PM Inggris Coba 'Kecilkan' Kegagalan Sistem Data Pengujian Covid-19
loading...
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson berusaha mengecilkan kegagalan dalam sistem data pengujian Covid-19 Inggris yang menunda 15.841 hasil tes. Dia mengatakan, angka terbaru yang jauh lebih tinggi lebih sejalan dengan perkiraan penyebaran wabah.
Kesalahan teknis, yang diidentifikasi pada hari Jumat dan sekarang telah diselesaikan, menyebabkan 15.841 kasus tidak diunggah ke dasbor pelaporan yang digunakan oleh sistem pelacakan kontak Layanan Kesehatan Nasional (NHS).
Kesalahan tersebut kemungkinan akan menimbulkan keraguan lebih lanjut atas penanganan Johnson terhadap pandemi Covid-19. Respon pemerintahan Johnson telah dianggap lambat oleh lawan politiknya, tidak terorganisir dengan baik, dan membingungkan.
"Insiden yang kami lihat dalam kasus-kasus ini benar-benar sesuai dengan apa yang kami kira," kata Johnson dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (5/10/2020). ( )
"Saya pergi menemui para ilmuwan di Oxford di Jenner Institute, tim AstraZeneca, luar biasa apa yang mereka lakukan. Anda benar-benar merasa mereka pasti berada di ambangnya, tetapi itu harus diuji dengan benar," tukasnya.
Kesalahan teknis, yang diidentifikasi pada hari Jumat dan sekarang telah diselesaikan, menyebabkan 15.841 kasus tidak diunggah ke dasbor pelaporan yang digunakan oleh sistem pelacakan kontak Layanan Kesehatan Nasional (NHS).
Kesalahan tersebut kemungkinan akan menimbulkan keraguan lebih lanjut atas penanganan Johnson terhadap pandemi Covid-19. Respon pemerintahan Johnson telah dianggap lambat oleh lawan politiknya, tidak terorganisir dengan baik, dan membingungkan.
"Insiden yang kami lihat dalam kasus-kasus ini benar-benar sesuai dengan apa yang kami kira," kata Johnson dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (5/10/2020). ( )
"Saya pergi menemui para ilmuwan di Oxford di Jenner Institute, tim AstraZeneca, luar biasa apa yang mereka lakukan. Anda benar-benar merasa mereka pasti berada di ambangnya, tetapi itu harus diuji dengan benar," tukasnya.
(esn)