Menkes Inggris Sebut Tidak Ada Bukti Covid-19 Buatan Manusia
loading...
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukan virus ini adalah buatan manusia. Foto/REUTERS
A
A
A
LONDON - Gelombang bantahan bahwa Covid-19 adalah buatan manusia semakin menguat. Bantahan terbaru datang dari Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, yang menyebut tidak ada bukti yang menunjukan virus ini adalah buatan manusia.
"Inggris belum melihat bukti bahwa virus Corona baru itu buatan manusia," kata Hancock dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (6/5/2020).
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo adalah pihak yang masih bersikeras bahwa virus ini adalah buatan manusia dan berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Sikap keras keduanya tetap bertahan, meski bantahan juga datang dari dalam negeri.
Bantahan itu termasuk dari pakar gugus tugas virus Corona AS, Anthony Fauci. "Bukti terbaik menunjukkan virus di balik pandemi itu tidak dibuat di laboratorium di China," ucap Fauci.
"Segala sesuatu tentang evolusi bertahap dari waktu ke waktu sangat menunjukkan bahwa (virus ini) berevolusi di alam dan kemudian melompat spesies," sambungnya.
Ia menambahkan bahwa ia tidak percaya teori alternatif bahwa seseorang menemukan virus Corona di alam liar, membawanya ke laboratorium dan kemudian secara tidak sengaja melepaskannya ke publik.
"Inggris belum melihat bukti bahwa virus Corona baru itu buatan manusia," kata Hancock dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (6/5/2020).
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo adalah pihak yang masih bersikeras bahwa virus ini adalah buatan manusia dan berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Sikap keras keduanya tetap bertahan, meski bantahan juga datang dari dalam negeri.
Bantahan itu termasuk dari pakar gugus tugas virus Corona AS, Anthony Fauci. "Bukti terbaik menunjukkan virus di balik pandemi itu tidak dibuat di laboratorium di China," ucap Fauci.
"Segala sesuatu tentang evolusi bertahap dari waktu ke waktu sangat menunjukkan bahwa (virus ini) berevolusi di alam dan kemudian melompat spesies," sambungnya.
Ia menambahkan bahwa ia tidak percaya teori alternatif bahwa seseorang menemukan virus Corona di alam liar, membawanya ke laboratorium dan kemudian secara tidak sengaja melepaskannya ke publik.
(esn)
Explore More