Jet F-16 Turki Ditempatkan di Azerbaijan untuk Gentarkan Armenia
loading...
A
A
A
BAKU - Turki menempatkan minimal dua jet tempur F-16 miliknya di Azerbaijan selama beberapa bulan terakhir untuk menggentarkan pasukan Armenia .
Menurut laporan New York Times (NYT), dua jet tempur itu berada di Bandara Internasional Ganja di kota terbesar kedua Azerbaijan sejak mereka dikerahkan pada Juli dalam latihan gabungan.
Bukti lokasi jet itu ditunjukkan dengan citra satelit bertanggal 3 Oktober 2020 yang disediakan oleh investigator visual NYT Christiaan Triebert.
“Setelah latihan udara gabungan pada 31 Juli usai konflik ringan di perbatasan wilayah Nagorno-Karabakh, jet tempur F-16 itu ditempatkan di sana jika ada serangan lebih lanjut oleh pasukan dan milisi Armenia di wilayah pendudukan itu,” papar beberapa sumber di Turki pada Middle East Eye.
“Jet F-16 itu telah berada di sana sebagai penangkal terhadap serangan Armenia pada populasi sipil dan instalasi militer di Azerbaijan ,” papar salah satu sumber.
Kehadiran F-16 di Ganja itu tidak berarti partisipasi mereka dalam konflik bersama pasukan Azerbaijan. “Jet itu tidak berpartisipasi dalam operasi Azerbaijan di wilayah Karabakh, atau mereka telah menembak jatuh jet Armenia seperti klaim Yerevan,” ungkap sumber itu.
Pengungkapan informasi tentang pengerahan jet Turki di Azerbaijan itu dilakukan hanya sepekan setelah klaim oleh Armenia dan Rusia bahwa F-16 milik Turki menembak jatuh satu jet tempur SU-25 milik Armenia.
Klaim itu disangkal oleh Turki dan di sana tak ada bukti bahwa jet tempur tersebut terlibat dalam insiden itu. (Baca Juga: RI pada Vanuatu: Berhenti Sebar Tuduhan Tanpa Fakta Soal Papua!)
Meski perannya hanya sebagai penangkal, F-16 itu dipaksa terbang keluar bandara pada 4 Oktober setelah serangan roket oleh pasukan Armenia mengakibatkan korban sipil. “Sayangnya kehadiran F-16 itu tidak menghentikan Armenia,” kata sumber itu. (Baca Infografis: Azerbaijan Akui Gunakan Drone Turki di Konflik Nagorno-Karabakh)
Setelah konflik perbatasan itu memanas antara pasukan Armenia dan Azerbaijan, Turki menegaskan dukungan politik dan militer pada Baku. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Armenia mundur dari wilayah yang secara internasional diakui sebagai wilayah Azerbaijan itu. (Lihat Video: Paket Sabu dalam Tahu Goreng Ditangkap dari Seorang Wanita)
Menurut laporan New York Times (NYT), dua jet tempur itu berada di Bandara Internasional Ganja di kota terbesar kedua Azerbaijan sejak mereka dikerahkan pada Juli dalam latihan gabungan.
Bukti lokasi jet itu ditunjukkan dengan citra satelit bertanggal 3 Oktober 2020 yang disediakan oleh investigator visual NYT Christiaan Triebert.
“Setelah latihan udara gabungan pada 31 Juli usai konflik ringan di perbatasan wilayah Nagorno-Karabakh, jet tempur F-16 itu ditempatkan di sana jika ada serangan lebih lanjut oleh pasukan dan milisi Armenia di wilayah pendudukan itu,” papar beberapa sumber di Turki pada Middle East Eye.
“Jet F-16 itu telah berada di sana sebagai penangkal terhadap serangan Armenia pada populasi sipil dan instalasi militer di Azerbaijan ,” papar salah satu sumber.
Kehadiran F-16 di Ganja itu tidak berarti partisipasi mereka dalam konflik bersama pasukan Azerbaijan. “Jet itu tidak berpartisipasi dalam operasi Azerbaijan di wilayah Karabakh, atau mereka telah menembak jatuh jet Armenia seperti klaim Yerevan,” ungkap sumber itu.
Pengungkapan informasi tentang pengerahan jet Turki di Azerbaijan itu dilakukan hanya sepekan setelah klaim oleh Armenia dan Rusia bahwa F-16 milik Turki menembak jatuh satu jet tempur SU-25 milik Armenia.
Klaim itu disangkal oleh Turki dan di sana tak ada bukti bahwa jet tempur tersebut terlibat dalam insiden itu. (Baca Juga: RI pada Vanuatu: Berhenti Sebar Tuduhan Tanpa Fakta Soal Papua!)
Meski perannya hanya sebagai penangkal, F-16 itu dipaksa terbang keluar bandara pada 4 Oktober setelah serangan roket oleh pasukan Armenia mengakibatkan korban sipil. “Sayangnya kehadiran F-16 itu tidak menghentikan Armenia,” kata sumber itu. (Baca Infografis: Azerbaijan Akui Gunakan Drone Turki di Konflik Nagorno-Karabakh)
Setelah konflik perbatasan itu memanas antara pasukan Armenia dan Azerbaijan, Turki menegaskan dukungan politik dan militer pada Baku. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Armenia mundur dari wilayah yang secara internasional diakui sebagai wilayah Azerbaijan itu. (Lihat Video: Paket Sabu dalam Tahu Goreng Ditangkap dari Seorang Wanita)
(sya)