bangkok yang Jadi Kaya Raya setelah Viral di TikTok
Ini Tuntutan Masa Demonstran...
Ini Tuntutan Masa Demonstran Amerika, Banyak Kebijakan Partai Republik Diprotes
3 Tuntutan Masa Demonstran...
3 Tuntutan Masa Demonstran AS, Salah Satunya Menentang Tindakan Sewenang-wenang Trump
Ayah Ini Buang Bayinya...
Ayah Ini Buang Bayinya yang Berumur 2 Minggu ke Hutan setelah Istrinya Menolak Bercinta
Demo Menentang Trump...
Demo Menentang Trump Digelar di Penjuru Dunia, Ada Berlin, Frankfurt, Paris, dan London
Ngeri! China Ledakkan...
Ngeri! China Ledakkan Bom Hidrogen Non Nuklir Pertama di Dunia
Waduh! Tas Menteri Keamanan...
Waduh! Tas Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem Dicuri di Restoran, Apa Saja Isinya?
Rekomendasi
Pertamina Regional Jawa...
Pertamina Regional Jawa Catatkan Produksi Minyak 54,2 MBOPD di 2024
Pemegang Saham BBRI...
Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun
Jadwal Live Barcelona...
Jadwal Live Barcelona vs Real Madrid di Final Copa del Rey di RCTI
Berita Terkini
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
15 menit yang lalu
Trump Buat Tawaran Terakhir...
Trump Buat Tawaran Terakhir untuk Akhiri Perang Ukraina
1 jam yang lalu
Putin akan Gelar Pertemuan...
Putin akan Gelar Pertemuan Puncak Khusus Rusia-Arab Tahun Ini
2 jam yang lalu
Bos Intel Israel: Netanyahu...
Bos Intel Israel: Netanyahu Perintahkan Dinas Keamanan Memata-matai Demonstran
3 jam yang lalu
Israel Bagikan Ucapan...
Israel Bagikan Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Lalu Menghapusnya
4 jam yang lalu
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
4 jam yang lalu
Infografis
AS Mengakui Perang Ukraina...
AS Mengakui Perang Ukraina Adalah Perang Proksi AS dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved