AS dan China Dikhawatirkan Perang, Ini Warning Jokowi hingga Macron
loading...
A
A
A
PBB
Sekretaris Jenderal Antonio Guterres memperingatkan terhadap "Perang Dingin baru" atas meningkatnya ketegangan antara Amerika dan China.
Membuka "debat umum" virtual para pemimpin dunia—yang pertama dalam 75 tahun sejarah PBB—Guterres mengatakan pada hari Selasa bahwa dunia bergerak ke arah yang sangat berbahaya.
"Kita harus melakukan segalanya untuk menghindari Perang Dingin baru," katanya. “Dunia kita tidak mampu memiliki masa depan di mana dua ekonomi terbesar membelah dunia dalam suatu Fraktur Besar (Great Fracture)—masing-masing dengan aturan perdagangan dan keuangannya sendiri serta kapasitas Internet dan kecerdasan buatan (artificial intelligence)."
“Risiko kesenjangan teknologi dan ekonomi pasti berubah menjadi kesenjangan geo-strategis dan militer. Kita harus menghindari ini dengan cara apa pun," ujarnya. (Baca: Pentagon: China Lirik Indonesia untuk Jadi Pangkalan Militernya )
Indonesia
Presiden Indonesia Joko Widodo memperingatkan bahwa stabilitas dan perdamaian global dapat hancur jika persaingan geo-politik terus berlanjut.
“Perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Tidak ada gunanya merayakan kemenangan di antara reruntuhan. Tidak ada gunanya menjadi kekuatan ekonomi terbesar di tengah dunia yang sedang tenggelam," kata presiden yang akrab disapa Jokowi itu.
Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Selasa bahwa pandemi virus corona baru harus mengejutkan negara-negara untuk bekerja sama—dan melawan tatanan dunia yang didominasi oleh China dan AS.
Sekretaris Jenderal Antonio Guterres memperingatkan terhadap "Perang Dingin baru" atas meningkatnya ketegangan antara Amerika dan China.
Membuka "debat umum" virtual para pemimpin dunia—yang pertama dalam 75 tahun sejarah PBB—Guterres mengatakan pada hari Selasa bahwa dunia bergerak ke arah yang sangat berbahaya.
"Kita harus melakukan segalanya untuk menghindari Perang Dingin baru," katanya. “Dunia kita tidak mampu memiliki masa depan di mana dua ekonomi terbesar membelah dunia dalam suatu Fraktur Besar (Great Fracture)—masing-masing dengan aturan perdagangan dan keuangannya sendiri serta kapasitas Internet dan kecerdasan buatan (artificial intelligence)."
“Risiko kesenjangan teknologi dan ekonomi pasti berubah menjadi kesenjangan geo-strategis dan militer. Kita harus menghindari ini dengan cara apa pun," ujarnya. (Baca: Pentagon: China Lirik Indonesia untuk Jadi Pangkalan Militernya )
Indonesia
Presiden Indonesia Joko Widodo memperingatkan bahwa stabilitas dan perdamaian global dapat hancur jika persaingan geo-politik terus berlanjut.
“Perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Tidak ada gunanya merayakan kemenangan di antara reruntuhan. Tidak ada gunanya menjadi kekuatan ekonomi terbesar di tengah dunia yang sedang tenggelam," kata presiden yang akrab disapa Jokowi itu.
Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Selasa bahwa pandemi virus corona baru harus mengejutkan negara-negara untuk bekerja sama—dan melawan tatanan dunia yang didominasi oleh China dan AS.