S-500, Senjata Antariksa Pengubah Kemampuan Pertahanan Rudal Rusia

Senin, 13 April 2020 - 05:57 WIB
loading...
S-500, Senjata Antariksa...
Desain sistem pertahanan rudal S-500 Rusia. Foto/Military Watch Magazine
A A A
MOSKOW - S-500 diklaim bukan hanya sistem pertahanan udara dan rudal konvensional, tetapi senjata antariksa yang secara fundamental akan mengubah kemampuan pertahanan rudal Rusia. Klaim ini disampaikan mantan kepala pasukan rudal antipesawat komando pasukan khusus Angkatan Udara Rusia, Kolonel (Purn) Sergei Khatylev.

"Sistem ini mampu menyelesaikan beberapa tugas, misalnya, deteksi dan penghancuran target aerodinamis konvensional, pesawat terbang dan helikopter, rudal jelajah—apa pun yang terbang dengan kecepatan hingga hipersonik," katanya.

"Tapi selain itu, S-500 dapat menembak jatuh target balistik, dan tidak hanya selama bagian bawah penerbangan mereka, tetapi di semua tahap lainnya juga. Dan di sini kecepatannya sudah kosmik—beberapa km per detik," lanjut dia dalam wawancaranya dengan surat kabar Moskovskiy Komsomolets, yang dilansir Sputniknews, Minggu (12/4/2020).

Dengan kemampuannya untuk mengambil target pada jarak hingga 600 km dan ketinggian hampir 200 km, S-500 dapat secara efektif bertahan melawan target dalam ruang dekat. "Dengan kata lain, ini adalah senjata antariksa," kata Khatylev.

"Kompleks ini menampilkan pendekatan partisi di mana satu pelacak bekerja pada target yang terbang pada ketinggian maksimum, sementara yang lain digunakan untuk mereka yang terbang di dekat darat pada ketinggian hingga 30 km," paparnya.

Menurut pensiunan komandan militer tersebut, kemampuan S-500 akan secara fundamental mengubah kemampuan pertahanan rudal Rusia, yang kembali ke masa Perang Dingin dan secara tradisional terkonsentrasi di sekitar Moskow.

“Dengan munculnya kompleks seperti S-500, kita dapat berbicara tentang pertahanan anti-rudal seluruh wilayah. Kemudian, ketika produksi sistem ini meningkatn dan ditingkatkan, kita akan dapat berbicara tentang menciptakan atas dasar mereka pertahanan kedirgantaraan dari seluruh Federasi Rusia," imbuh Khatylev.

Bulan lalu, Design Bureau for Special Machine-Building, anak perusahaan Almaz-Antey, mengonfirmasi bahwa peluncur S-500, pelacak multi-fungsi, sasis pos komando pencari rudal dan unit pengangkut untuk radar peringatan dini telah dikembangkan, dengan pengujian sedang berlangsung.

Akhir tahun lalu, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pengujian negara akan dimulai pada tahun 2020, dengan pengiriman ke militer akan dimulai pada tahun 2025.

Raksasa pertahanan Rusia, Rostec, telah mengindikasikan bahwa prioritas pertama akan membuat sistem untuk militer Rusia sebelum pembicaraan tentang ekspor.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Polandia Akan Larang...
Polandia Akan Larang Suaka bagi Warga dari Negara Sekutu Rusia
Direktur PLTN: Tak Ada...
Direktur PLTN: Tak Ada yang Bisa Kendalikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa kecuali Rusia
AS Klaim Rusia Tak Ingin...
AS Klaim Rusia Tak Ingin Invasi Eropa, Berikut 3 Alasannya
PM Negara NATO: Merampas...
PM Negara NATO: Merampas Aset Rusia yang Dibekukan Adalah Tindakan Perang
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata dengan Ukraina
Putin Surati Pemimpin...
Putin Surati Pemimpin Baru Suriah, Apa Isinya?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer China vs Rusia Tahun 2025, Siapa yang Lebih Unggul?
Ukraina Serang Lapangan...
Ukraina Serang Lapangan Udara Pesawat Pengebom Nuklir Rusia, Ini Videonya
Ajudan Putin Ungkap...
Ajudan Putin Ungkap Tanggal Perundingan Rusia-AS Berikutnya di Riyadh
Rekomendasi
Sensasi Yoga Ditemani...
Sensasi Yoga Ditemani Lilin dan Cahaya Bulan di Park Hyatt Jakarta saat Earth Hour 2025
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
Aneh Tapi Nyata! Gurita...
Aneh Tapi Nyata! Gurita Berdiri di Badan Hiu
Berita Terkini
Polandia Akan Larang...
Polandia Akan Larang Suaka bagi Warga dari Negara Sekutu Rusia
1 jam yang lalu
Wali Kota Istanbul Dipenjara,...
Wali Kota Istanbul Dipenjara, Ribuan Warga Turki Berdemonstrasi Lawan Kebijakan Erdogan
1 jam yang lalu
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina, Mengapa?
3 jam yang lalu
Sebulan Dirawat di Rumah...
Sebulan Dirawat di Rumah Sakit, Akhirnya Paus Fransiskus Diizinkan Pulang
4 jam yang lalu
33 Kota Pegunungan di...
33 Kota Pegunungan di Italia Kurang Penduduk, Beri Hibah Rp1,7 Miliar bagi Orang yang Pindah ke Sana
5 jam yang lalu
Siapa Ekrem Imamoglu?...
Siapa Ekrem Imamoglu? Wali Kota Istanbul Jadi Satu-satunya Capres yang Menggoyang Kekuasaan Erdogan
5 jam yang lalu
Infografis
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved